Harga Emas Dunia Hari Ini Diramal Meredup, Simak Penyebabnya
loading...
A
A
A
JAKARTA - Harga emas dunia hari ini diproyeksikan melemah. Mengutip data di laman tradingeconomics.com, hari ini pada pukul 07.30 harga emas di pasar spot berada di level USD1.866,90 per troy ounce.
Pengamat Pasar Uang, Ibrahim Assuaibi memproyeksikan harga emas global hari ini akan berada di rentang USD1.815,30–1.888,60 per troy ounce.
Sebelumnya, harga emas jatuh hampir 3% pada Jumat (3/2) setelah laporan pekerjaan AS blockbuster untuk Januari memicu aksi ambil untung pada reli jangka panjang logam mulia, menempatkannya jauh dari target USD2.000 per troyounce yang diincar oleh bulls di ruang angkasa.
"Anjloknya emas terjadi setelah Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan pertumbuhan NFP atau non-farm payrolls, untuk bulan Januari yang hampir tiga kali lipat di atas perkiraan. Ini memberikan tantangan baru bagi harapan Federal Reserve untuk melihat pendinginan pasar tenaga kerja dan upah yang akan turun," papar dia dalam rilis hariannya, dikutip Senin (6/2/2023).
Dia menambahkan, berdasarkan catatan Gema Merdeka Goeyardi, President and Founder at Astronacci Aviatio, angka NFP yang naik tiga kali lipat telah mendatangkan malapetaka pada penguatan emas yang sudah menghadapi tekanan selama dua hari terakhir dari prospek ekonomi Fed.
"Jatuhnya harga emas karena Indeks Dolar dan imbal hasil catatan Treasury 10-tahun AS kembali melonjak dengan lonjakan NFP. Federal reserve akan konsolidasi lebih lanjut untuk kenaikan suku bunga agresif tahun ini," jelas dia.
Pengamat Pasar Uang, Ibrahim Assuaibi memproyeksikan harga emas global hari ini akan berada di rentang USD1.815,30–1.888,60 per troy ounce.
Sebelumnya, harga emas jatuh hampir 3% pada Jumat (3/2) setelah laporan pekerjaan AS blockbuster untuk Januari memicu aksi ambil untung pada reli jangka panjang logam mulia, menempatkannya jauh dari target USD2.000 per troyounce yang diincar oleh bulls di ruang angkasa.
"Anjloknya emas terjadi setelah Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan pertumbuhan NFP atau non-farm payrolls, untuk bulan Januari yang hampir tiga kali lipat di atas perkiraan. Ini memberikan tantangan baru bagi harapan Federal Reserve untuk melihat pendinginan pasar tenaga kerja dan upah yang akan turun," papar dia dalam rilis hariannya, dikutip Senin (6/2/2023).
Dia menambahkan, berdasarkan catatan Gema Merdeka Goeyardi, President and Founder at Astronacci Aviatio, angka NFP yang naik tiga kali lipat telah mendatangkan malapetaka pada penguatan emas yang sudah menghadapi tekanan selama dua hari terakhir dari prospek ekonomi Fed.
"Jatuhnya harga emas karena Indeks Dolar dan imbal hasil catatan Treasury 10-tahun AS kembali melonjak dengan lonjakan NFP. Federal reserve akan konsolidasi lebih lanjut untuk kenaikan suku bunga agresif tahun ini," jelas dia.
(ind)