Memasuki Semester II, Investor Pilih Sikap Wait and See
loading...
A
A
A
JAKARTA - Founder Ellen May Institute & Emtrade, Ellen May, menyebut bahwa saat ini para investor sedang melihat dan menunggu (wait and see) situasi pasar saham. Langkah itu menyikapi situasi indeks harga saham gabungan (IHSG) yang cenderung bergerak positif mengikuti kondisi pasar global.
Ellen mengatakan, kenaikan indeks Dow Jones dan IHSG sendiri sudah mulai terbatas memasuki semester II tahun 2020. Selain itu, investor juga tengah menunggu waktu perilisan laporan keuangan atau earning season.
"Jadi, investor menunggu laporan keuangan kuartal II itu. Penguatan tipis ini juga kemarin sempat tertekan indeks Dow Jones, dan kemudian ditutup menguat tipis. Itu dipengaruhi juga oleh pelaku pasar yang cenderung wait and see menjelang earning season," ujar Ellen dalam acara Market Opening IDX Channel, Selasa (14/7/2020).
Ellen berpendapat, sektor perekonomian di saat pandemi Covid-19 telah mulai membaik karena sejumlah lockdown di berbagai negara telah dibuka. Begitu juga relaksasi PSBB di Tanah Air yang telah memasuki masa transisi. ( Baca juga:Kasus Covid-19 Melonjak, Lampu Kuning untuk Pilkada Serentak )
"Earning season untuk kuartal II sangat mengkhawatirkan karena terjebak pandemi, sudah pasti hasilnya akan lebih buruk dari kuartal I. Untuk perekonomian sendiri saat ini sebenarnya Indonesia memang tertekan, tapi tidak seburuk negara lainnya seperti Singapura yang sudah confirm resesi. Kemudian Malaysia dan India, mereka juga pelemahannya lebih dalam untuk negara-negara berkembang," kata dia.
Selain itu, jika dilihat secara PMI Manufaktur, di Amerika Serikat, China dan Indonesia telah mengalami peningkatan. Baik di AS maupun China telah menunjukkan tingkat ekspansi dari manufaktur, seperti di China sudah lebih dari 50, sementara itu di AS mendekati angka 50.
"Kalau di Indonesia saat ini masih berada di atas 39,1 pada Juni kemarin, naik dari bulan sebelumnya. Tapi di Indonesia kalau kita lihat masih di bawah angka 50, artinya ini masih kontraksi tapi sudah membaik," ucap Ellen.
Ellen mengatakan, kenaikan indeks Dow Jones dan IHSG sendiri sudah mulai terbatas memasuki semester II tahun 2020. Selain itu, investor juga tengah menunggu waktu perilisan laporan keuangan atau earning season.
"Jadi, investor menunggu laporan keuangan kuartal II itu. Penguatan tipis ini juga kemarin sempat tertekan indeks Dow Jones, dan kemudian ditutup menguat tipis. Itu dipengaruhi juga oleh pelaku pasar yang cenderung wait and see menjelang earning season," ujar Ellen dalam acara Market Opening IDX Channel, Selasa (14/7/2020).
Ellen berpendapat, sektor perekonomian di saat pandemi Covid-19 telah mulai membaik karena sejumlah lockdown di berbagai negara telah dibuka. Begitu juga relaksasi PSBB di Tanah Air yang telah memasuki masa transisi. ( Baca juga:Kasus Covid-19 Melonjak, Lampu Kuning untuk Pilkada Serentak )
"Earning season untuk kuartal II sangat mengkhawatirkan karena terjebak pandemi, sudah pasti hasilnya akan lebih buruk dari kuartal I. Untuk perekonomian sendiri saat ini sebenarnya Indonesia memang tertekan, tapi tidak seburuk negara lainnya seperti Singapura yang sudah confirm resesi. Kemudian Malaysia dan India, mereka juga pelemahannya lebih dalam untuk negara-negara berkembang," kata dia.
Selain itu, jika dilihat secara PMI Manufaktur, di Amerika Serikat, China dan Indonesia telah mengalami peningkatan. Baik di AS maupun China telah menunjukkan tingkat ekspansi dari manufaktur, seperti di China sudah lebih dari 50, sementara itu di AS mendekati angka 50.
"Kalau di Indonesia saat ini masih berada di atas 39,1 pada Juni kemarin, naik dari bulan sebelumnya. Tapi di Indonesia kalau kita lihat masih di bawah angka 50, artinya ini masih kontraksi tapi sudah membaik," ucap Ellen.
(uka)