Tumbuh 13,92%, Penyaluran Kredit Mikro BRI Capai Rp551,26 Triliun
loading...
A
A
A
JAKARTA - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI hingga akhir Desember 2022 berhasil menyalurkan kredit mikro sebesar Rp551,26 triliun tumbuh 13,92% secara tahunan. BRI terus meningkatkan penetrasi pasar di segmen mikro untuk menggerakkan perekonomian di tingkat akar rumput. Tujuannya untuk tujuan membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat serta mengentaskan kemiskinan.
Direktur Bisnis Mikro BRI Supari mengungkapkan, salah satu pendorong utama kinerja bisnis mikro BRI yakni dengan keberadaan integrasi ekosistem ultra mikro yang kini menjadi sumber pertumbuhan baru BRI.
Berikutnya kata Supari adalah strategi inisiatif terkait dengan post integration pasca pembentukan ekosistem Ultra Mikro, perseroan telah siapkan dengan tujuh inisiatif utamanya, framework pemberdayaan dalam rangka memperdalam inklusi keuangan, dan literasi yang telah dimiliki.
"Maka dengan dukungan IT capability BRI, kemudian riset dan data analytic yang capable, berikutnya kita punya BRIKodes rasanya target-target yang diberikan oleh stakeholder terkait dengan holding ultra mikro itu pasti akan bisa kita lampaui,” ungkapnya dalam keterangan resminya, Minggu (19/2/2023).
Berkat keberadaan ekosistem ultra mikro, komposisi kredit mikro BRI mencapai 48% dari keseluruhan kredit BRI, angka ini meningkat dari sebelumnya sebesar 40%. Apabila dirinci, saat ini sudah terdapat 35,3 juta debitur ultra mikro, dimana 14,4 juta orang merupakan debitur BRI, 14 juta debitur PNM dan 7 juta debitur Pegadaian.
Sementara itu, dari sisi rekening simpanan, saat ini tercatat lebih dari 144 juta rekening simpanan dengan kategori ultra mikro. BRI optimistis untuk tahun ini kredit mikro dapat tetap tumbuh double digit. Perseroan telah mempersiapkan beberapa strategi agar mencapai target tersebut.
Pertama, program revitalisasi mantri (pemasar mikro BRI) yang menempatkan para mantri di wilayah spesifik sehingga engagement dengan masyarakat semakin kuat. Mantri dapat mengenali lebih dalam calon nasabah nya sehingga bisa mengetahui profil risiko dari masyarakat atau calon nasabah.
Selain itu BRI terus melakukan enhancement business process di BRISPOT sehingga Mantri mampu memantau secara harian kualitas nasabah kelolaannya. Berkat keberadaan BRISPOT, BRI mampu mencairkan KUR sebesar Rp 1 triliun per harinya.
“BRI percaya, masyarakat di level grassroot aktivitas ekonominya akan meningkat kalau terintegrasikan dan diberdayakan sehingga memberikan benefit terhadap segmen di atasnya,” pungkas Supari.
Direktur Bisnis Mikro BRI Supari mengungkapkan, salah satu pendorong utama kinerja bisnis mikro BRI yakni dengan keberadaan integrasi ekosistem ultra mikro yang kini menjadi sumber pertumbuhan baru BRI.
Berikutnya kata Supari adalah strategi inisiatif terkait dengan post integration pasca pembentukan ekosistem Ultra Mikro, perseroan telah siapkan dengan tujuh inisiatif utamanya, framework pemberdayaan dalam rangka memperdalam inklusi keuangan, dan literasi yang telah dimiliki.
"Maka dengan dukungan IT capability BRI, kemudian riset dan data analytic yang capable, berikutnya kita punya BRIKodes rasanya target-target yang diberikan oleh stakeholder terkait dengan holding ultra mikro itu pasti akan bisa kita lampaui,” ungkapnya dalam keterangan resminya, Minggu (19/2/2023).
Berkat keberadaan ekosistem ultra mikro, komposisi kredit mikro BRI mencapai 48% dari keseluruhan kredit BRI, angka ini meningkat dari sebelumnya sebesar 40%. Apabila dirinci, saat ini sudah terdapat 35,3 juta debitur ultra mikro, dimana 14,4 juta orang merupakan debitur BRI, 14 juta debitur PNM dan 7 juta debitur Pegadaian.
Sementara itu, dari sisi rekening simpanan, saat ini tercatat lebih dari 144 juta rekening simpanan dengan kategori ultra mikro. BRI optimistis untuk tahun ini kredit mikro dapat tetap tumbuh double digit. Perseroan telah mempersiapkan beberapa strategi agar mencapai target tersebut.
Pertama, program revitalisasi mantri (pemasar mikro BRI) yang menempatkan para mantri di wilayah spesifik sehingga engagement dengan masyarakat semakin kuat. Mantri dapat mengenali lebih dalam calon nasabah nya sehingga bisa mengetahui profil risiko dari masyarakat atau calon nasabah.
Selain itu BRI terus melakukan enhancement business process di BRISPOT sehingga Mantri mampu memantau secara harian kualitas nasabah kelolaannya. Berkat keberadaan BRISPOT, BRI mampu mencairkan KUR sebesar Rp 1 triliun per harinya.
“BRI percaya, masyarakat di level grassroot aktivitas ekonominya akan meningkat kalau terintegrasikan dan diberdayakan sehingga memberikan benefit terhadap segmen di atasnya,” pungkas Supari.
(nng)