JBIC Dukung Pendanaan Proyek Proving Ground Rp882 Miliar
loading...
A
A
A
Sesuai dengan kontrak, kerja sama IIAPG dengan Kemenhub akan berlangsung selama 17 tahun, termasuk masa konstruksi yang diperkirakan memakan waktu selama 2 tahun. Biaya investasi dan pemeliharaan sepenuhnya ditanggung oleh IIAPG, sedangkan operasional fasilitas proving ground akan berada di bawah kendali Balai Pengujian Laik Jalan dan Sertifikasi Kendaraan Bermotor (BPLJSKB), yang merupakan Unit Pelaksana Teknis di bawah Ditjen Perhubungan Darat.
Pengembalian dana investasi menggunakan skema Pembayaran Ketersediaan Layanan (Availability Payment/AP) dan mendapat jaminan dari PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero), BUMN yang berada di bawah naungan Kementerian Keuangan, yang khusus didirikan sebagai lembaga penjamin infrastruktur guna mendukung percepatan penyediaan infrastruktur di Indonesia melalui skema KPBU.
Sementara itu, Direktur Utama IIAPG Hiramsyah Sambudhy Thaib di sela-sela acara mengatakan, bahwa pembangunan proving ground ini merupakan proyek bergengsi karena menyangkut fasilitas strategis pengembangan industri otomotif nasional yang modern dan terkait dengan teknologi terkini untuk uji bidang keamanan dan kenyamanan bagi kendaraan, serta dampak lingkungan hidup.
Ruang lingkup proyek meliputi desain proving ground, pembangunan fasilitas dan penyediaan peralatan beserta sistem informasi, pemeliharaan infrastruktur dan peralatan pengujian, serta pelaksanaan pelatihan berkala. Infrastruktur ini akan dilengkapi berbagai fasilitas modern untuk berbagai jenis uji tipe bagi kendaraan bermotor, seperti uji breaking system, speedometer, noise emission, rear view mirror, steering equipment, exhaust emission.
Proving ground akan dilengkapi berbagai fasilitas seperti general road berfungsi untuk pengujian jalan pada umumnya, high speed track untuk pengujian kecepatan, kenyamanan kendaraan, pengendalian kendaraan, percepatan dan pengereman, pemakaian bahan bakar external noise, lintasan kering untuk pengujian kestabilan dan rem, lintasan tanjakan, lintasan kenyamanan dan lintasan off road untuk pengujian kestablian dan suspensi.
“Dengan berbagai fasilitas dan dukungan teknologi terkini, proving ground BPLJSKB Bekasi akan memberi multiplier effect yang besar terhadap pengembangan industri otomotif nasional, bahkan berpotensi membawa Indonesia ke posisi terdepan dalam lingkungan otomotif di kawasan ASEAN. Kami berterima kasih atas kepercayaan pemerintah yang memberi peluang berperan serta dalam pengembangan sektor transportasi dan industri otomotif nasional," kata Hiramsyah.
Data menunjukkan, peran industri otomotif terhadap perekonomian nasional terus meningkat. Menurut data Menko Perekonomian, kontribusi sektor ini terhadap Pendapatan Domestik Bruto (PDB) Industri Manufaktur Non-Migas mencapai sekitar 20% atau sekitar 4% terhadap total PDB Indonesia. Tenaga kerja yang diserap, baik langusng maupun tidak langsung mencapai sekitar 5 juta orang.
Setelah terdampak krisis Covid-19, saat ini industri otomotif nasional sudah kembali menggeliat. Tahun 2022 lalu, total produksi industri otomotif di Indonesia sudah mencapai 1,47 juta unit atau tumbuh sekitar 31% dibandingkan 2021 sebesar 1,121 juta uni. Penjualan mencapai 1,048 juta unit atau tumbuh 15,3% dibandingkan 2021 887.202 unit. Peningkatan terbesar terjadi pada ekspor yang naik 60,7% yaitu dari 294 ribu unit pada 2021 menjadi 473 ribu unit pada 2022.
Pengembalian dana investasi menggunakan skema Pembayaran Ketersediaan Layanan (Availability Payment/AP) dan mendapat jaminan dari PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero), BUMN yang berada di bawah naungan Kementerian Keuangan, yang khusus didirikan sebagai lembaga penjamin infrastruktur guna mendukung percepatan penyediaan infrastruktur di Indonesia melalui skema KPBU.
Sementara itu, Direktur Utama IIAPG Hiramsyah Sambudhy Thaib di sela-sela acara mengatakan, bahwa pembangunan proving ground ini merupakan proyek bergengsi karena menyangkut fasilitas strategis pengembangan industri otomotif nasional yang modern dan terkait dengan teknologi terkini untuk uji bidang keamanan dan kenyamanan bagi kendaraan, serta dampak lingkungan hidup.
Ruang lingkup proyek meliputi desain proving ground, pembangunan fasilitas dan penyediaan peralatan beserta sistem informasi, pemeliharaan infrastruktur dan peralatan pengujian, serta pelaksanaan pelatihan berkala. Infrastruktur ini akan dilengkapi berbagai fasilitas modern untuk berbagai jenis uji tipe bagi kendaraan bermotor, seperti uji breaking system, speedometer, noise emission, rear view mirror, steering equipment, exhaust emission.
Proving ground akan dilengkapi berbagai fasilitas seperti general road berfungsi untuk pengujian jalan pada umumnya, high speed track untuk pengujian kecepatan, kenyamanan kendaraan, pengendalian kendaraan, percepatan dan pengereman, pemakaian bahan bakar external noise, lintasan kering untuk pengujian kestabilan dan rem, lintasan tanjakan, lintasan kenyamanan dan lintasan off road untuk pengujian kestablian dan suspensi.
“Dengan berbagai fasilitas dan dukungan teknologi terkini, proving ground BPLJSKB Bekasi akan memberi multiplier effect yang besar terhadap pengembangan industri otomotif nasional, bahkan berpotensi membawa Indonesia ke posisi terdepan dalam lingkungan otomotif di kawasan ASEAN. Kami berterima kasih atas kepercayaan pemerintah yang memberi peluang berperan serta dalam pengembangan sektor transportasi dan industri otomotif nasional," kata Hiramsyah.
Data menunjukkan, peran industri otomotif terhadap perekonomian nasional terus meningkat. Menurut data Menko Perekonomian, kontribusi sektor ini terhadap Pendapatan Domestik Bruto (PDB) Industri Manufaktur Non-Migas mencapai sekitar 20% atau sekitar 4% terhadap total PDB Indonesia. Tenaga kerja yang diserap, baik langusng maupun tidak langsung mencapai sekitar 5 juta orang.
Setelah terdampak krisis Covid-19, saat ini industri otomotif nasional sudah kembali menggeliat. Tahun 2022 lalu, total produksi industri otomotif di Indonesia sudah mencapai 1,47 juta unit atau tumbuh sekitar 31% dibandingkan 2021 sebesar 1,121 juta uni. Penjualan mencapai 1,048 juta unit atau tumbuh 15,3% dibandingkan 2021 887.202 unit. Peningkatan terbesar terjadi pada ekspor yang naik 60,7% yaitu dari 294 ribu unit pada 2021 menjadi 473 ribu unit pada 2022.
(nng)