Stok Beras Bulog Saat Ini 282 Ribu Ton, Serapan Beras Dalam Negeri Digenjot

Jum'at, 17 Maret 2023 - 13:28 WIB
loading...
Stok Beras Bulog Saat Ini 282 Ribu Ton, Serapan Beras Dalam Negeri Digenjot
Stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) di gudang Perum Bulog saat ini tercatat sebanyak 282 ribu ton, aman berapa bulan?. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) di gudang Perum Bulog saat ini tercatat sebanyak 282 ribu ton. Adapun stok tersebut juga meliputi dari beras komersial.

"Tadi pak Buwas (Dirut Bulog) sudah bilang bahwa beras ada 282.000 ton ini untuk kebutuhan yang sekarang. Angka itu terdiri dari CBP plus komersial," ujar Kepala Badan Pangan Nasional atau Bapanas, Arief Prasetyo Adi saat ditemui wartawan usai meninjau barang pokok di Pasar Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat (17/3/2023).



Arief menekankan, untuk kebutuhan pangan masyarakat selama tiga bulan ke depan, akan dioptimalkan dari hasil panen petani. Mengingat bulan ini sudah masuk musim panen raya, sehingga keputusan untuk impor masih di tahan.

"Keputusan impor itu bukan di Bulog. Bulog itu hasil Rakornas kemudian dilaporkan kepada pak presiden itu baru diputuskan. Jadi belum ada sampai hari ini keputusan impor. Kita harus lihat tiga bulan panen ini karena tiga bulan panen ini akan menentukan," terang Arief.



"Biasanya kalau grafik itu di tiga bulan ini Maret, April, Mei, itu tinggi, setelah itu akan turun produksi. Apakah ini bisa sampai kepada berikutnya itu nanti kita hitung sama-sama," jelasnya lagi.

Arief mengatakan, dalam memperhitungkan kebutuhan pangan sampai tiga bulan ke depan, Bapanas akan melibatkan Kementerian Pertanian dan Badan Pusat Statistik (BPS) untuk melihat koreksi dari bulan berjalan. Sebab, kondisi cuaca juga menentukan hasil panen petani.

"Karena pasti ada koreksi. Apakah hujan kemarin meredam beberapa titik, itu dipotret setiap bulan. Kalau udaranya seperti sekarang ini saya rasa kita bisa dapat banyak hasil panen. Tapi kaya kemarin di daerah yang tergenang itu dikoreksi," paparnya.

Namun, ia Arief tidak menampik bahwa impor bisa jadi alternatif pemerintah, apabila dari hasil tiga bulan ke depan terdapat banyak koreksi. Kendati demikian, dia menggaris bawahi, pemerintah akan berupaya semaksimal mungkin menyerap dari hasil petani.
(akr)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1588 seconds (0.1#10.140)