JD.ID Tutup di Indonesia, Begini Kisah Sang Pendiri Liu Qiangdong dengan Harta Rp 193,4 Triliun
loading...
A
A
A
JAKARTA - Liu Qiangdong yang juga dikenal sebagai Richard Liu adalah seorang pengusaha China dan pendiri JD.ID , salah satu platform e-commerce terbesar di Indonesia dan China. Liu lahir pada tanggal 1 Januari 1974 di Suqian, Provinsi Jiangsu, China.
Berdasarkan data realtime miliarder dunia Forbes, Liu memiliki harta kekayaan sebesar USD12,9 miliar atau setara Rp 193,4 triliun (Kurs Rp14.992/USD). Tercatat Liu telah mengundurkan diri sebagai CEO pada April 2022, dan Ia menduduki peringkat ke 32 dalam daftar orang terkaya di China tahun 2022.
Liu mendapatkan gelar sarjana sosiologi dari Renmin University of China pada tahun 1996. Setelah lulus, Liu bekerja sebagai pejabat pemerintah selama beberapa tahun sebelum keluar untuk memulai bisnisnya sendiri.
Pada tahun 1998, Ia kemudian mendirikan JD.com dimana awalnya dikenal sebagai 360buy, bermodalkan hanya USD 12.000. Perusahaan awalnya beroperasi sebagai toko elektronik fisik di Beijing, tetapi Liu dengan cepat menyadari potensi pasar online yang berkembang dan memutar bisnis tersebut menjadi platform e-commerce.
JD.com sejak itu menjadi salah satu perusahaan e-commerce terbesar di China, dengan pangsa pasar kedua setelah Taobao dari Alibaba. Perusahaan mengoperasikan jaringan logistik yang luas, mengirimkan paket dan logistik ke lebih dari 99% populasi China, dan memiliki kerjasama mitra pengecer dan merek besar.
JD.com memiliki aliansi dengan Tencent dan Walmart, yang pada gilirannya memiliki saham di perusahaan. Mereka menaruh fokus pada pengiriman dan telah mengembangkan beberapa model drone untuk membawa paket ke desa-desa pedesaan.
JD.com juga menawarkan berbagai layanan keuangan, termasuk platform pembayaran dan produk manajemen kekayaan. Kemudian pada tahun 2016, Liu berekspansi ke Indonesia dengan mendirikan JD.id.
Perusahaan tersebut dengan cepat memantapkan dirinya sebagai pemain utama di pasar e-commerce Indonesia, menawarkan berbagai produk dan layanan kepada pelanggan di seluruh negeri.
Sebagai pendiri JD.id dan pemiliknya, Liu juga aktif sebagai filantropis. Dia telah menyumbangkan jutaan dolar untuk berbagai tujuan sosial, termasuk inisiatif bantuan bencana dan pendidikan. Dia juga anggota dari China Entrepreneur Club, sebuah kelompok pengusaha China terkenal yang bekerja untuk mempromosikan kewirausahaan dan tanggung jawab sosial.
Kisah kesuksesannya tidak berjalan mulus, Liu pernah menghadapi beberapa tantangan dalam karirnya. Pada 2018, dia ditangkap di Minneapolis karena dicurigai melakukan kejahatan pelecehan seksual, tetapi kemudian dibebaskan tanpa didakwa oleh hakim.
Insiden tersebut mendapat perhatian luas dari media dan menyebabkan penurunan sementara pada harga saham JD.com, tetapi Liu telah berhasil melewati insiden tersebut dan fokus pada pertumbuhan perusahaan dan perannya sebagai pendiri JD.id dan JD.com.
Liu Qiangdong merupakan seorang pengusaha visioner yang membawa model e-commerce suksesnya ke Indonesia dengan pendirian JD.id. Dedikasinya untuk menyediakan layanan pelanggan berkualitas tinggi dan sistem pengiriman yang andal membuatnya diakui sebagai pemimpin dalam industri e-commerce Indonesia.
