Mempersiapkan Pemilik Bisnis Cara Meningkatkan Omzet ke Rp100 Miliar

Minggu, 12 Maret 2023 - 14:57 WIB
loading...
Mempersiapkan Pemilik...
Business Coach dari ActionCOACH, Yusman mengatakan, dibutuhkan 6 langkah perubahan yang dimulai dari Langkah pertama yaitu Fondasi Bisnis (mastery). Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Lebih dari 40 pengusaha mendapatkan edukasi dalam bentuk seminar bisnis bertajuk " Membangun dan Mempersiapkan Perusahaan Anda Menuju Omzet Rp100 Miliar". Business coach, Yusman memberikan edukasi kepada pebisnis berdasarkan pengalamannya memberikan coaching langsung kepada lebih dari 250 perusahaan di Indonesia.



Menurut pemegang sertifikat Amerika Serikat (AS) ini, hal pertama yang harus dilakukan pengusaha agar bisa melompat ke tingkat omzet Rp100 miliar atau lebih adalah dengan melakukan switching pemikiran dari sekadar running the business ke building the business.

Sebab menurutnya, banyak pengusaha kita yang terjebak ke dalam menjalani bisnis sebagai rutinitas yang fokus kepada hal kecil dan masih berpikir bahwa merekalah yang harus menjalankan bisnis operasional sehari-hari.

“Cara pikir building the business itu fokus pada hal-hal besar, fokus pada strategis bisnis, bagaimana menambah business unit, menjadi 30 kali lipat. Bukan hanya naik 10-30 persen atau hanya tambah 3 pelanggan di bulan tsb, puas walau hanya bermain di pasar lokal dan bukan se-nasional Indonesia," ucap Business Coach dari ActionCOACH, Yusman.



"Lalu pengusaha tersebut pusing setiap hari karena banyak aspek bisnis ditangani sendiri oleh pemiliknya. Akibatnya bisnis itu tidak lagi fun. Jika sudah tidak fun berarti ada something wrong,” sambungnya.

Karena itu menurutnya dibutuhkan 6 langkah perubahan yang dimulai dari Langkah pertama yaitu Fondasi Bisnis (mastery). Fondasi bisnis ini mulai dari financial mastery (fondasi keuangan).

Dijelaskan olehnya, fondasi keuangan ini menjadi tahap penting untuk melangkah ke tahap berikutnya untuk mencapai tingkat omzet Rp100 miliar. Apalagi berdasarkan pengalamannya, banyak pengusaha ketika omzetnya naik Rp3 miliar ke Rp5 miliar per bulan.

Tetapi kemudian kemudian mereka jatuh karena keuangan bisnis yang bocor, tidak rapih, adanya fraud (penggelapan internal) dan lainnya. Jadi ketika fondasi ini tidak dibenahi maka akan sulit untuk berkembang lebih lanjut.

Menurut Coach Yusman, ada tiga laporan keuangan yang harus dibaca dan dipahami oleh owner setiap bulannya. Salah satunya adalah cash flow report, sebab tanpa cash flow yang lancar maka susah untuk berkembang.

“Cash flow report memberitahu apakah bisnis kita sehat atau tidak. Masalahnya dari sekian banyak perusahaan yang saya tangani, 90 persen mempunyai cash flow report yang salah. Salah format ataupun salah hitungan. Padahal ini menunjukan apakah perusahaan sehat atau tidak," ungkapnya.

"Salah satu indikator sehat dimulai dari operational cash flow yang positif. Kalau kita bicara keuntungan yang tertera di laporan laba-rugi, itu masih teori, karena kenyataannya belum tentu ada uang-nya di rekening perusahaan. Sering sekali pengusaha bingung kenapa perusahaan untung-nya bagus tetapi tidak memiliki cukup dana untuk operasional," lanjutnya.

Dikatakan, jika cash flow report tidak benar, dan pengusaha tidak paham membacanya, menaikkan omzet bisa berbahaya untuk kesehatan keuangan perusahaan. Sebab di balik laporan keuangan ini bisa ditemukan ada cara kerja yang tidak benar.

“Jangan sampai omzet kita naik 2 kali lipat tetapi tidak di-fix cash flow-nya maka malah bisa jadi bencana keuangan. Jadi pastikan Anda punya tiga laporan keuangan semua benar dan bisa dianalisis dengan tepat,” sambungnya.

Begitu juga dengan budgetting. Pengusaha harus terbiasa melakukan budgeting, gaji berapa, iklan berapa, biaya operasional berapa, dan lainnya, harus tahu cost, tahu detailnya. Setelah tahu cost pengusaha bisa set target omzet penjualan harus berapa.

"Anda tahu nggak Anda harus punya omzet berapa untuk menutup semua biaya anda setiap bulannya? Ini bisa kita dapat jika kita set budget. Siapa sebenarnya yg bertanggung jawab melakukan budgeting? khususnya jika perusahaan kita di bawah Rp100 miliar? Ya kita tidak bisa menyerahkan ini ke bagian manajer keuangan kita, tetapi sebagai owner yang harus melakukannya. Kita sebagai owner, harus punya pengetahuan ini. Inilah cikal bakal kita menjadi gede,"

Setelah financial mastery, operational, dan destination Mastery (3 komponen utama fondasi bisnis) dibenahi, Coach Yusman menyebut level berikutnya adalah Niche, fokus membangun sistem marketing & sales engine-nya, strategi bagaimana bisa mendapatkan pasar yang lebih luas yaitu se-Indonesia, dan membangun competitive advantage. Setelah itu kemudian baru berlanjut ke tahap selanjutnya yaitu Leverage, Team, Synergy Duplication, dan Result.

"Tim yang bagus tidak akan dapat kalau tahap leverage-nya enggak bagus, marketing engine-nya yang tidak jelas, dan sistem-nya enggak ada. Tim yang kita dapatkan hanya orang-orang yang kualitas SDM-nya kurang. SDM terbaik tidak tertarik bekerja dengan perusahaan kita biarpun anda berani memberi gaji yang besar," katanya.

Sebagai informasi ActionCOACH, merupkan sebuah perusahaan di bidang pelatihan bisnis yang memiliki cabang lebih dari 80 negara, dan berpengalaman lebih dari 30 tahun. Coach Yusman sendiri mengaku dirinya bukanlah motivator, tapi educator bisnis.

Pria ini memenangi sejumlah penghargaan Global Awards Winning Business Coach, seperti 2022 USA Global ActionMAN Winner di Hawaii - USA, 2022, Global Top 100 Club Business Coach, Certified USA Business & Executive Coach ActionCOACH, hingga Official Coach for The Great Game of Business USA.

Setahun sebelumnya Coach Yusman juga memperoleh penghargaan 2021 Global Coach with Best Community Impact; 2013 Asia Pacific Coach with Best Client Results dan lainnya, termasuk 2013, Asia Pacific, Firm of the Year.
(akr)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1859 seconds (0.1#10.140)