Gandeng Airbus, Inaca Latih Awak Pesawat Cegah Kehilangan Kendali
loading...
A
A
A
JAKARTA - Asosiasi maskapai penerbangan nasional (Inaca) bekerja sama dengan Airbus melakukan pelatihan kepada awak pesawat agar tidak kehilangan kendali dalam penerbangan. Kegiatan ini digelar melalui seminar dan demonstrasi terkait Upset Prevention and Recovery Training (UPRT).
"Seminar dan demonstrasi ini merupakan dukungan Inaca dan Airbus dalam pengembangan kualitas sumber daya manusia di bidang aviasi untuk meningkatkan keselamatan penerbangan di Indonesia," ujar Ketua Umum Inaca, Denon Prawiraatmadja melalui pernyataannya, Rabu (15/2/2023).
Denon mendukung persiapan implementasi penuh UPRT di Indonesia yang saat ini sedang dipersiapkan oleh tim dari Direktorat Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara (DKPPU).
"Kita semua tahu, keselamatan penerbangan adalah hal yang utama pada operasional penerbangan yang mempengaruhi pada semua aspek pada penerbangan, termasuk bisnis penerbangan. Bahkan bisnis penerbangan sering disebut juga sebagai bisnis keselamatan," katanya.
Menurut Denon, semakin tinggi tingkat keselamatan penerbangan, akan semakin tinggi juga kepercayaan penumpang untuk terbang. Dengan demikian bisnis penerbangan juga akan ikut berkembang. Airbus representative Asia Tenggara melaporkan saat ini jumlah kecelakaan pesawat sudah sangat jauh menurun dibanding beberapa dekade lalu.
Sebab itu, upaya mitigasi untuk meminimalkan kecelakaan penerbangan sangat perlu dilakukan. Salah satunya melalui training UPRT yang menggabungkan sesi teoritis melalui seminar dan praktek di simulator pesawat dengan tujuan agar dapat memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi komunitas maskapai penerbangan di Indonesia.
Direktur Jenderal Perhubungan Udara Maria Kristi Endah Murni telah mengambil langkah-langkah strategis untuk melaksanakan dan mengembangkan UPRT. Di antaranya adalah melakukan penelitian dan pengembangan sistem pelatihan berbasis UPRT melalui Puslitbang Hubud, lokakarya dengan pemangku kepentingan penerbangan Indonesia, membuat draf Surat Edaran Pedoman Teknis (advisory circular) UPRT, dan draf peraturan terkait UPRT sesuai dengan Standar ICAO Document 10011.
Lebih lanjut, Maria menekankan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara berkomitmen untuk mengutamakan keselamatan dan melakukan upaya mitigasi risiko kecelakaan penerbangan. “Dalam konsep Rencana Keselamatan Penerbangan Nasional (National Aviation Safety Plan) 2021-2023, Indonesia menempatkan LOC-I sebagai Kategori Berisiko Tinggi dalam penerbangan,” ujar Maria.
Seperti diketahui, peristiwa kehilangan kendali dalam penerbangan atau LOC-I (Loss of Control In-flight) merupakan salah satu faktor penyebab kecelakaan pesawat. Bahkan untuk pesawat ringan, LOC-I merupakan penyebab tertinggi kedua pada kecelakaan pesawat. Untuk acara seminar kali ini diikuti oleh 124 pilot dari berbagai type rating. Sedangkan untuk demonstrasi di dalam simulator, diikuti oleh 40 pilot dengan type rating Airbus dari berbagai maskapai.
"Seminar dan demonstrasi ini merupakan dukungan Inaca dan Airbus dalam pengembangan kualitas sumber daya manusia di bidang aviasi untuk meningkatkan keselamatan penerbangan di Indonesia," ujar Ketua Umum Inaca, Denon Prawiraatmadja melalui pernyataannya, Rabu (15/2/2023).
Denon mendukung persiapan implementasi penuh UPRT di Indonesia yang saat ini sedang dipersiapkan oleh tim dari Direktorat Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara (DKPPU).
"Kita semua tahu, keselamatan penerbangan adalah hal yang utama pada operasional penerbangan yang mempengaruhi pada semua aspek pada penerbangan, termasuk bisnis penerbangan. Bahkan bisnis penerbangan sering disebut juga sebagai bisnis keselamatan," katanya.
Menurut Denon, semakin tinggi tingkat keselamatan penerbangan, akan semakin tinggi juga kepercayaan penumpang untuk terbang. Dengan demikian bisnis penerbangan juga akan ikut berkembang. Airbus representative Asia Tenggara melaporkan saat ini jumlah kecelakaan pesawat sudah sangat jauh menurun dibanding beberapa dekade lalu.
Sebab itu, upaya mitigasi untuk meminimalkan kecelakaan penerbangan sangat perlu dilakukan. Salah satunya melalui training UPRT yang menggabungkan sesi teoritis melalui seminar dan praktek di simulator pesawat dengan tujuan agar dapat memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi komunitas maskapai penerbangan di Indonesia.
Direktur Jenderal Perhubungan Udara Maria Kristi Endah Murni telah mengambil langkah-langkah strategis untuk melaksanakan dan mengembangkan UPRT. Di antaranya adalah melakukan penelitian dan pengembangan sistem pelatihan berbasis UPRT melalui Puslitbang Hubud, lokakarya dengan pemangku kepentingan penerbangan Indonesia, membuat draf Surat Edaran Pedoman Teknis (advisory circular) UPRT, dan draf peraturan terkait UPRT sesuai dengan Standar ICAO Document 10011.
Lebih lanjut, Maria menekankan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara berkomitmen untuk mengutamakan keselamatan dan melakukan upaya mitigasi risiko kecelakaan penerbangan. “Dalam konsep Rencana Keselamatan Penerbangan Nasional (National Aviation Safety Plan) 2021-2023, Indonesia menempatkan LOC-I sebagai Kategori Berisiko Tinggi dalam penerbangan,” ujar Maria.
Seperti diketahui, peristiwa kehilangan kendali dalam penerbangan atau LOC-I (Loss of Control In-flight) merupakan salah satu faktor penyebab kecelakaan pesawat. Bahkan untuk pesawat ringan, LOC-I merupakan penyebab tertinggi kedua pada kecelakaan pesawat. Untuk acara seminar kali ini diikuti oleh 124 pilot dari berbagai type rating. Sedangkan untuk demonstrasi di dalam simulator, diikuti oleh 40 pilot dengan type rating Airbus dari berbagai maskapai.
(nng)