Minta Anggota Hipmi Terapkan Hilirisasi, Jokowi: Jangan Sekali-kali Kita Belok
loading...
A
A
A
JAKARTA - Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta kepada anggota Himpunan Pengusaha Muda Indonesia ( Hipmi ), khususnya kepada mereka yang memiliki usaha tambang mineral, untuk melakukan persiapan. Permintaan itu terkait komitmen pemerintah yang sedang menggencarkan program hilirisasi dan melarang ekspor bahan tambang mentah.
"Saya minta seluruh anggota Hipmi yang memiliki tambang, baik nikel, bauksit, tembaga, timah, emas, mulai siap-siap. Semuanya saya pastikan akan kita setop, kita setop, kita setop," ucap Jokowi dalam sambutannya di acara Pelantikan Badan Pengurus Pusat (BPP) Hipmi, di Grand Ballroom Kempinski Hotel, Jakarta Pusat, Senin (20/2/2023).
Jokowi mengungkapkan, kebijakan itu merupakan upaya untuk memberikan nilai tambah, sehingga bisa meningkatkan pendapatan negara. Jokowi juga menegaskan, meskipun kebijakan hilirisasi utamanya hilirisasi nikel mendapatkan gugatan ke Organisasi Perdagangan Dunia (WTO), pemerintah tidak akan gentar.
"Hilirisasi industri, meski tantangan juga tidak mudah, tapi terus akan kita teruskan, kita tidak akan berhenti meskipun digugat, kita akan terus," kata Jokowi.
Jokowi berpesan kepada pada pengusaha dan menteri kabinetnya yang hadir untuk berupaya melakukan kebijakan itu. Jangan sampai kebijakan itu berubah hanya karena ada tekanan dari pihak lain.
"Karena yang kita inginkan adalah nilai tambah, meskipun kita sekarang ini pada proses banding digugat WTO tetep akan terus. Jangan sekali-kali kita belok, kita takut, karena nilai tambahnya betul-betul sangat besar sekali," tegasnya.
"Saya minta seluruh anggota Hipmi yang memiliki tambang, baik nikel, bauksit, tembaga, timah, emas, mulai siap-siap. Semuanya saya pastikan akan kita setop, kita setop, kita setop," ucap Jokowi dalam sambutannya di acara Pelantikan Badan Pengurus Pusat (BPP) Hipmi, di Grand Ballroom Kempinski Hotel, Jakarta Pusat, Senin (20/2/2023).
Jokowi mengungkapkan, kebijakan itu merupakan upaya untuk memberikan nilai tambah, sehingga bisa meningkatkan pendapatan negara. Jokowi juga menegaskan, meskipun kebijakan hilirisasi utamanya hilirisasi nikel mendapatkan gugatan ke Organisasi Perdagangan Dunia (WTO), pemerintah tidak akan gentar.
"Hilirisasi industri, meski tantangan juga tidak mudah, tapi terus akan kita teruskan, kita tidak akan berhenti meskipun digugat, kita akan terus," kata Jokowi.
Jokowi berpesan kepada pada pengusaha dan menteri kabinetnya yang hadir untuk berupaya melakukan kebijakan itu. Jangan sampai kebijakan itu berubah hanya karena ada tekanan dari pihak lain.
"Karena yang kita inginkan adalah nilai tambah, meskipun kita sekarang ini pada proses banding digugat WTO tetep akan terus. Jangan sekali-kali kita belok, kita takut, karena nilai tambahnya betul-betul sangat besar sekali," tegasnya.
(uka)