Sinergi BUMN dan Swasta untuk Maksimalkan Pemanfaatan Hutan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Perum Perhutani dan PT United Tractors Tbk tengah menjajaki kerja sama rehabilitasi dan pemanfaatan hutan. Langkah itu sekaligus menjadi komitmen perusahaan memperbaiki kawasan konservasi hutan.
Direktur Perencanaan dan Pengembangan Perhutani Endung Trihartaka mengatakan, dalam mengelola hutan pihaknya mengacu pada tiga aspek utama, yaitu lingkungan, sosial, dan ekonomi. Menurutnya, program revegetasi hutan dan pengembangan masyarakat yang dilakukan United Tractors merupakan contoh baik dari tanggung jawab sosial dan lingkungan dari sebuah perusahaan.
“Saya berharap kerja sama Perhutani dengan UT dapat terus meningkat dan meluas sehingga lebih banyak lagi area hutan yang dapat diperbaiki. Nantinya kegiatan ini tentu dapat memberikan manfaat bagi lingkungan dan masyarakat yang lebih luas lagi,” ungkap Endung, dalam keterangan pers, Jumat (3/3/2023).
Dari kerja sama itu, Perhutani menyediakan lahan yang sesuai untuk mendukung kegiatan rehabilitasi dan pemanfaatan hutan meliputi Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Malang, KPH Kediri, KPH Saradan, KPH Cepu, KPH Pekalongan Barat, KPH Sukabumi dan KPH Bogor.
Kedua entitas juga berharap dapat memperbaiki dan memulihkan vegetasi dengan penanaman dan pemeliharaan pada kawasan hutan, sebagai bentuk tanggung jawab sosial dan lingkungan dengan menghitung besaran serapan karbon yang akan dihasilkan melalui penanaman yang dilakukan di wilayah Perhutani.
Direktur Utama United Tractors Edhie Sarwono menjelaskan upaya revegetasi yang dilakukan pihaknya adalah inisiatif keberlanjutan perusahaan di bidang lingkungan melalui program United Tractors for Nature and Environment Sustainability (UTREES). Program itu merupakan komitmen perusahaan untuk memberikan dampak baik bagi lingkungan sesuai aspek bisnis berkelanjutan dan prinsip environmental, social, & governance (ESG).
“UT sangat memahami pentingnya peranan hutan sebagai upaya dalam memitigasi dampak bencana alam yang lebih besar. Contohnya, revegetasi yang UT sudah lakukan di hutan lereng Gunung Arjuno adalah upaya untuk mencegah terjadinya banjir bandang dan longsor, seperti yang terjadi di Kota Batu, Malang pada 2021 lalu,” kata Edhie.
Direktur Perencanaan dan Pengembangan Perhutani Endung Trihartaka mengatakan, dalam mengelola hutan pihaknya mengacu pada tiga aspek utama, yaitu lingkungan, sosial, dan ekonomi. Menurutnya, program revegetasi hutan dan pengembangan masyarakat yang dilakukan United Tractors merupakan contoh baik dari tanggung jawab sosial dan lingkungan dari sebuah perusahaan.
“Saya berharap kerja sama Perhutani dengan UT dapat terus meningkat dan meluas sehingga lebih banyak lagi area hutan yang dapat diperbaiki. Nantinya kegiatan ini tentu dapat memberikan manfaat bagi lingkungan dan masyarakat yang lebih luas lagi,” ungkap Endung, dalam keterangan pers, Jumat (3/3/2023).
Dari kerja sama itu, Perhutani menyediakan lahan yang sesuai untuk mendukung kegiatan rehabilitasi dan pemanfaatan hutan meliputi Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Malang, KPH Kediri, KPH Saradan, KPH Cepu, KPH Pekalongan Barat, KPH Sukabumi dan KPH Bogor.
Kedua entitas juga berharap dapat memperbaiki dan memulihkan vegetasi dengan penanaman dan pemeliharaan pada kawasan hutan, sebagai bentuk tanggung jawab sosial dan lingkungan dengan menghitung besaran serapan karbon yang akan dihasilkan melalui penanaman yang dilakukan di wilayah Perhutani.
Direktur Utama United Tractors Edhie Sarwono menjelaskan upaya revegetasi yang dilakukan pihaknya adalah inisiatif keberlanjutan perusahaan di bidang lingkungan melalui program United Tractors for Nature and Environment Sustainability (UTREES). Program itu merupakan komitmen perusahaan untuk memberikan dampak baik bagi lingkungan sesuai aspek bisnis berkelanjutan dan prinsip environmental, social, & governance (ESG).
“UT sangat memahami pentingnya peranan hutan sebagai upaya dalam memitigasi dampak bencana alam yang lebih besar. Contohnya, revegetasi yang UT sudah lakukan di hutan lereng Gunung Arjuno adalah upaya untuk mencegah terjadinya banjir bandang dan longsor, seperti yang terjadi di Kota Batu, Malang pada 2021 lalu,” kata Edhie.
(uka)