Impor 500 Ribu Ton Beras Buat Bansos, Bulog Tawar Menawar dengan 4 Negara
loading...
A
A
A
JAKARTA - Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso atau Buwas mengungkapkan, pihaknya mendapatkan penugasan untuk melakukan impor beras sebanyak 500 ribu ton untuk disalurkan sebagai bantuan sosial ( bansos ). Alasan impor tersebut karena penyerapan produksi dalam negeri tidak mencukupi untuk kebutuhan bansos tersebut, sedangkan penyaluran bansos harus segera dilakukan.
"Dengan tugas untuk penyaluran bansos memang kami tidak punya amunisi, artinya karena kita sedang upayakan dari dalam negeri. Untuk percepatan karena memang dibutuhkan, kemarin keputusannya kita ditugaskan kembali untuk bansos mendatangkan 500 ribu ton impor," terang Dirut Bulog Buwas dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan komisi IV DPR, Senin (3/4/2023).
Buwas menjelaskan, kebutuhan beras untuk bansos mencapai 210 hingga 215 ribu ton dalam satu bulan, sedangkan cadangan beras pemerintah (CBP) yang dikelola oleh Bulog hanya tinggal 245 ribu ton. Bansos tersebut akan disalurkan untuk 21,35 juta keluarga penerima manfaat (KPM) pada Maret-Mei 2023.
Diterangkan juga oleh Buwas bahwa saat ini izin untuk beras impor sudah diterbitkan dan sudah dalam proses lelang penentuan harga. Ada 4 negara yang sedang dijajaki, yaitu India, Pakistan, Thailand, dan Vietnam.
"Empat negara itu yang sudah menawarkan, tapi kan kita sedang tawar harganya, kualitasnya juga kita cek. Makanya enggak bisa mudah dan cepat," ucap Buwas.
"Dengan tugas untuk penyaluran bansos memang kami tidak punya amunisi, artinya karena kita sedang upayakan dari dalam negeri. Untuk percepatan karena memang dibutuhkan, kemarin keputusannya kita ditugaskan kembali untuk bansos mendatangkan 500 ribu ton impor," terang Dirut Bulog Buwas dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan komisi IV DPR, Senin (3/4/2023).
Buwas menjelaskan, kebutuhan beras untuk bansos mencapai 210 hingga 215 ribu ton dalam satu bulan, sedangkan cadangan beras pemerintah (CBP) yang dikelola oleh Bulog hanya tinggal 245 ribu ton. Bansos tersebut akan disalurkan untuk 21,35 juta keluarga penerima manfaat (KPM) pada Maret-Mei 2023.
Diterangkan juga oleh Buwas bahwa saat ini izin untuk beras impor sudah diterbitkan dan sudah dalam proses lelang penentuan harga. Ada 4 negara yang sedang dijajaki, yaitu India, Pakistan, Thailand, dan Vietnam.
"Empat negara itu yang sudah menawarkan, tapi kan kita sedang tawar harganya, kualitasnya juga kita cek. Makanya enggak bisa mudah dan cepat," ucap Buwas.
(akr)