Wawancara Khusus Chief Executive Officer DOKU, Chris Yeo: Ubah Peluang Jadi Uang

Rabu, 22 Februari 2023 - 18:30 WIB
loading...
Wawancara Khusus Chief Executive Officer DOKU, Chris Yeo: Ubah Peluang Jadi Uang
Chief Executive Officer DOKU, Chris Yeo
A A A
JAKARTA - Pembayaran digital di Indonesia semakin luas, terlebih lagi saat pandemi Covid-19. Masyarakat semakin terbiasa melakukan transaksi secara digital di tengah keterbatasan aktivitas fisik selama masa pandemi Covid-19. Itu dibuktikan dari transaksi e-commerce, m-banking, dan juga uang elektronik yang meningkat tajam.

Indonesia adalah negara terpadat ke-4 di dunia dan pasar berkembang dengan pertumbuhan tinggi di garis depan inovasi pembayaran. Penerimaan dan penggunaan pembayaran digital oleh masyarakat telah meningkat di seluruh Indonesia, dengan peluang besar untuk meningkatkan dan memperluas platform pembayaran.

Ada peluang besar yang terbuka bagi payment gateway di Indonesia untuk lebih mendorong inklusi keuangan dengan membantu lebih banyak merchant dan meningkatkan transaksi pembayaran.

(Baca juga:Memanfaatkan Tren Pembayaran Digital)

Melihat peluang tersebut, DOKU sebagai platform pembayaran untuk perusahaan dan bisnis berskala besar terus memperkuat kolaborasi dengan pemangku kepentingan termasuk pelaku industri.

Melayani lebih dari 150.000 merchant bermerek lokal dan global, solusi pembayarankhusus industri yang menjangkau 18 industri, termasuk marketplace, fintech, dan layananpublik, DOKU terus menjadi platform pembayaran tepercaya di Indonesia.

Potensi pertumbuhan DOKU sangat besar, termasuk menawarkan layanan pembayaran yang andal untuk segmen korporat hingga memberikan kemudahan bagi usaha kecil dan menengah (UKM). Bahkan DOKU terus memperluas jejak mereka di Asia Tenggara.

Untuk mengetahui lebih jauh prospek platform pembayaran digital ke depan, berikut wawancara khususKORAN SINDO dan Sindonews.com dengan Chief Executive Officer DOKU, Chris Yeo beberapa waktu lalu.

Sudah berapa lama bergabung dengan DOKU?
Sudah sekitar 7 bulan, saya bergabung pada Juli tahun lalu. Luar biasa, apalagi saya sangat tertarik dengan sektor pembayaran. DOKU adalah payment gateway pertama dalam industri pembayaran online di Indonesia yang terus bertransformasi dan menawarkan platform pembayaran untuk mendukung beragam skala bisnis. Menurut saya, DOKU memiliki banyak potensi pertumbuhan yang memberikan kontribusi bagi perekonomian Indonesia. Makanya saya bergabung dengan DOKU dan sejauh ini sangat menyenangkan.

Bagaimana melihat DOKU dan Industri Fintech di Indonesia?
DOKU adalah pionir, payment gateway pertama di Indonesia. Sejak terbentuk pada 2007, kami fokus memberikan rangkaian produk yang paling lengkap untuk perusahaan (business to business) baik untuk pembayaran online maupun offline. Kami mampu bertahan dan mengembangkan layanan karena memiliki 15 tahun pengalaman dalam pembayaran dan tim manajemen yang sangat kuat.

Sebagai salah satu perusahaan pembayaran fintech terkemuka di Indonesia, DOKU kini memiliki lebih dari 150.000 merchant yang berasal dari 18 industri berbeda, baik industri konvensional maupun digital. Di tahun 2022, kami telah memproses sekitar 145 juta transaksi pembayaran sukses di seluruh platform kami, angka ini bertumbuh dua kali lipat secara tahunan (yoy).

Salah satu indikator yang juga kami gunakan untuk melihat pertumbuhan adalah total payment value (TPV). Ini adalah jumlah total pendapatan yang berhasil diterima dari transaksi melalui layanan yang diberikan. Berdasarkan data tahun 2022 dan 2021, jumlah TPV kami tumbuh sebesar 80% dari tahun ke tahun (yoy).

(Baca juga:Upaya Memperluas Pembayaran Digital di Indonesia)

Satu hal yang paling dibanggakan DOKU adalah 6 lisensi pembayaran yang saya pikir tidak dimiliki oleh semua fintech di Indonesia. Lisensi pembayaran ini memungkinkan kami melakukan berbagai macam produk pembayaran yang berbeda, seperti payment gateway, pembayaran lintas batas (cross-border), pembayaran tagihan (billers), e-money, e-wallet, QRIS dan collecting agent untuk mengumpulkan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).

Bagaimana potensi di industri ini?
Ya, itu sebabnya saya di sini. Kami telah melihat banyak laporan yang membahas tentang potensi industri digital di Indonesia. Salah satu yang terbaru adalah laporan dari Google dengan Temasek di tahun 2022 yang membahas tentang ukuran ekonomi digital Indonesia.

Laporan tersebut memprediksi Gross Merchandise Volume (GMV) ekonomi digital Indonesia akan bertumbuh sekitar USD146 miliar pada 2025. Indonesia sejauh ini adalah negara dengan ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara dan kami sebagai penyedia pembayaran digital mendapat manfaat dari sana.

Dari sisi Growth Transaction Volume (GTV) Indonesia mencapai USD266 miliar pada tahun 2022 dan diikuti oleh Malaysia yang mencapai USD146 miliar. Jadi itu pertumbuhan yang signifikan dan potensi pasar yang besar bagi kami.

Beberapa waktu lalu, DOKU melakukan ekspansi ke Malaysia, melalui akuisisi senangPay. Ekspansi ini membuat DOKU memiliki kehadiran yang kuat di dua negara dengan ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara. Kami merasa berada dalam posisi yang baik untuk peran di masa depan.Itulah mengapa kami sangat bersemangat.

Setelah Malaysia, negara mana yang akan disasar?
Sebenarnya kami ingin tumbuh melalui beberapa cara, tapi kalau berbicara tentang pertumbuhan geografis secara khusus, visi dan harapan kami adalah menjadi pelaku sektor pembayaran Business to Business atau B2B terkemuka di seluruh Asia Tenggara. Setelah Indonesia dan Malaysia, kami mencoba melihat potensi untuk bekerja sama dengan mitra lokal di negara lainnya.

Apakah ada rencana DOKU menambah modal melalui pencatatan saham sebagai perusahaan terbuka?
Ya, kami sedang mencari dana tambahan tahun ini. Tetapi fokus kami selama setidaknya satu sampai dua tahun ke depan hanya pada pertumbuhan untuk mempercepat perluasan ke negara-negara lainnya. Setelah kami mencapai beberapa target pertumbuhan, baru kami akan mempertimbangkan untuk mencatatkan saham perdana atau IPO (initial public offering). Bagi kami, yang paling penting adalah mengembangkan perusahaan. IPO hanya alat untuk mendapatkan modal tambahan, bukan tujuan akhir. Bila suatu saat kami melihat IPO adalah keputusan terbaik, maka kami akan melaksanakannya.

Apa keunikan sistem pembayaran yang ditawarkan DOKU?
Kami memiliki tiga keunikan. Pertama, kami memiliki rangkaian produk pembayaran yang sangat luas, baik dari online maupun offline. Kedua adalah layanan. Kami mampu memberikan layanan terbaik karena memiliki pengalaman untuk memahami kebutuhan klien kami. Ketiga, kami memiliki spesialisasi dalam menangani kebutuhan perusahaan besar yang memiliki masalah yang cukup rumit dan berbeda antara satu dengan yang lainnya. Misalnya, mereka membutuhkan solusi tentang pembayaran online, pengintegrasian produk kami ke aplikasi mereka, atau apapun itu, kami memiliki solusi dan mampu melayani mereka dengan baik.

Awal tahun ini kami juga semakin gencar berekspansi ke UMKM dan secara khusus fokus pada pedagang kecil dan mikro (penjual di media sosial) karena kami tahu pasar UMKM sangat luas. Kenapa kami melakukan itu? Karena kami melihat potensi pertumbuhan yang sangat baik. Kami pun menyediakan layanan untuk mereka, seperti link pembayaran, atau membantu mereka membuat e-catalog, dan berjualan di platform digital.

Namun, yang terpenting adalah budaya DOKU. Aspirasi kami adalah “Ubah Peluang, Jadi Uang” Sehingga kami fokus untuk membantu para merchant untuk mengubah setiap kesempatan menjadi penghasilan bagi mereka.

Bagaimana kolaborasi DOKU dengan pelaku fintech lain?
Kolaborasi sangat diperlukan untuk fintech. Namun, pelaku fintech lainnya biasanya merupakan merchant atau mitra kami.Hal ini karena kami memiliki produk yang luas dan pelaku lainnya biasanya hanya fokus pada segmen atau produk tertentu.

Sebagai pelaku B2B, kami memiliki kekuatan untuk memperkuat suatu ekosistem dengan sistem pembayaran yang holistik. Misalnya, kami mendukung ekosistem Tiktok dengan menyediakan produk checkout online di TikTok Shop. Kami juga mendukung metode pembayaran di Google Play Store. Jadi kami bekerja dengan pelaku digital lokal yang sangat besar dan masih berkembang pesat dan juga pelaku digital global. Kami membantu mereka tumbuh dan menjadi bagian dari ekosistem.

(Baca juga:MNC Bank Berbagi Kemudahan Transaksi Pembayaran Digital)

Tapi kami juga bekerja dengan jenis pelaku lain, salah satunya adalah bank. Saat ini kami sedang menjadi mitra dari Bank Muamalat untuk mendukung kebutuhan nasabah korporat mereka. Untuk bank global, kami juga bekerja sama dengan HSBC. Kami membantu mereka untuk melayani nasabah korporat mereka.

Menurut saya, yang paling penting adalah DOKU tidak tinggal hanya pada satu ekosistem, tetapi kami bekerja di ekosistem yang berbeda. Sebagai pelaku B2B, itulah cara kami tumbuh lebih cepat dengan bekerja sama dengan pelaku lain sebanyak mungkin. Kami juga mencari lebih banyak mitra untuk bekerja sama di Indonesia khususnya, Malaysia dan saya berharap di masa depan akan ada negara lain juga.

Bagaimana daya saing fintech di Indonesia?
Setiap fintech memiliki posisi, target dan ekosistem yang berbeda. Namun, kami yakin pasar Indonesia cukup besar untuk mendukung semua pelaku fintech. Hal terpenting bagi kami adalah fokus pada area kami. Sebagai pelaku yang memiliki spesialisasi dalam perusahaan besar dengan rangkaian produk terluas, kami dapat melayani merchant dengan baik dan menemukan solusi untuk kebutuhan pembayaran mereka yang kompleks. Saya juga selalu mengatakan kepada tim untuk tidak fokus pada kompetisi, melainkan memberikan pelayanan terbaik kepada para merchant. Merchant kemudian akan senang dan terus memilih DOKU.

Apa yang mau lebih dikembangkan dari brand image DOKU?
Saya pikir brand image sangat penting, khususnya ketika kami ingin lebih menjangkau UMKM. Salah satu yang kami lakukan adalah mengubah tampilan website, menjadi lebih segar dan menyesuaikan segmen baru yang ingin kami targetkan. Dalam website tersebut, kami menampilkan ragam produk yang ditawarkan, baik kepada UMKM atau perusahaan besar. Selain itu kami juga mulai membangun sebuah komunitas merchant yang bernama Juragan DOKU, dengan memberikan pendampingan bagi para UMKM untuk dapat terus bertumbuh dan merasakan secara langsung manfaat dari solusi UMKM dari DOKU.

Bagaimana DOKU melakukan sosialisasi kepada UMKM?
Kami menjangkau UMKM melalui kerja sama dengan beberapa organisasi, di mana mereka akan menyelenggarakan acara yang target audiensnya adalah UMKM. Selain itu dengan lisensi e-money yang diberikan oleh Bank Indonesia, kami berkesempatan untuk melakukan co-brand dengan menghadirkan fitur pembayaran dalam aplikasi komunitas di berbagai daerah.Salah satunya adalah aplikasi yang dimiiliki Kabupaten Purworejo. Kami membantu mengembangkan aplikasi “Larisi”, yang tadinya aplikasi tersebut hanya berisi informasi mengenai Purworejo, DOKU mengembangkannya dengan mengaktifkan sistem e-money. Sehingga masyarakat sekitar akan bisa menggunakan aplikasi tersebut untuk melakukan pembayaran.Misalnya dengan menggunakan QRIS, e-wallet dan bahkan para UMKM bisa menjajakan barang dagangannya di platform marketplace yang telah kami sediakan di dalam aplikasi tersebut.

