Jelang Ramadan, Pengusaha Mal Pede Pengunjung Melonjak Lebih dari 100%
loading...
A
A
A
JAKARTA - Ramadan dan Lebaran merupakan momentum yang dinantikan para pengusaha pusat perbelanjaan atau mal. Pasalnya, konsumsi atau belanja masyarakat biasanya melesat.
Pengusaha mal pun memproyeksikan pengunjung pusat perbelanjaan akan melejit melampaui 100% pada momen Ramadan dan Lebaran tahun ini.
Ketua Umum Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Alphonzus Widjaja mengatakan, optimisme itu lantaran pemerintah telah mencabut PPKM pada Desember 2022 lalu.
“Tingkat kunjungan sudah mulai meningkat, jadi saya kira cukup menggembirakan, di tahun 2023 APPBI menargetkan bisa lebih dari 100% jumlah rata-rata pengunjung secara nasional,” ujarnya dalam acara Rakernas APPBI di Jakarta, Kamis (23/2/2023).
Berdasarkan catatan APPBI, pada tahun 2020 rata-rata jumlah kunjungan mal hanya mencapai 50% akibat adanya pandemi Covid-19 dan mulai mengalami peningkatan pada 2021 menjadi 60%. Selanjutnya terus merangkak naik pada tahun 2022 hingga mencapai 90%.
Menilik grafik kunjungan yang terus menanjak tersebut, Alphonzus menargetkan rata-rata jumlah kunjungan bisa mencapai lebih dari 100% pada tahun ini. Terlebih lagi bulan Maret hingga April adalah momentum Ramadan dan Lebaran.
“Kami berharap tingkat kunjungan bisa kembali seperti di tahun 2018. Mudah-mudahan bisa tercapai, dan paling tidak bisa sama seperti sebelum pandemi Covid-19,” ucapnya.
Lebih lanjut Alphonzus mengatakan, tingginya tingkat kunjungan pusat perbelanjaan dikarenakan masyarakat sudah merasa bosan dan lama tidak bisa bepergian sejak pandemi. Oleh sebab itu, masyarakat akan memilih mal sebagai tempat berkumpul walau sebatas nongkrong.
Pasalnya, pusat perbelanjaan atau mal kini sudah menjadi salah satu destinasi belanja sekaligus hiburan yang bisa memasilitasi keperluan berinteraksi bersama keluarga atau teman-teman.
“Masyarakat Indonesia itu punya budaya berkumpul baik bersama keluarga maupun teman. Tentu mereka akan memanfaatkan momen ini untuk bisa berbelanja ke pusat perbelanjaan secara langsung," tutup Alphonzus.
Pengusaha mal pun memproyeksikan pengunjung pusat perbelanjaan akan melejit melampaui 100% pada momen Ramadan dan Lebaran tahun ini.
Ketua Umum Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Alphonzus Widjaja mengatakan, optimisme itu lantaran pemerintah telah mencabut PPKM pada Desember 2022 lalu.
“Tingkat kunjungan sudah mulai meningkat, jadi saya kira cukup menggembirakan, di tahun 2023 APPBI menargetkan bisa lebih dari 100% jumlah rata-rata pengunjung secara nasional,” ujarnya dalam acara Rakernas APPBI di Jakarta, Kamis (23/2/2023).
Berdasarkan catatan APPBI, pada tahun 2020 rata-rata jumlah kunjungan mal hanya mencapai 50% akibat adanya pandemi Covid-19 dan mulai mengalami peningkatan pada 2021 menjadi 60%. Selanjutnya terus merangkak naik pada tahun 2022 hingga mencapai 90%.
Menilik grafik kunjungan yang terus menanjak tersebut, Alphonzus menargetkan rata-rata jumlah kunjungan bisa mencapai lebih dari 100% pada tahun ini. Terlebih lagi bulan Maret hingga April adalah momentum Ramadan dan Lebaran.
“Kami berharap tingkat kunjungan bisa kembali seperti di tahun 2018. Mudah-mudahan bisa tercapai, dan paling tidak bisa sama seperti sebelum pandemi Covid-19,” ucapnya.
Lebih lanjut Alphonzus mengatakan, tingginya tingkat kunjungan pusat perbelanjaan dikarenakan masyarakat sudah merasa bosan dan lama tidak bisa bepergian sejak pandemi. Oleh sebab itu, masyarakat akan memilih mal sebagai tempat berkumpul walau sebatas nongkrong.
Pasalnya, pusat perbelanjaan atau mal kini sudah menjadi salah satu destinasi belanja sekaligus hiburan yang bisa memasilitasi keperluan berinteraksi bersama keluarga atau teman-teman.
“Masyarakat Indonesia itu punya budaya berkumpul baik bersama keluarga maupun teman. Tentu mereka akan memanfaatkan momen ini untuk bisa berbelanja ke pusat perbelanjaan secara langsung," tutup Alphonzus.
(ind)