Namun sayangnya, JD.Id mengumumkan bahwa bakal menutup seluruh layanan mulai bulan Maret 2023 mendatang. Bahkan mulai 15 Februari mendatang, platform tersebut sudah tidak menerima pesanan.
MG/Tazakka Artesa Hidayat
Berdasarkan data realtime miliarder dunia Forbes, Liu memiliki harta kekayaan sebesar USD12,9 miliar atau setara Rp 193,4 triliun (Kurs Rp14.992/USD). Tercatat Liu telah mengundurkan diri sebagai CEO pada April 2022, dan Ia menduduki peringkat ke 32 dalam daftar orang terkaya di China tahun 2022.
Baca Juga
Liu mendapatkan gelar sarjana sosiologi dari Renmin University of China pada tahun 1996. Setelah lulus, Liu bekerja sebagai pejabat pemerintah selama beberapa tahun sebelum keluar untuk memulai bisnisnya sendiri.
Pada tahun 1998, Ia kemudian mendirikan JD.com dimana awalnya dikenal sebagai 360buy, bermodalkan hanya USD 12.000. Perusahaan awalnya beroperasi sebagai toko elektronik fisik di Beijing, tetapi Liu dengan cepat menyadari potensi pasar online yang berkembang dan memutar bisnis tersebut menjadi platform e-commerce.
JD.com sejak itu menjadi salah satu perusahaan e-commerce terbesar di China, dengan pangsa pasar kedua setelah Taobao dari Alibaba. Perusahaan mengoperasikan jaringan logistik yang luas, mengirimkan paket dan logistik ke lebih dari 99% populasi China, dan memiliki kerjasama mitra pengecer dan merek besar.
JD.com memiliki aliansi dengan Tencent dan Walmart, yang pada gilirannya memiliki saham di perusahaan. Mereka menaruh fokus pada pengiriman dan telah mengembangkan beberapa model drone untuk membawa paket ke desa-desa pedesaan.
JD.com juga menawarkan berbagai layanan keuangan, termasuk platform pembayaran dan produk manajemen kekayaan. Kemudian pada tahun 2016, Liu berekspansi ke Indonesia dengan mendirikan JD.id.
Perusahaan tersebut dengan cepat memantapkan dirinya sebagai pemain utama di pasar e-commerce Indonesia, menawarkan berbagai produk dan layanan kepada pelanggan di seluruh negeri.
Sebagai pendiri JD.id dan pemiliknya, Liu juga aktif sebagai filantropis. Dia telah menyumbangkan jutaan dolar untuk berbagai tujuan sosial, termasuk inisiatif bantuan bencana dan pendidikan. Dia juga anggota dari China Entrepreneur Club, sebuah kelompok pengusaha China terkenal yang bekerja untuk mempromosikan kewirausahaan dan tanggung jawab sosial.
Kisah kesuksesannya tidak berjalan mulus, Liu pernah menghadapi beberapa tantangan dalam karirnya. Pada 2018, dia ditangkap di Minneapolis karena dicurigai melakukan kejahatan pelecehan seksual, tetapi kemudian dibebaskan tanpa didakwa oleh hakim.
Insiden tersebut mendapat perhatian luas dari media dan menyebabkan penurunan sementara pada harga saham JD.com, tetapi Liu telah berhasil melewati insiden tersebut dan fokus pada pertumbuhan perusahaan dan perannya sebagai pendiri JD.id dan JD.com.
Liu Qiangdong merupakan seorang pengusaha visioner yang membawa model e-commerce suksesnya ke Indonesia dengan pendirian JD.id. Dedikasinya untuk menyediakan layanan pelanggan berkualitas tinggi dan sistem pengiriman yang andal membuatnya diakui sebagai pemimpin dalam industri e-commerce Indonesia.
Namun sayangnya, JD.Id mengumumkan bahwa bakal menutup seluruh layanan mulai bulan Maret 2023 mendatang. Bahkan mulai 15 Februari mendatang, platform tersebut sudah tidak menerima pesanan.
MG/Tazakka Artesa Hidayat
(akr)