Dorong Pengembangan UMKM, MNC Bank Gelar Webinar Edukasi Keuangan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Sebagai bagian dari komitmen untuk mendukung program literasi dan edukasi keuangan di Indonesia, PT Bank MNC Internasional Tbk (BABP) atau MNC Bank , anak usaha PT MNC Kapital Indonesia Tbk (BCAP) yang berada di bawah naungan MNC Group (BHIT) menyelenggarakan Webinar bertajuk “Mendorong Pengembangan UMKM Melalui Akses Permodalan” pada Kamis, 2 Maret 2023.
Corporate Secretary MNC Bank, Heru Sulistiadhi menyampaikan, bahwa webinar yang diselenggarakan tersebut merupakan wujud kepedulian MNC Bank kepada para pelaku usaha UMKM, karena menurut data dari Bank Indonesia, kredit UMKM per November 2022 mencapai Rp1.248,4 triliun atau tumbuh 18,2% secara year on year (YoY).
Sedangkan kredit secara keseluruhan tercatat tumbuh 11,7% pada periode itu. Kendati begitu, porsi kredit UMKM terhadap total kredit perbankan masih belum bergerak signifikan dan maksimal.
“berangkat dari hal tersebut, MNC Bank sebagai Pelaku Usaha Jasa Keuangan (PUJK) menaruh perhatian lebih untuk memberikan sumbangsihnya sebagai bukti dukungan terhadap pemberdayaan para pelaku UMKM," ucap Heru.
Sebagai wujud komitmennya, Webinar tersebut menghadirkan sejumlah Narasumber dari MNC Bank yang memang expert di bidangnya yakni, Anto Irawan selaku Commercial & SME Business Group Head, Ferdi Diapari selaku Business Development & Monitoring Group Head serta Ivans Juana selaku Digital Partnership Division Head.
Heru juga mengungkapkan, bahwa melalui Webinar tersebut, MNC Bank memberikan sejumlah aspek penting terkait Kredit Modal Kerja yang dapat dimanfaatkan oleh para pelaku UMKM untuk memperluas ekspansi usahanya.
“Kami (MNC Bank) ingin memberikan pemahaman kepada para peserta yang sebagian besar ada pelaku UMKM, bahwa pengetahuan terkait aspek permodalan itu sangat penting untuk usaha mereka. Terlebih, hampir seluruh industri perbankan memang memiliki produk dan layanan pengajuan kredit bagi sekor usaha UMKM, mulai dari kredit modal kerja hingga kredit investasi," ungkapnya.
"Secara detail, MNC Bank juga memberikan pemahaman teknis terkait dokumen dan hal-hal apa saja yang perlu dipersiapkan dalam proses pengajuan kredit modal kerja maupun kredit investasi, hingga tata cara pengajuan kredit," ujar Erick.
Corporate Secretary MNC Bank, Heru Sulistiadhi menyampaikan, bahwa webinar yang diselenggarakan tersebut merupakan wujud kepedulian MNC Bank kepada para pelaku usaha UMKM, karena menurut data dari Bank Indonesia, kredit UMKM per November 2022 mencapai Rp1.248,4 triliun atau tumbuh 18,2% secara year on year (YoY).
Sedangkan kredit secara keseluruhan tercatat tumbuh 11,7% pada periode itu. Kendati begitu, porsi kredit UMKM terhadap total kredit perbankan masih belum bergerak signifikan dan maksimal.
“berangkat dari hal tersebut, MNC Bank sebagai Pelaku Usaha Jasa Keuangan (PUJK) menaruh perhatian lebih untuk memberikan sumbangsihnya sebagai bukti dukungan terhadap pemberdayaan para pelaku UMKM," ucap Heru.
Sebagai wujud komitmennya, Webinar tersebut menghadirkan sejumlah Narasumber dari MNC Bank yang memang expert di bidangnya yakni, Anto Irawan selaku Commercial & SME Business Group Head, Ferdi Diapari selaku Business Development & Monitoring Group Head serta Ivans Juana selaku Digital Partnership Division Head.
Heru juga mengungkapkan, bahwa melalui Webinar tersebut, MNC Bank memberikan sejumlah aspek penting terkait Kredit Modal Kerja yang dapat dimanfaatkan oleh para pelaku UMKM untuk memperluas ekspansi usahanya.
“Kami (MNC Bank) ingin memberikan pemahaman kepada para peserta yang sebagian besar ada pelaku UMKM, bahwa pengetahuan terkait aspek permodalan itu sangat penting untuk usaha mereka. Terlebih, hampir seluruh industri perbankan memang memiliki produk dan layanan pengajuan kredit bagi sekor usaha UMKM, mulai dari kredit modal kerja hingga kredit investasi," ungkapnya.
"Secara detail, MNC Bank juga memberikan pemahaman teknis terkait dokumen dan hal-hal apa saja yang perlu dipersiapkan dalam proses pengajuan kredit modal kerja maupun kredit investasi, hingga tata cara pengajuan kredit," ujar Erick.