Memasuki Semester II, Investor Pilih Sikap Wait and See

Selasa, 14 Juli 2020 - 10:36 WIB
loading...
Memasuki Semester II,...
Foto/ilustrasi/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Founder Ellen May Institute & Emtrade, Ellen May, menyebut bahwa saat ini para investor sedang melihat dan menunggu (wait and see) situasi pasar saham. Langkah itu menyikapi situasi indeks harga saham gabungan (IHSG) yang cenderung bergerak positif mengikuti kondisi pasar global.

Ellen mengatakan, kenaikan indeks Dow Jones dan IHSG sendiri sudah mulai terbatas memasuki semester II tahun 2020. Selain itu, investor juga tengah menunggu waktu perilisan laporan keuangan atau earning season.

"Jadi, investor menunggu laporan keuangan kuartal II itu. Penguatan tipis ini juga kemarin sempat tertekan indeks Dow Jones, dan kemudian ditutup menguat tipis. Itu dipengaruhi juga oleh pelaku pasar yang cenderung wait and see menjelang earning season," ujar Ellen dalam acara Market Opening IDX Channel, Selasa (14/7/2020).

Ellen berpendapat, sektor perekonomian di saat pandemi Covid-19 telah mulai membaik karena sejumlah lockdown di berbagai negara telah dibuka. Begitu juga relaksasi PSBB di Tanah Air yang telah memasuki masa transisi. ( Baca juga:Kasus Covid-19 Melonjak, Lampu Kuning untuk Pilkada Serentak )

"Earning season untuk kuartal II sangat mengkhawatirkan karena terjebak pandemi, sudah pasti hasilnya akan lebih buruk dari kuartal I. Untuk perekonomian sendiri saat ini sebenarnya Indonesia memang tertekan, tapi tidak seburuk negara lainnya seperti Singapura yang sudah confirm resesi. Kemudian Malaysia dan India, mereka juga pelemahannya lebih dalam untuk negara-negara berkembang," kata dia.

Selain itu, jika dilihat secara PMI Manufaktur, di Amerika Serikat, China dan Indonesia telah mengalami peningkatan. Baik di AS maupun China telah menunjukkan tingkat ekspansi dari manufaktur, seperti di China sudah lebih dari 50, sementara itu di AS mendekati angka 50.

"Kalau di Indonesia saat ini masih berada di atas 39,1 pada Juni kemarin, naik dari bulan sebelumnya. Tapi di Indonesia kalau kita lihat masih di bawah angka 50, artinya ini masih kontraksi tapi sudah membaik," ucap Ellen.
(uka)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
JK Beberkan Dampak Tarif...
JK Beberkan Dampak Tarif Trump terhadap Ekonomi Indonesia
Ditampar Tarif Impor...
Ditampar Tarif Impor Baru Trump, IHSG Diramal Ambruk Lagi ke 6.150
PetroChina Jabung Ciptakan...
PetroChina Jabung Ciptakan Multiplier Effect Ekonomi Jambi
IHSG Meroket 3,80% Jelang...
IHSG Meroket 3,80% Jelang Libur Panjang ke Level 6.472
IHSG Ambruk 1,55% ke...
IHSG Ambruk 1,55% ke 6.161 Sore Ini, 523 Saham Melemah Berjamaah
IHSG Tenggelam sebelum...
IHSG Tenggelam sebelum Pengurus Danantara Diumumkan, Ini Respons Rosan Roeslani
IHSG Ambruk Lagi Sempat...
IHSG Ambruk Lagi Sempat Sentuh Level 5.986, Ini Sentimennya
Bahaya! Tren Penurunan...
Bahaya! Tren Penurunan IHSG Diprediksi Terus Menuju 5.838
Awal Pekan Depan, IHSG...
Awal Pekan Depan, IHSG Diprediksi Konsolidasi di Rentang 6.200-6.300
Rekomendasi
Anwar Ibrahim Terima...
Anwar Ibrahim Terima Kunjungan Prabowo Bahas Dampak Kebijakan Tarif Trump
Dibantu Eropa, Diam-diam...
Dibantu Eropa, Diam-diam Ukraina Serang Rusia dari Luar Angkasa
4 Brigjen Pol Baru Ditempatkan...
4 Brigjen Pol Baru Ditempatkan di Lemdiklat Polri usai Kenaikan Pangkat Maret 2025
Berita Terkini
Gara-gara Tarif Trump,...
Gara-gara Tarif Trump, Rupiah Ambruk Nyaris Tembus Rp17.000 per Dolar AS
9 menit yang lalu
LPKR Raih Laba Bersih...
LPKR Raih Laba Bersih Rp18,7 Triliun, Didukung Kinerja Bisnis dan Divestasi Aset
28 menit yang lalu
5 Negara yang Memilih...
5 Negara yang Memilih Jalur Negosiasi Tarif dengan AS, Ada Indonesia hingga Israel
1 jam yang lalu
Harga Emas Antam Tergelincir...
Harga Emas Antam Tergelincir Rp23.000 per Gram, Ini Rinciannya
2 jam yang lalu
Efek Tarif Trump, Harga...
Efek Tarif Trump, Harga Minyak Merosot ke USD65 Pertama Kalinya Sejak 2021
2 jam yang lalu
Ekonom Ingatkan Kebijakan...
Ekonom Ingatkan Kebijakan Tarif Picu Bencana Ekonomi Global Seabad yang Lalu
3 jam yang lalu
Infografis
Krisis Militer Inggris,...
Krisis Militer Inggris, 15.000 Tentara Inggris Pilih Mundur
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved