Konsisten Menerapkan Digitalisasi Keselamatan di Area Pertambangan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Perusahaan kontraktor PT Pamapersada Nusantara (PAMA), konsisten menerapkan digitalisasi dan teknologi keselamatan di area pertambangan . Sebagai dasar dalam membentuk budaya Keselamatan Pertambangan, karyawan PT Pamapersada Nusantara menetapkan keyakinan mengenai keselamatan (safety beliefs) dan menetapkan pedoman bekerja aman dan selamat atau dikenal dengan 6PAS.
Lalu ada juga aplikasi untuk mendukung program tersebut meliputi Fit to work prediction, Camera supervision, Mobile inspections dan GPS, radar & proximity technology.
"Sebagai dasar dalam membentuk budaya Keselamatan Pertambangan, karyawan PAMA menetapkan keyakinan mengenai keselamatan (safety beliefs) dan menetapkan pedoman bekerja aman dan selamat atau dikenal dengan 6PAS. ungkap Kepala Divisi SHE PAMA, Herjadi Budiman dalam sebuah diskusi).
Dalam Fit to work misalnya, kata Herjadi, perusahaan memanfaatkan fitur yang ada di smart watch yang bisa mendeteksi jam tidur karyawan. Melalui teknologi ini, perusahaan bisa memonitor dan mengetahui pekerja saat berada di lapangan agar tidak terjadi kecelakaan kerja akibat kurang tidur.
“Karena di tambang itu lokasinya bahaya, ada namanya fit to work, anda sudah siap bekerja belum, salah satu parameternya adalah tidurnya berapa lama. Tubuh kita itu kaya baterai. Kita tidak ada powerbank dan harus tidur. Jadi kita harus menetapkan, harus tidur 7 jam,” beber dia.
Perusahaan juga memiliki kamera supervision yang mampu membaca gelagat operator saat mengoperasikan alat berat. Jika mereka mengantuk, kamera akan memberi peringatan ke petugas yang mengawasi.
“Kamera supervision kita terapkan di kendaraan operasional. Alat ini dipasang supaya bisa membaca operator sedang fatigue. Jadi akan melihat wajah. Misalnya dia merem, atau berkedip lama, atau terlalu sering, dia akan memberi indikasi atau alert. Atau ketika enggak pakai safety belt, kamera akan bekerja dan memberi peringatan ke kita,” imbuhnya.
Menurut Herjadi, pemanfaatan teknologi tersebut sudah diaplikasikan sejak tahun 2012, digitalisasi keselamatan sangat penting diterapkan di area operasinya mengingat perusahan saat ini memiliki 15 Area Operasi Coal Mining dan 2 Area Operasi Gold Mining. Area operasi tersebut ditopang oleh 1 Kantor Pusat dan tiga 3 Kantor Pembantu.
Di sisi lain, PT PAMA juga telah memiliki sistem manajemen keselamatan Pertambangan yaitu PAMA SHE Management System. Di mana sistem ini sudah sesuai dengan Manual PSMS, Kepdirjen Minerba No. 185 Tahun 2018.
Presiden Direktur PT Pamapersada Nusantara sebagai pimpinan tertinggi telah menetapkan Kebijakan Keselamatan Pertambangan yang dijadikan pedoman bagi seluruh karyawan dengan tujuan untuk “Mewujudkan perusahaan dengan budaya Keselamatan & Kesehatan Kerja (K3), Keselamatan Operasi (KO), serta ramah terhadap Lingkungan Hidup dan Energi sehingga tercipta kegiatan operasional yang aman, efisien dan produktif”.
“Tolak ukur yang digunakan untuk menilai perilaku aman dan selamat, adalah menilai ke-SADAR-an, Ke-PATUH-an dan ke-PEDULI-an karyawan terhadap prosedur serta aturan keselamatan perusahaan. Pada era revolusi industry 4.0 yang berbasis teknologi digital telah menciptakan peluang-peluang baru dalam berbagai bidang,” ujarnya.
Baca Juga
Lalu ada juga aplikasi untuk mendukung program tersebut meliputi Fit to work prediction, Camera supervision, Mobile inspections dan GPS, radar & proximity technology.
"Sebagai dasar dalam membentuk budaya Keselamatan Pertambangan, karyawan PAMA menetapkan keyakinan mengenai keselamatan (safety beliefs) dan menetapkan pedoman bekerja aman dan selamat atau dikenal dengan 6PAS. ungkap Kepala Divisi SHE PAMA, Herjadi Budiman dalam sebuah diskusi).
Dalam Fit to work misalnya, kata Herjadi, perusahaan memanfaatkan fitur yang ada di smart watch yang bisa mendeteksi jam tidur karyawan. Melalui teknologi ini, perusahaan bisa memonitor dan mengetahui pekerja saat berada di lapangan agar tidak terjadi kecelakaan kerja akibat kurang tidur.
“Karena di tambang itu lokasinya bahaya, ada namanya fit to work, anda sudah siap bekerja belum, salah satu parameternya adalah tidurnya berapa lama. Tubuh kita itu kaya baterai. Kita tidak ada powerbank dan harus tidur. Jadi kita harus menetapkan, harus tidur 7 jam,” beber dia.
Perusahaan juga memiliki kamera supervision yang mampu membaca gelagat operator saat mengoperasikan alat berat. Jika mereka mengantuk, kamera akan memberi peringatan ke petugas yang mengawasi.
“Kamera supervision kita terapkan di kendaraan operasional. Alat ini dipasang supaya bisa membaca operator sedang fatigue. Jadi akan melihat wajah. Misalnya dia merem, atau berkedip lama, atau terlalu sering, dia akan memberi indikasi atau alert. Atau ketika enggak pakai safety belt, kamera akan bekerja dan memberi peringatan ke kita,” imbuhnya.
Menurut Herjadi, pemanfaatan teknologi tersebut sudah diaplikasikan sejak tahun 2012, digitalisasi keselamatan sangat penting diterapkan di area operasinya mengingat perusahan saat ini memiliki 15 Area Operasi Coal Mining dan 2 Area Operasi Gold Mining. Area operasi tersebut ditopang oleh 1 Kantor Pusat dan tiga 3 Kantor Pembantu.
Di sisi lain, PT PAMA juga telah memiliki sistem manajemen keselamatan Pertambangan yaitu PAMA SHE Management System. Di mana sistem ini sudah sesuai dengan Manual PSMS, Kepdirjen Minerba No. 185 Tahun 2018.
Presiden Direktur PT Pamapersada Nusantara sebagai pimpinan tertinggi telah menetapkan Kebijakan Keselamatan Pertambangan yang dijadikan pedoman bagi seluruh karyawan dengan tujuan untuk “Mewujudkan perusahaan dengan budaya Keselamatan & Kesehatan Kerja (K3), Keselamatan Operasi (KO), serta ramah terhadap Lingkungan Hidup dan Energi sehingga tercipta kegiatan operasional yang aman, efisien dan produktif”.
“Tolak ukur yang digunakan untuk menilai perilaku aman dan selamat, adalah menilai ke-SADAR-an, Ke-PATUH-an dan ke-PEDULI-an karyawan terhadap prosedur serta aturan keselamatan perusahaan. Pada era revolusi industry 4.0 yang berbasis teknologi digital telah menciptakan peluang-peluang baru dalam berbagai bidang,” ujarnya.
(akr)