Ekonomi RI Tumbuh Impresif di 2022, Menko Airlangga: Prospek Cerah untuk Menopang 2023
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Koordinator (Menko) bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengatakan, pertumbuhan impresif ekonomi Indonesia padakuartal IV-2022 menjadi prospek cerah dan penopang di 2023.Secara year-on-year (yoy), angkanya tumbuh 5,01% jika dibandingkan dengan triwulan IV-2021, dan secara kumulatif di tahun 2022, ekonomi mampu tumbuh di angka 5,31%.
"Pertumbuhan ini jauh lebih tinggi dari angka pra pandemi COVID-19, yaitu yang rata-rata sebesar 5% sebelum pandemi, dan ini merupakan angka yang tertinggi sejak masa pemerintahan bapak Presiden Joko Widodo (Jokowi)," ujar Menko Airlangga dalam konferensi pers virtual di Jakarta, Senin (6/2/2023).
Beberapa leading indikator juga menunjukkan prospek cerah dari pertumbuhan ekonomi ini. Hal-hal ini kemudian diharapkan menjadi penopang di tahun 2023.
"Ini tercermin dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) yang angkanya juga tinggi di atas 100, dimana angkanya di sekitar 120," ungkap Airlangga.
Kemudian, juga dari sisi PMI global yang terakhir angkanya di 51,3 dan tentunya, sambung Airlangga, ini masih dalam teritori ekspansif. "Sektor eksternal juga terkendali, plus transaksi berjalan baik cadangan devisa ini juga positif sekitar USD134 miliar," kata Airlangga.
Di sisi lain, terlihat yield obligasi pemerintah mulai melandai, kemudian nilai tukar dan IHSG yang menguat serta rasio utang luar negeri terhadap PDB berada dalam level aman. "Ataupun angkanya masih sekitar di bawah 30%," pungkas Airlangga.
"Pertumbuhan ini jauh lebih tinggi dari angka pra pandemi COVID-19, yaitu yang rata-rata sebesar 5% sebelum pandemi, dan ini merupakan angka yang tertinggi sejak masa pemerintahan bapak Presiden Joko Widodo (Jokowi)," ujar Menko Airlangga dalam konferensi pers virtual di Jakarta, Senin (6/2/2023).
Baca Juga
Beberapa leading indikator juga menunjukkan prospek cerah dari pertumbuhan ekonomi ini. Hal-hal ini kemudian diharapkan menjadi penopang di tahun 2023.
"Ini tercermin dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) yang angkanya juga tinggi di atas 100, dimana angkanya di sekitar 120," ungkap Airlangga.
Kemudian, juga dari sisi PMI global yang terakhir angkanya di 51,3 dan tentunya, sambung Airlangga, ini masih dalam teritori ekspansif. "Sektor eksternal juga terkendali, plus transaksi berjalan baik cadangan devisa ini juga positif sekitar USD134 miliar," kata Airlangga.
Di sisi lain, terlihat yield obligasi pemerintah mulai melandai, kemudian nilai tukar dan IHSG yang menguat serta rasio utang luar negeri terhadap PDB berada dalam level aman. "Ataupun angkanya masih sekitar di bawah 30%," pungkas Airlangga.
(akr)