Dari Australia, Pengusaha Muda Indonesia Ini Tebar Cita Rasa Nusantara
loading...
A
A
A
JAKARTA - Masakan Nusantara memiliki cita rasa tersendiri bagi warga Indonesia. Bagi mereka yang merantau ke negeri orang, tentunya sangat merindukan makanan Nusantara . Apalagi di luar negeri tidak banyak restoran yang menyediakan menu makanan-makanan khas Bumi Pertiwi.
Situasi ini yang kemudian mendorong pemuda Indonesia Jonas Jia Christian, 22, bersama dengan Jayson Lee, Kai Muljadi, Evan Ramaputra dan Repson Lim mendirikan Restoran Kaki Lima & Potter Coffee Brewers di Melbourne, Australia pada tanggal 25 Maret yang lalu, di bawah naungan badan usaha Eight Culinary Prosperity Pty Ltd yang digawangi oleh Dustin Timothy Santoso, Joseph Sentoso, Rafael Matthew Liem, Vincent Harney dan Davin Salim.
Kolaborasi ini tentu saja melahirkan tidak saja berbagai masakan khas Nusantara yang sehari-hari kita temui di Indonesia, tetapi juga minuman kopi yang digandrungi anak-anak muda jaman sekarang.
UMKM bercita rasa Nusantara ini diresmikan langsung oleh Konsulat Jenderal RI untuk Victoria & Tasmania di Melbourne, Australia, Kuncoro Waseso dan dihadiri oleh Wakil Menteri Hukum dan HAM (2011-2014), Prof. H. Denny Indrayana dan seluruh jajaran KJRI Melbourne.
Ke depan, Potter Coffee Brewers merencanakan akan menyediakan berbagai cita rasa kopi Nusantara yang terkenal, baik Kopi Tapanuli dengan Wine Coffee nya, Kopi Kalimantan, Kopi Flores dan Kopi dari daerah-daerah terkenal lainnya di Nusantara.
Para mahasiswa lulusan Melbourne University dan Monash University tahun 2022 ini mendirikan UMKM tersebut diawali dari sebuah idealisme cinta bangsa. Mereka yang biasa dimanja dengan cita rasa Nusantara harus mengubah kebiasaan karena menuntut ilmu di Negeri Kangguru.
"Saya berpikir keras apa yang bisa saya dan teman-teman di Melbourne sini sumbangkan untuk bangsa kita, sesuatu yang tidak rumit, tapi sederhana yang bisa membuat masyarakat di sini mengenal negara kita, Indonesia secara langsung," kata Jonas saat dihubungi, Selasa (30/3/2023).
Sebagai pemuda yang jauh dari orang tua, pertanyaan 'harus makan apa?' selalu terbersit setiap hari. Makanan Western yang banyak dijumpai di Australia tetap tidak bisa menggantikan cita rasa Nusantara yang selalu membuat rindu.
"Lantas saya dan teman-teman berpikir, why not kita buat bisnis di bidang kulineri saja, maka lahirlah UMKM ini," imbuhnya.
Seperti niat awal, Jonas dan kawan-kawan membawa makanan khas Nusantara untuk dijual di Restoran Kaki Lima & Potter Coffee Brewers. Produk yang jadi unggulan seperti Nasi Crispy Chicken Rendang, Crazy Rice atau Nasi Gila, Nasi Manado Grilled Fish Rica-Rica, Volcano Chicken (Ayam Geprek), Indonesian Butter Chicken, Corn-Vegie Fritter (Gorengan Bala-bala), dan lainnya tentu saja ditemani minuman hangat Potter Coffee maupun Indonesian Es Kopi Susu nya.
Jonas dan kawan-kawan lalu memilih tempat di seberang sirkuit balapan bergengsi Formula 1 (F1). Dalam waktu dekat, sirkuit itu akan menggelar balapan jet darat tersebut.
"Tujuan kita, kuliner khas Indonesia ini hadir bukan saja untuk mahasiswa-mahasiswa Indonesia yang kuliah di sini maupun WNI kita yang tinggal di sini, tapi juga untuk masyarakat Melbourne umumnya dan sekaligus untuk menjaring para penonton F1 yang berasal dari manca negara," jelas Jonas.
Para pendiri berharap Restoran Kaki Lima & Potter Coffee Brewers ini, bisa semakin mengenalkan makanan Indonesia ke orang luar negeri. Selain itu, pemuda-pemuda tanah air ini juga berharap mendapat dukungan penuh dari Konsulat Jenderal RI untuk Victoria dan Tasmania ini sehingga usaha ini diharapkan semakin berkembang.
"Jadi teman-teman mahasiswa kita di sini bisa ikut berperan serta bersama dalam pemulihan ekonomi pasca Pandemi Covid di Indonesia yang secara otomatis ikut memberdayakan UMKM dalam negeri kita," tukas Jonas.
Sementara itu, Konsulat Jenderal RI untuk Victoria dan Tasmania, Australia, Kuncoro Waseso mengatakan, pemerintah mendukung penuh para anak bangsa yang berupaya membuka usaha di luar negeri. Langkah ini tentu akan semakin mengenalkan Indonesia di kancah internasional.
