Ganjar Ingin Adaptasikan Teknologi Instalasi Pemanen Air Hujan yang Digagas Kagama

Rabu, 22 Februari 2023 - 14:30 WIB
loading...
Ganjar Ingin Adaptasikan...
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat meninjau instalasi pemanen air yang digagas Kagama Kaltim. FOTO/dok.SINDOnews
A A A
BALIKPAPAN - Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo ingin mengadaptasikan teknologi instalasi pemanen air hujan yang digagas Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (UGM) Kalimantan Timur (Kaltim) untuk mengatasi kemiskinan di Jateng.

Ganjar yang merupakan Ketua Umum PP Kagama menjelaskan, pihaknya membangun instalasi pemanen air hujan dengan teknologi empat saringan bernama Gama Rain Filter. Ganjar mengatakan, alat ini mengubah air hujan menjadi air bersih yang bisa dikonsumsi.

Instalasinya sendiri menggunakan tiga komponen dasar, yakni filter yang ditempatkan paling tinggi untuk meraih air hujan, kemudian pipa yang terhubung sebagai tempat mengalirnya air, lalu tandon yang berfungsi sebagai penadah air tersebut.

Lihat Foto: Ganjar Pranowo Hadiri Rapat Kerja Nasional Kagama

Sejauh ini teknologi dari UGM itu sudah dipasang di beberapa tempat. Di antaranya di Pondok Pesantren Syaichona Cholil Balikpapan, SMPIT Istiqamah YPAITB Balikpapan, daerah Kecamatan Sepaku, hingga Desa Karya Jaya di Kabupaten Kutai Kartanegara.

"Ini mau kita adopt nih di beberapa tempat yang memang sulit air di Jawa Tengah ya saya lagi genjot. Penanggulangan kemiskinan kan salah satu komponennya air bersih," kata Ganjar di Pondok Pesantren Syaichona Cholil Balikpapan, Kaltim, Rabu (22/2/2023).

Menurut Ganjar, teknologi instalasi pemanen air hujan merupakan salah satu solusi kekeringan bagi wilayah sulit air di Jateng. Jika air bersih dapat dijangkau masyarakat di daerah tersebut, Ganjar optimis angka kemiskinan menurun. "Ketika PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum) tidak bisa masuk, saya kira ini perlu dicontoh," kata Ganjar.

Terlebih lagi, Ganjar menyebut teknologi ini tergolong murah dan dapat dijangkau. Ganjar mengatakan, satu instalasi yang dipasang hanya menghabiskan Rp3 juta dan manfaatnya akan banyak dirasakan masyarakat. "Maka kemudian ada teknologi tepat guna, gampang banget, instalasinya sederhana, biaya ngga mahal dan kita tidak dibebani biaya royalty paten yang dimiliki UGM, kalau untuk sosial beres, ternyata beres," kata Ganjar.

Ganjar pun berterima kasih kepada rekan-rekan KAGAMA yang telah memasang instalasi tersebut. Ganjar berharap, nantinya dapat diadaptasi dengan lancar dan mengentas kemiskinan.

"Saya terimakasih kepada teman-teman UGM, terima kasih kepada Pemda Kaltim, Kagama yang guyub rukun migunani itu berjalan. Guyub dengan masyarakat, dengan anggota, dan migunani berguna untuk masyarakat dalam teknologi-teknologi tepat guna," katanya.



Sementara itu, Ketua Kagama Kaltim Didi menjelaskan, kekeringan adalah masalah sosial yang kerap ada di Indonesia sepanjang tahun. Sebab itu, Didi menyebut air hujan adalah anugrah yang bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk kemaslahatan masyarakat.

"Sedangkan air hujan yang begitu sehat, begitu banyak karena daerah ekuator, kita tambah dengan alat filter yang memang menjadi paten UGM. Ini namanya Gama Rain Filter yang air hujan itu disaring dengan tiga filter," katanya.

Di bawah kepemimpinan Ganjar, angka kemiskinan berhasil turun setiap tahun. Di September 2020, jumlah penduduk miskin Jateng sebanyak 4,119 juta orang (11,84 persen), lalu September 2021 turun lagi menjadi 3,934 juta orang (11,25 persen), dan bulan Maret 2022 turun jadi 3,831 juta orang (10,93) persen.

(nng)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1370 seconds (0.1#10.140)