Hilirisasi Nikel Terbukti Perbanyak Serapan Tenaga Kerja

Rabu, 08 Maret 2023 - 13:43 WIB
loading...
Hilirisasi Nikel Terbukti...
Hilirisasi nikel memberikan dampak positif terhadap ekonomi daerah. Foto/Ilustrasi
A A A
JAKARTA - Pemerintah terus mendorong hilirisasi industri, termasuk di sektor pertambangan nikel yang saat ini dianggap sebagai komoditas primadona mengingat permintaan yang semakin meningkat dalam beberapa tahun terakhir.



Sebuah studi oleh Institute for Development of Economic and Finance ( Indef ) mengungkapkan bahwa saat ini nikel menjadi salah satu bahan tambang yang dapat memberi manfaat besar untuk peningkatan kesejahteraan rakyat dibanding industri logam dasar lainnya.

Riset tersebut mengungkap fakta bahwa nilai investasi nikel telah memberikan dampak positif bagi perekonomian di daerah penghasil nikel. Namun dampaknya menjadi lebih signifikan jika produk yang dijual telah melalui hilirisasi dan menambah nilai keekonomian dari produk mineral ini.

Melalui studi yang berjudul “Dampak Investasi Sektor Pertambagan Terhadap Kinerja Perekonomian Nasonal dan Regional”, Indef mencatat ada empat provinsi penghasil nikel terbesar di Indonesia yang mengalami peningkatan realisasi investasi di sektor hilir.

Keempat provinsi tersebut di antaranya adalah Sulawesi Selatan , Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, dan Maluku Utara yang telah berkontribusi pada penerimaan investasi di sektor pertambangan hingga 83,35% selama 2021. Lebih lanjut, riset ini menyimpulkan bahwa Provinsi Sulawesi Selatan memberikan dampak ekonomi yang paling besar dari satuan nikel yang diolah.

“Sulawesi Selatan dapat menjadi salah satu contoh pengelolaan nikel di Indonesia. Riset kami menyimpulkan bahwa terlepas produksi bijih nikel yang lebih rendah dibanding daerah lain, tetapi dampak ekonomi dari per satuan nikel yang diolah memberikan dorongan dan kontribusi lebih tinggi terhadap PDRBnya. Hal ini terjadi karena di provinsi ini pertambangan nikel sudah pada tingkat hilirisasi,” ungkap Rizal Taufikurahman, ekonom Indef, yang mengetuai tim riset ini, dalam keterangan tertulis, Rabu (8/3/2023).

Sebagaimana diketahui, saat ini produksi nikel di Sulawesi Selatan sudah dapat menghasilkan Nickel Matte. Sementara provinsi lain masih berada di level mengolah biji nikel menjadi Nickel Pig Iron (NPI) dan Ferronickel. Artinya semakin tinggi level hilirisasi dan pengolahan nikel maka semakin besar efek ekonominya, khususnya pada pembukaan lapangan kerja baru.

“Hilirisasi dari industri tambang merupakan implementasi tegas dari pemanfaatan sumber daya alam untuk kemakmuran rakyat sesuai dengan UUD 1945 Pasal 33. Selain meningkatkan PDRB daerah, riset kami juga menyimpulkan provinsi yang mengimplementasikan kebijakan ini dapat meningkatkan pencapaian indikator pembangunan ekonomi lain seperti pendapatan, konsumsi, dan membuka lapangan pekerjaan lebih besar,” lanjut Rizal.

Berdasarkan data produksi 2022, Provinsi Sulawesi Selatan telah mengolah 2,6 juta ton bijih nikel dan dapat membuka lapangan kerja baru hingga 36.207 orang. Sementara Provinsi Maluku Utara yang mengolah 34,9 juta ton bijih besi, tertinggi di antara tiga provinsi lainnya, hanya dapat membuka lapangan pekerjaan untuk 8.939 orang.



Menurut studi ini, salah satu kesimpulan yang didapatkan Indef adalah dampak investasi sektor pertambangan yang disertai dengan hilirisasi terbukti memiliki dampak yang positif dalam meningkatkan kegiatan perekonomian baik di daerah penghasil tambang maupun nasional. Kegiatan investasi merupakan salah satu bentuk strategi yang efektif dan relevan dalam memanfaatkan kekayaan alam Indonesia untuk kemakmuran dan mensejahterakan rakyat.

(uka)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Orang Terkaya di Thailand...
Orang Terkaya di Thailand Borong Saham Perbankan Rp6,1 Triliun
Perputaran Uang Lebaran...
Perputaran Uang Lebaran 2025 Diprediksi Turun, Sinyal Peringatan Ekonomi RI?
Fakta-fakta Orang Terkaya...
Fakta-fakta Orang Terkaya Hong Kong yang Bikin Marah China usai Jual Pelabuhan Panama ke AS
Khawatir ART mudik?...
Khawatir ART mudik? Tenang Saja! Toko Ini Tetap Buka Selama Libur Lebaran
Perubahan Komisaris...
Perubahan Komisaris BNI, Deputi Protokol Istana Diganti Profesional
IKN Tetap Dibuka Selama...
IKN Tetap Dibuka Selama Lebaran 2025, Catat Jam Kunjungan dan Cara Daftarnya
Profesional dan Begawan...
Profesional dan Begawan Ekonomi Jadi Pengurus, Danantara Diyakini Mampu Tumbuhkan Investasi
Menangkap Peluang di...
Menangkap Peluang di Tengah Meningkatnya Tren Reksa Dana Syariah
Setelah Tembus Pasar...
Setelah Tembus Pasar AS, Krakatau Steel Ekspor Baja Canai Panas ke Eropa
Rekomendasi
Duka Anak Atas Meninggalnya...
Duka Anak Atas Meninggalnya Ray Sahetapy: Selamat Jalan Ayah
Raffi Ahmad dan Nagita...
Raffi Ahmad dan Nagita Slavina Hadiri Open House Prabowo di Istana Negara
Kim Soo Hyun Merasa...
Kim Soo Hyun Merasa Dijebak Keluarga Kim Sae Ron sebagai Pedofil
Berita Terkini
Ekonomi 15 Negara Mitra...
Ekonomi 15 Negara Mitra Dagang AS yang Paling Terpukul Tarif Timbal Balik Trump
5 jam yang lalu
BRI Menanam Grow & Green...
BRI Menanam Grow & Green Transplantasi Terumbu Karang, Selamatkan Ekosistem Laut di NTB
6 jam yang lalu
Jadwal Program Pemutihan...
Jadwal Program Pemutihan Pajak Kendaraan Tahun 2025 di 11 Provinsi
6 jam yang lalu
Pecah Rekor Lagi, Harga...
Pecah Rekor Lagi, Harga Emas Antam Tembus Rp1.826.000 per Gram
7 jam yang lalu
1,9 Juta Kendaraan Tinggalkan...
1,9 Juta Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Sampai Hari Pertama Lebaran
8 jam yang lalu
2 Juta Orang Sudah Mudik...
2 Juta Orang Sudah Mudik Lebaran Gunakan Kereta Api
9 jam yang lalu
Infografis
Atasi Tawuran, Pemprov...
Atasi Tawuran, Pemprov Jakarta Bakal Buka 500.000 Lapangan Kerja
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved