Jalan Terjal Membuat Usaha Si Kecil Jadi Go Digital
loading...
A
A
A
JAKARTA - Dalam rangka menciptakan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) digital yang produktif dan berdaya saing, Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM) sedang menyiapkan roadmap penargetan UMKM offline agar siap menjadi UMKM digital.
Asisten Deputi Bidang Pengembangan SDM Kemenkop UKM Nasrun Siagian mengatakan, langkah pertama dari roadmap ini adalah penargetan UMKM offline, yang kemudian dilanjutkan dengan identifikasi keahlian (jenis usaha), inklusi digital, dan targetnya adalah tercipta UMKM digital yang produktif dan berdaya saing.
"Saat ini, masih ada 87% UMKM tertinggal (offline) yang tidak masuk ke ekonomi digital, maka diperlukan upaya untuk melakukan peningkatan literasi digital agar UMKM bisa meningkat produktivitasnya secara merata dan berkelangsungan," ucap Nasrun dalam webinar di Jakarta, Senin(20/7/2020). ( Baca juga:Pelaku UMKM Harus Go Digital, atau Malah Tertinggal )
Namun, upaya ini tentunya menghadapi beberapa tantangan. Salah satunya, pendampingan sektor terbawah memerlukan kesabaran dan waktu yang panjang. Risiko sukses pendampingan pun hanya 4-10%.
Sementara itu, 13% UMKM sudah go digital, tetapi produktivitas mereka terhambat oleh pandemi Covid-19. Stimulus pada segmen ini, lanjut Nasrun, dapat secara cepat mendorong ekonomi karena pada dasarnya sudah memiliki keahlian digital.
"Tantangannya, stimulus pada UMKM digital ini hanya akan menyentuh 13% dari populasi sehingga kesejahteraan belum merata," tambahnya.
Lihat Juga: Lewat Program UMKM BISA Ekspor, Kemendag Dorong Ekspansi Pasar Global bagi UMKM Indonesia
Asisten Deputi Bidang Pengembangan SDM Kemenkop UKM Nasrun Siagian mengatakan, langkah pertama dari roadmap ini adalah penargetan UMKM offline, yang kemudian dilanjutkan dengan identifikasi keahlian (jenis usaha), inklusi digital, dan targetnya adalah tercipta UMKM digital yang produktif dan berdaya saing.
"Saat ini, masih ada 87% UMKM tertinggal (offline) yang tidak masuk ke ekonomi digital, maka diperlukan upaya untuk melakukan peningkatan literasi digital agar UMKM bisa meningkat produktivitasnya secara merata dan berkelangsungan," ucap Nasrun dalam webinar di Jakarta, Senin(20/7/2020). ( Baca juga:Pelaku UMKM Harus Go Digital, atau Malah Tertinggal )
Namun, upaya ini tentunya menghadapi beberapa tantangan. Salah satunya, pendampingan sektor terbawah memerlukan kesabaran dan waktu yang panjang. Risiko sukses pendampingan pun hanya 4-10%.
Sementara itu, 13% UMKM sudah go digital, tetapi produktivitas mereka terhambat oleh pandemi Covid-19. Stimulus pada segmen ini, lanjut Nasrun, dapat secara cepat mendorong ekonomi karena pada dasarnya sudah memiliki keahlian digital.
"Tantangannya, stimulus pada UMKM digital ini hanya akan menyentuh 13% dari populasi sehingga kesejahteraan belum merata," tambahnya.
Lihat Juga: Lewat Program UMKM BISA Ekspor, Kemendag Dorong Ekspansi Pasar Global bagi UMKM Indonesia
(uka)