"Kita berharap melalui kreativitas para pemuda ini bisa memberikan dampak positif bagi Indonesia," kata Kuncoro.
Situasi ini yang kemudian mendorong pemuda Indonesia Jonas Jia Christian, 22, bersama dengan Jayson Lee, Kai Muljadi, Evan Ramaputra dan Repson Lim mendirikan Restoran Kaki Lima & Potter Coffee Brewers di Melbourne, Australia pada tanggal 25 Maret yang lalu, di bawah naungan badan usaha Eight Culinary Prosperity Pty Ltd yang digawangi oleh Dustin Timothy Santoso, Joseph Sentoso, Rafael Matthew Liem, Vincent Harney dan Davin Salim.
Kolaborasi ini tentu saja melahirkan tidak saja berbagai masakan khas Nusantara yang sehari-hari kita temui di Indonesia, tetapi juga minuman kopi yang digandrungi anak-anak muda jaman sekarang.
UMKM bercita rasa Nusantara ini diresmikan langsung oleh Konsulat Jenderal RI untuk Victoria & Tasmania di Melbourne, Australia, Kuncoro Waseso dan dihadiri oleh Wakil Menteri Hukum dan HAM (2011-2014), Prof. H. Denny Indrayana dan seluruh jajaran KJRI Melbourne.
Ke depan, Potter Coffee Brewers merencanakan akan menyediakan berbagai cita rasa kopi Nusantara yang terkenal, baik Kopi Tapanuli dengan Wine Coffee nya, Kopi Kalimantan, Kopi Flores dan Kopi dari daerah-daerah terkenal lainnya di Nusantara.
Para mahasiswa lulusan Melbourne University dan Monash University tahun 2022 ini mendirikan UMKM tersebut diawali dari sebuah idealisme cinta bangsa. Mereka yang biasa dimanja dengan cita rasa Nusantara harus mengubah kebiasaan karena menuntut ilmu di Negeri Kangguru.
"Saya berpikir keras apa yang bisa saya dan teman-teman di Melbourne sini sumbangkan untuk bangsa kita, sesuatu yang tidak rumit, tapi sederhana yang bisa membuat masyarakat di sini mengenal negara kita, Indonesia secara langsung," kata Jonas saat dihubungi, Selasa (30/3/2023).
Sebagai pemuda yang jauh dari orang tua, pertanyaan 'harus makan apa?' selalu terbersit setiap hari. Makanan Western yang banyak dijumpai di Australia tetap tidak bisa menggantikan cita rasa Nusantara yang selalu membuat rindu.
"Lantas saya dan teman-teman berpikir, why not kita buat bisnis di bidang kulineri saja, maka lahirlah UMKM ini," imbuhnya.
Seperti niat awal, Jonas dan kawan-kawan membawa makanan khas Nusantara untuk dijual di Restoran Kaki Lima & Potter Coffee Brewers. Produk yang jadi unggulan seperti Nasi Crispy Chicken Rendang, Crazy Rice atau Nasi Gila, Nasi Manado Grilled Fish Rica-Rica, Volcano Chicken (Ayam Geprek), Indonesian Butter Chicken, Corn-Vegie Fritter (Gorengan Bala-bala), dan lainnya tentu saja ditemani minuman hangat Potter Coffee maupun Indonesian Es Kopi Susu nya.
Jonas dan kawan-kawan lalu memilih tempat di seberang sirkuit balapan bergengsi Formula 1 (F1). Dalam waktu dekat, sirkuit itu akan menggelar balapan jet darat tersebut.
"Tujuan kita, kuliner khas Indonesia ini hadir bukan saja untuk mahasiswa-mahasiswa Indonesia yang kuliah di sini maupun WNI kita yang tinggal di sini, tapi juga untuk masyarakat Melbourne umumnya dan sekaligus untuk menjaring para penonton F1 yang berasal dari manca negara," jelas Jonas.
Para pendiri berharap Restoran Kaki Lima & Potter Coffee Brewers ini, bisa semakin mengenalkan makanan Indonesia ke orang luar negeri. Selain itu, pemuda-pemuda tanah air ini juga berharap mendapat dukungan penuh dari Konsulat Jenderal RI untuk Victoria dan Tasmania ini sehingga usaha ini diharapkan semakin berkembang.
"Jadi teman-teman mahasiswa kita di sini bisa ikut berperan serta bersama dalam pemulihan ekonomi pasca Pandemi Covid di Indonesia yang secara otomatis ikut memberdayakan UMKM dalam negeri kita," tukas Jonas.
Sementara itu, Konsulat Jenderal RI untuk Victoria dan Tasmania, Australia, Kuncoro Waseso mengatakan, pemerintah mendukung penuh para anak bangsa yang berupaya membuka usaha di luar negeri. Langkah ini tentu akan semakin mengenalkan Indonesia di kancah internasional.
"Kita berharap melalui kreativitas para pemuda ini bisa memberikan dampak positif bagi Indonesia," kata Kuncoro.
(nng)