Dengan lisensi yang kami punya, kami mampu mengembangkan sistem pembayaran sesuai dengan kebutuhan pelanggan. DOKU juga pernah memiliki projek serupa, seperti SimpelDesa yang telah digunakan di Kota Bandung dan sekitarnya.

Bagaimana penetrasi DOKU di Indonesia?
DOKU berpusat di Jakarta, sedangkan selain Jabodetabek, para merchant juga banyak tersebar di daerah Jawa, Bali dan bagian timur Indonesia. Sebenarnya kami masih harus memetakan kebutuhan dari kota-kota kecil yang belum tersentuh teknologi, karena kebutuhan pembayaran mereka berbeda dengan Jakarta. Hal ini menjadi potensi pertumbuhan bagi kami ke depannya, yakni bagaimana kami mendorong pemerintah lokal yang berada di tingkat dua dan tingkat tiga untuk digitalisasi pembayarannya.

Apa filosofi dibalik tagline Think Beyond Payments?
Tagline ini sejalan dengan strategi dan visi kami. Awalnya kami berkembang melalui produk pembayaran sederhana pada maskapai penerbangan. Namun payment gateway tetap menjadi produk andalan kami. Akhirnya kami pun mengembangkan produk-produk lainnya dan maka dari itu kami mengubah tagline kami menjadi “think beyond payments”.

Kami juga sedang mengembangkan lebih lanjut solusi di balik layar (back office), seperti contohnya fitur rekonsiliasi supaya dapat memberikan nilai lebih. Kami akan terus bermitra dengan bank dan pemain peer-to-peer (P2P) lainnya untuk menawarkan produk mereka kepada merchant kami. Melalui “Think Beyond Payments”, DOKU bukan hanya gateway pembayaran sederhana.Ini adalah produk pembayaran kami tawarkan pada para merchant.

Bagaimana strategi DOKU untuk berada dalam puncak pikiran (top of mind) masyarakat untuk pembayaran sehari-hari?
Jadi, DOKU bukan pelaku business-to-customer (B2C),kami adalah B2B. Kami memang memiliki produk B2C, tapi kami menawarkan produk tersebut kepada perusahaan. Misalnya, OVO sebagai salah satu mitra kami. Kami menjalin kerja sama dengan menghubungkan layanan OVO ke merchant korporat kami, sebagai salah satu pilihan metode pembayaran. Jadi kalau Garuda menggunakan sistem pembayaran OVO, otomatis mereka juga telah terhubung dengan kami.

Menariknya soal Indonesia, salah satu metode pembayaran yang paling populer adalah virtual account (VA). Hal ini berlaku khusus untuk Indonesia, karena setiap negara atau bahkan daerah di negara yang sama memiliki preferensi metode pembayaran yang berbeda. Maka penting untuk selalu menganalisis minat dan kebutuhan pasar.

Edukasi yang konsisten, menjaga kualitas produk dan layanan serta terus memperluas kemitraan dengan semua pemangku kepentingan menjadi strategi kami untuk terus mengupayakan DOKU sebagai top of mind di pasar.

Bagaimana DOKU menjaga kenyamanan dan keamanan?
Kami memiliki sistem manajemen risiko yang menilai tingkat risiko untuk setiap transaksi yang sedang berjalan. Setiap transaksi yang dinilai mencurigakan dan berisiko tinggi akan kami telusuri lebih lanjut dan bisa jadi kami tolak jika terbukti fraud. Selain itu, kami juga memiliki beberapa tahapan pendaftaran yang cukup detail yang disesuikan dengan tingkat resiko jenis bisnisnya, terutama untuk segmen korporat dan bisnis berisiko tinggi. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa bisnis dan identitas calon merchant DOKU tervalidasi dengan baik.
(dar)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1127 seconds (0.1#10.140)