Bukan Indonesia, Tesla Pilih Bangun Pabrik Baterai Mobil Listrik di China
loading...
A
A
A
JAKARTA - Tesla Inc (TSLA.O) akan membuka pabrik baterai kendaraan listrik di Shanghai, China yang disebut mampu memproduksi 10.000 baterai megapack per tahun. Pabrik itu dijadwalkan bakal dibangun pada kuartal ketiga tahun ini dan akan memulai produksi pada kuartal kedua tahun 2024.
“Megafactory kami berikutnya akan berada di Shanghai, yang mampu memproduksi 10 ribu Megapack per tahun,” tulis Tesla dalam akun twitter resminya, Senin (10/4/2023).
Dengan pabrik Shanghai yang baru, Tesla akan memanfaatkan rantai pasokan baterai di China untuk meningkatkan produksi dan menurunkan biaya unit baterai lithium-ion megapack. Hal tersebut dilakukan untuk memenuhi peningkatan permintaan secara global karena adanya transisi dari negara-negara di dunia untuk menggunakan lebih banyak energi terbarukan.
Hal ini sejalan dengan komitmen Musk untuk mengembangkan bisnis energi surya dan baterainya, walaupun sebagian besar pendapatan Tesla berasal dari bisnis mobil listriknya.
Sebelumnya, Tesla juga telah memiliki pabrik di Shanghai yang berfokus untuk memproduksi kendaraan listrik. Sejak 2019, Tesla sudah mulai memproduksi mobil Model 3 di Shanghai dan sekarang mampu memproduksi 22.000 unit mobil per minggu.
Tesla berencana untuk memperluas Gigafactory Shanghai untuk meningkatkan kapasitas tahunan sebanyak 450.000 unit. Padahal, pertumbuhan penjualan kendaraan listrik di China melambat 20,8% dalam dua bulan pertama tahun 2023, dari 150% pada periode yang sama tahun lalu.
“Megafactory kami berikutnya akan berada di Shanghai, yang mampu memproduksi 10 ribu Megapack per tahun,” tulis Tesla dalam akun twitter resminya, Senin (10/4/2023).
Dengan pabrik Shanghai yang baru, Tesla akan memanfaatkan rantai pasokan baterai di China untuk meningkatkan produksi dan menurunkan biaya unit baterai lithium-ion megapack. Hal tersebut dilakukan untuk memenuhi peningkatan permintaan secara global karena adanya transisi dari negara-negara di dunia untuk menggunakan lebih banyak energi terbarukan.
Hal ini sejalan dengan komitmen Musk untuk mengembangkan bisnis energi surya dan baterainya, walaupun sebagian besar pendapatan Tesla berasal dari bisnis mobil listriknya.
Sebelumnya, Tesla juga telah memiliki pabrik di Shanghai yang berfokus untuk memproduksi kendaraan listrik. Sejak 2019, Tesla sudah mulai memproduksi mobil Model 3 di Shanghai dan sekarang mampu memproduksi 22.000 unit mobil per minggu.
Tesla berencana untuk memperluas Gigafactory Shanghai untuk meningkatkan kapasitas tahunan sebanyak 450.000 unit. Padahal, pertumbuhan penjualan kendaraan listrik di China melambat 20,8% dalam dua bulan pertama tahun 2023, dari 150% pada periode yang sama tahun lalu.
(akr)