Polbangtan Kementan Panen Pedet Sapi Ongol
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), memfasilitasi Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Bogor untuk mengembangkan teaching factory (tefa).
Tefa Jurusan Peternakan Polbangtan Bogor melakukan pertolongan kelahiran pada pedet sapi jenis peranakan ongol (PO) pada awal Februari lalu. Dalam setahun terakhir sudah 14 ekor pedet sapi dari 16 ekor sapi betina lahir di TEFA ini. Ini merupakan perbaikan dari manajemen perkawinan dari reproduksi ternak yang diterapkan.
Tefa diterapkan di lingkungan perguruan tinggi vokasi Polbangtan Bogor. Ada beberapa Unit Tefa yang ada di jurusan peternakan. Di antaranya unit sapi potong, unit sapi perah, unit domba-kambing, unit hijauan pakan ternak (HMT), unit pascapanen, klinik hewan, dan pabrik pakan.
(Baca juga:Gandeng Tokopedia, Kementan Fasilitasi Penjualan Produk Peternakan)
Mahasiswa dilibatkan baik dari awal seleksi ternak sampai dengan perkawinan buatan maupun perkawinan alami sehingga produksi anakan sapi dapat tercapai. Untuk itutidak terlepas dari metode pembelajaran Tefa yaitu pembelajaran yang berpusat produksi atau jasa yang menyelaraskan pengajaran dan pelatihan (praktik) yang berdasar pada prosedur dan standar yang telah ditetapkan di dunia industri, serta disesuaikan dengan situasi sekarang ini modern.
Menurut Engkos Koswara, petugas kandang yang saat itu membantu kelahiran sapi mengatakan bahwa sapi lahir dengan bobot badan 23,5 kg, panjang badan 58 cm dan tinggi 60 cm serta lingkar dada 65 cm. “Kondisinya sehat,” kata Engkos dalam keterangan tertulisnya, Rabu (8/2/2023).
Namun, kata Engkos, adanya kendala saat kelahiran yaitu kondisi induk sapi tidak mau berdiri dan merejan sehingga perlu bantuan penarikan pedet saat proses kelahiran. “Ditambah kondisi umur pedet sudah tua terlihat dari susunan gigi pedet dan cairan ketuban yang sudah menguning,” tandas Engkos.
(Baca juga:Erick Thohir Incar Peternakan Sapi di Belgia)
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengapresiasi generasi muda sudi memaksimalkan potensi pertanian.“Pertanian memiliki potensi yang luar biasa. Potensi yang bisa menghasilkan. Kita berharap generasi muda bisa menggarap sektor ini,” kata Syahrul.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian (BPPSDMP Dedi Nursyamsi menuturkan pentingnya peran petani muda. Dedi menuturkan bahwa sekarang ini dibutuhkan sekelompok anak muda yang memiliki loyalitas dan integritas tinggi untuk memajukan sektor pertanian Indonesia.
“Sudah saatnya pertanian dikelola oleh generasi milenial yang menggunakan kreativitas dan inovasinya sehingga pertanian ke depan menjadi pertanian modern yang tak hanya untuk memenuhi kebutuhan dalam negerinya tetapi juga berorientasi ekspor. Saat ini kita telah memiliki banyak petani milenial sekaligus entrepreneur di bidang pertanian,” papar Dedi.
Tefa Jurusan Peternakan Polbangtan Bogor melakukan pertolongan kelahiran pada pedet sapi jenis peranakan ongol (PO) pada awal Februari lalu. Dalam setahun terakhir sudah 14 ekor pedet sapi dari 16 ekor sapi betina lahir di TEFA ini. Ini merupakan perbaikan dari manajemen perkawinan dari reproduksi ternak yang diterapkan.
Tefa diterapkan di lingkungan perguruan tinggi vokasi Polbangtan Bogor. Ada beberapa Unit Tefa yang ada di jurusan peternakan. Di antaranya unit sapi potong, unit sapi perah, unit domba-kambing, unit hijauan pakan ternak (HMT), unit pascapanen, klinik hewan, dan pabrik pakan.
(Baca juga:Gandeng Tokopedia, Kementan Fasilitasi Penjualan Produk Peternakan)
Mahasiswa dilibatkan baik dari awal seleksi ternak sampai dengan perkawinan buatan maupun perkawinan alami sehingga produksi anakan sapi dapat tercapai. Untuk itutidak terlepas dari metode pembelajaran Tefa yaitu pembelajaran yang berpusat produksi atau jasa yang menyelaraskan pengajaran dan pelatihan (praktik) yang berdasar pada prosedur dan standar yang telah ditetapkan di dunia industri, serta disesuaikan dengan situasi sekarang ini modern.
Menurut Engkos Koswara, petugas kandang yang saat itu membantu kelahiran sapi mengatakan bahwa sapi lahir dengan bobot badan 23,5 kg, panjang badan 58 cm dan tinggi 60 cm serta lingkar dada 65 cm. “Kondisinya sehat,” kata Engkos dalam keterangan tertulisnya, Rabu (8/2/2023).
Namun, kata Engkos, adanya kendala saat kelahiran yaitu kondisi induk sapi tidak mau berdiri dan merejan sehingga perlu bantuan penarikan pedet saat proses kelahiran. “Ditambah kondisi umur pedet sudah tua terlihat dari susunan gigi pedet dan cairan ketuban yang sudah menguning,” tandas Engkos.
(Baca juga:Erick Thohir Incar Peternakan Sapi di Belgia)
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengapresiasi generasi muda sudi memaksimalkan potensi pertanian.“Pertanian memiliki potensi yang luar biasa. Potensi yang bisa menghasilkan. Kita berharap generasi muda bisa menggarap sektor ini,” kata Syahrul.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian (BPPSDMP Dedi Nursyamsi menuturkan pentingnya peran petani muda. Dedi menuturkan bahwa sekarang ini dibutuhkan sekelompok anak muda yang memiliki loyalitas dan integritas tinggi untuk memajukan sektor pertanian Indonesia.
“Sudah saatnya pertanian dikelola oleh generasi milenial yang menggunakan kreativitas dan inovasinya sehingga pertanian ke depan menjadi pertanian modern yang tak hanya untuk memenuhi kebutuhan dalam negerinya tetapi juga berorientasi ekspor. Saat ini kita telah memiliki banyak petani milenial sekaligus entrepreneur di bidang pertanian,” papar Dedi.
(dar)