Canggih, Tak Lama Lagi Transaksi di Pasar Rakyat Serba Digital

Kamis, 16 Juli 2020 - 14:51 WIB
loading...
Canggih, Tak Lama Lagi Transaksi di Pasar Rakyat Serba Digital
Kemendag mendorong digitalisasi transaksi di pasar rakyat di era new normal untuk menambah kenyamanan pembeli maupun pedagang. Foto/Ilustrasi
A A A
JAKARTA - Menyadari bahwa tren gaya hidup digital saat ini sudah merambah semua sendi kehidupan, Menteri Perdagangan (Mendag) Agus Suparmanto pun mendorong digitalisasi transaksi di pasar rakyat.

Mendag Agus menyebutkan, digitalisasi merupakan salah satu cara terbaik, untuk terus mendorong sektor perdagangan di era new normal, terutama transaksi di pasar rakyat agar semakin mudah dan nyaman dan minim interaksi fisik.

"Kemendag terus mendorong digitalisasi di pasar rakyat mengingat digitalisasi merupakan salah satu inovasi dan prioritas yang perlu dilakukan agar sektor perdagangan tetap bergairah," ungkap Mendag dalam keterangan resminya, Kamis (16/7/2020).

Menurut Agus, digitalisasi pasar rakyat merupakan tuntutan dan kebutuhan di saat pandemic Covid-19. Hal ini juga sejalan dengan kebijakan Kemendag bahwa di era new normal pembayaran digital diprioritaskan di pasar rakyat.

Pasar rakyat merupakan ruang vital bagi perdagangan dan merupakan bagian dari aktivitas keseharian masyarakat. Oleh karena itu, pola-pola konvensional yang dilakukan di pasar sebelum pandemi harus segera disesuaikan dengan pola kehidupan adaptasi kondisi baru.

(Baca Juga: Era Digitalisasi, Ini Peluang dan Tantangan bagi Para Pelaku UMKM)

Menteri Agus menyampaikan, digitalisasi akan memudahkan proses transaksi, meningkatkan layanan, mengurangi risiko terjadinya kejahatan, dan memudahkan pendataan, terutama data omzet. Dengan berbagai kelebihan itu, maka pasar rakyat akan semakin modern dan nyaman bagi konsumen. Melalui digitalisasi pasar akan mengoptimalkan kerja pasar, konsumen, para pengusaha dan pedagang, serta fungsi negara dalam bidang ekonomi.

Mendag menegaskan, digitalisasi pasar yang didorong Kemendag juga sejalan dengan pola perdagangan baru sebagai imbas dari pandemi Covid-19, yakni peningkatan perdagangan daring, penggunaan kurir daring, peningkatan penggunaan cara pembayaran nontunai, dan penurunan mobilitas dan aktivitas sosial di ruang publik.

"Kemendag akan fokus membangun infrastruktur baik fisik maupun teknologi. Hal ini perlu dilakukan agar mekanisme pasar yang lebih modern dapat terwujud," ujarnya.

Digitalisasi pasar rakyat, imbuh dia, harus dipahami sebagai tuntutan zaman, bukan lagi hanya kebutuhan pada saat pandemi Covid-19. Namun pada saat pandemi ini, digitalisasi pasar rakyat harus dilakukan dengan strategi mengedepankan standar operasional pasar sesuai protokol kesehatan, melakukan transaksi secara digital, dan melakukan pembayaran secara digital.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.6336 seconds (0.1#10.140)