Minyak Goreng Minyakita Banjiri Pasar 2 Pekan Lagi, Harga Tetap Rp14.000 per Liter

Selasa, 31 Januari 2023 - 17:12 WIB
loading...
Minyak Goreng Minyakita Banjiri Pasar 2 Pekan Lagi, Harga Tetap Rp14.000 per Liter
Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan. Foto/MPI/Advenia Elisabeth
A A A
JAKARTA - Minyak goreng kemasan sederhana merek Minyakita hingga hari ini masih langka di sejumlah wilayah Indonesia. Tak sedikit pula pedagang yang mengeluhkan harganya yang melonjak di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) Rp14.000 per liter.

Terkait hal ini, Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan menyatakan bahwa dalam dua pekan ke depan Minyakita akan kembali membanjiri pasar. Saat ini, para produsen minyak goreng tengah menyiapkan bahan baku untuk Minyakita.

"Saya sudah panggil semua (produsen minyak goreng) kemarin, sudah teken, itu dinaikin supply-nya sebelumnya 300.000 ton per bulan, tambah 50% jadi 450.000 ton per bulan. Karena untuk dalam negeri sudah ditambah separuh, mudah-mudahan dua minggu lagi sudah banjir," terang Mendag saat ditemui awak media di Kantor Kementerian Perdagangan, Selasa (31/1/2023).



Ketika nantinya Minyakita sudah banjir di pasaran, para produsen harus menjual sesuai harga yang ditetapkan. Jika ada produsen yang nakal, Kementerian Perdagangan (Kemendag) akan tegas memberikan pinalti.

"Harganya tetap, nggak boleh naik, kalau naik didenda, dikenakan pinalti karena ada aturan Menteri Perdagangan HET itu nggak boleh naik. Jadi, kalau jual lebih (mahal) bakal kena pinalti," tandasnya.

Adapun upaya pengawasan akan dilakukan setiap hari oleh Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kemendag. Sebelumnya, dia memaparkan, kelangkaan Minyakita saat ini lantaran produk tersebut banyak diminati oleh masyarakat.



Selain harganya yang murah, kualitasnya juga tak kalah dengan minyak goreng kemasan lainnya. Cara mendapatkannya juga mudah, ada di pasar tradisional maupun ritel modern.

"Minyakita itu terkenal sekarang. Jadi semua orang kalau minyak goreng itu Minyakita. Jadi rebutan, kan jatahnya 300.000 ton dulu kalau di pasar saja sekarang masuk supermarket, ritel modern, jadi barangnya kurang gitu," urainya.

(ind)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1616 seconds (0.1#10.140)