Tekanan Jual Membesar, IHSG Hari Ini Berpotensi Melemah
loading...
A
A
A
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini berpotensi bergerak mixed dengan kecenderungan melemah pada sepanjang perdagangan. Indeks diproyeksikan berada di kisaran 6.800 – 6.950.
Pengamat pasar modal sekaligus Founder WH Project, William Hartanto mengatakan, tekanan jual pada saham-saham index movers semakin terasa. IHSG yang sempat dibuka dengan penguatan, harus kembali berakhir dengan pelemahan.
"Hal ini sebenarnya sudah cukup terbaca, bahkan jika hanya fokus pada pergerakan IHSG secara teknikal di mana IHSG semakin jarang menyentuh resistance 6.950," ungkap William dalam analisisnya, Selasa (7/3/2023).
Menurut dia, pola pergerakan lower high sehingga memperjelas bahwa tekanan jual IHSG semakin membesar dan memungkinkan untuk pelemahan. "Sejauh ini, pergerakan IHSG sendiri memang masih sideways, setidaknya support 6.800 tidak ditembus," tukasnya.
William bilang, kondisi ini seperti memberikan rasa tenang namun tidak lama. Jika hari ini juga IHSG menembus di bawah 6.800, sambung dia, maka secara teknikal sudah terlihat perubahan tren dari yang sebelumnya sideways menjadi downtrend. "Oleh karena itu kami sudah menyiapkan level support berikutnya yang perlu diperhatikan yaitu pada 6.726," tuturnya.
Secara teknikal, William menyebut IHSG berpotensi melemah kembali dan memiliki potensi untuk menurun di bawah support. Lebih lanjut, dia membeberkan beberapa saham yang direkomendasikan secara teknikal, sebagai berikut:
GDST, buy, support 138, resistance 155; 168.
GOTO, buy, support 124, resistance 133.
MGRO, buy, support 850, resistance 925.
INKP, wait and see, support 7.550, resistance 8.000.
Sebelumnya, IHSG ditutup melemah 6,63 poin atau 0,10% menuju 6.807 pada perdagangan Senin (6/3). Sebanyak 206 saham menguat, 312 saham menurun, dan 215 saham stagnan. Nilai transaksi mencapai Rp8.004 triliun (all market). Nilai transaksi mengalami peningkatan dibanding nilai transaksi sebelumnya.
Pengamat pasar modal sekaligus Founder WH Project, William Hartanto mengatakan, tekanan jual pada saham-saham index movers semakin terasa. IHSG yang sempat dibuka dengan penguatan, harus kembali berakhir dengan pelemahan.
"Hal ini sebenarnya sudah cukup terbaca, bahkan jika hanya fokus pada pergerakan IHSG secara teknikal di mana IHSG semakin jarang menyentuh resistance 6.950," ungkap William dalam analisisnya, Selasa (7/3/2023).
Menurut dia, pola pergerakan lower high sehingga memperjelas bahwa tekanan jual IHSG semakin membesar dan memungkinkan untuk pelemahan. "Sejauh ini, pergerakan IHSG sendiri memang masih sideways, setidaknya support 6.800 tidak ditembus," tukasnya.
William bilang, kondisi ini seperti memberikan rasa tenang namun tidak lama. Jika hari ini juga IHSG menembus di bawah 6.800, sambung dia, maka secara teknikal sudah terlihat perubahan tren dari yang sebelumnya sideways menjadi downtrend. "Oleh karena itu kami sudah menyiapkan level support berikutnya yang perlu diperhatikan yaitu pada 6.726," tuturnya.
Secara teknikal, William menyebut IHSG berpotensi melemah kembali dan memiliki potensi untuk menurun di bawah support. Lebih lanjut, dia membeberkan beberapa saham yang direkomendasikan secara teknikal, sebagai berikut:
GDST, buy, support 138, resistance 155; 168.
GOTO, buy, support 124, resistance 133.
MGRO, buy, support 850, resistance 925.
INKP, wait and see, support 7.550, resistance 8.000.
Sebelumnya, IHSG ditutup melemah 6,63 poin atau 0,10% menuju 6.807 pada perdagangan Senin (6/3). Sebanyak 206 saham menguat, 312 saham menurun, dan 215 saham stagnan. Nilai transaksi mencapai Rp8.004 triliun (all market). Nilai transaksi mengalami peningkatan dibanding nilai transaksi sebelumnya.
(ind)