Rhenald Kasali Ungkap Banyak Salah Tafsir Soal Fenomena Bakar Uang

Jum'at, 22 Juli 2022 - 16:53 WIB
loading...
Rhenald Kasali Ungkap...
Pakar manajemen bisnis, Rhenald Kasali mengatakan, banyak yang salah tafsir soal fenomena bakar uang yang identik dengan perusahaan rintisan atau startup. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Pakar manajemen bisnis , Rhenald Kasali mengatakan, bahwa banyak analisis yang mengatakan maraknya kasus PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) karyawan startup di Indonesia dinilai karena adanya fenomena bakar uang. Belakangan ini banyak perusahaan rintisan atau startup di tanah air yang melakukan PHK, setidaknya ada 6 yakni Tanihub, Zenius, LinkAja, Pahamify, JD.ID, dan MPL.

"Hal ini membuat semuanya percaya kalau startup bakar uang itu sangat berbahaya dan seakan-akan startup identik dengan bakar uang," jelas Rhenald Kasali melalui akun YouTubenya dikutip, Jumat (22/7/2022).



Dia menjelaskan, bahwa fenomena bakar uang bahkan disenangi oleh para investor karena bagi para investor itu adalah suatu paradigma dan suatu cara berpikir. "Investor percaya dengan bakar uang mereka akan menciptakan masa depan," jelasnya.

Menurutnya banyak yang salah tafsir terhadap fenomena bakar uang ini. Bahkan dana yang dialokasikan oleh perusahaan untuk promosi iklan juga dinilai sebagai bakar uang, padahal itu merupakan ajang promosi.

"Padahal bakar uang itu jika membeli dengan jumlah mahal, namun dijual dengan harga termurah yang tujuannya adalah untuk menyingkirkan kompetitor," ucapnya.



Diterangkan bahwa bakar uang yang dilakukan startup bukan untuk menyingkirkan kompetitor, melainkan untuk melakukan distrubsi yakni menciptakan suatu yang baru dengan membidik pasar yang di bawah. Startup berlomba-lomba untuk menghadirkan harga jasa yang murah untuk selanjutnya akan diperhatikan apakah permintaan tersebut naik atau tidak.

"Begitu sudah naik kemudian mereka kasih jeda selama beberapa waktu, dan melihat jika mereka tidak bakar uang apakah konsumen ini akan turun dan beralih ke tempat yang lain," ucap Rhenald Kasali.

Oleh sebab itu pemilik produk menurutnya harus bakar uang bahkan berkali-kali untuk mencapai kestabilan. "Kalau mereka sudah balik modal, maka ekonomi mereka akan stabil dan bisa go public," ucapnya.

Jadi bisa disimpulkan bahwa bakar uang ini bisa menjadi tolak ukur bagi perusahaan terutama investor yang tujuannya adalah valuasi nya naik. "Biasanya setelah permintaan naik kemudian dananya habis, maka founder startup akan cari lagi dana dari pihak lain," jelasnya.

(akr)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Lippo Karawaci Dorong...
Lippo Karawaci Dorong Efisiensi Material dan Inisiatif Ramah Lingkungan
Tips Menjadi Market...
Tips Menjadi Market Leader, Strategi Jitu Meningkatkan Daya Saing
Clarissa Tanoesoedibjo...
Clarissa Tanoesoedibjo Ungkap Kiat Optimalkan Bisnis MSIN
Mengurai Kesepakatan...
Mengurai Kesepakatan Bisnis Pangeran Andrew usai Didepak dari Keuangan Kerajaan
Revenue Naik Tahun Lalu,...
Revenue Naik Tahun Lalu, Ini Strategi dan Fokus GDPS di 2025
Memberdayakan Bisnis...
Memberdayakan Bisnis dengan Eksperimen Scalable dan Berbasis Data
8 Impact Report Pertegas...
8 Impact Report Pertegas Kontribusi Startup untuk Perubahan Sosial dan Lingkungan
MDI Ventures Suntik...
MDI Ventures Suntik Modal ke Startup Keamanan Siber Cyfirma
Tantangan Bisnis Makin...
Tantangan Bisnis Makin Kompleks di Tahun 2025, Cek Apa Saja Faktornya
Rekomendasi
Trump Buat Tawaran Terakhir...
Trump Buat Tawaran Terakhir untuk Akhiri Perang Ukraina
Harvard dan Lebih dari...
Harvard dan Lebih dari 150 Universitas AS Gugat Pemerintahan Trump
Putin akan Gelar Pertemuan...
Putin akan Gelar Pertemuan Puncak Khusus Rusia-Arab Tahun Ini
Berita Terkini
Mengurai Risiko Perubahan...
Mengurai Risiko Perubahan Status Mitra Platform Menjadi Karyawan
22 menit yang lalu
Mengulik Kesepakatan...
Mengulik Kesepakatan Logam Tanah Jarang AS-Ukraina, Siapa Untung dan Apa Isinya?
48 menit yang lalu
Pertamina Regional Jawa...
Pertamina Regional Jawa Catatkan Produksi Minyak 54,2 MBOPD di 2024
1 jam yang lalu
Blokir Anggaran IKN...
Blokir Anggaran IKN Rp10 Triliun Dibuka, Proyek Tol hingga Istana Wapres Lanjut Lagi
1 jam yang lalu
Pemegang Saham BBRI...
Pemegang Saham BBRI Panen Dividen Final Senilai Rp31,4 Triliun
1 jam yang lalu
10 Negara Penghasil...
10 Negara Penghasil Emas Terbesar di Dunia, Indonesia Urutan ke Berapa?
2 jam yang lalu
Infografis
5 Fungsi Protein untuk...
5 Fungsi Protein untuk Diet, Bantu Cepat Kenyang hingga Bakar Banyak Kalori
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved