Dapat Suntikan Dana, Perumnas Bangun Rumah Tapak Berkualitas
loading...
A
A
A
JAKARTA - Direktur Utama Perum Perumnas, Budi Saddewa Soediro memastikan pihaknya akan terus membangun hunian untuk Indonesia yang tidak hanya terjangkau namun juga berkualitas baik.
Pasalnya, hingga saat ini angka backlog yang masih menyentuh 7,6 juta unit di tahun 2019, porsi terbesar pada hunian Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).
"Kami terus berupaya untuk menghadirkan hunian yang terbaik untuk masyarakat Indonesia dengan selalu memperhatikan tidak hanya dari sisi kualitas tetapi juga yang mampu cepat diterima oleh pasar," ujar Budi dalam keterangan resminya, Senin (20/7/2020). (Baca: Gencar Kembangkan Rumah Tapak, Perumnas Gandeng PTPN II untuk Kawasan Baru )
Budi menjelaskan, bahwa pihaknya telah mendapatkan dana Penanaman Modal Negara (PMN) sebesar Rp650 Miliar. Dukungan positif ini, akan dijadikan amunisi dalam mempercepat pembangunan proyek kami yang mayoritas adalah berkonsep kawasan rumah tapak.
"Inilah yang selalu kami dorong, bahwa rumah adalah kebutuhan primer bagi masyarakat, bukan investasi dan perlunya keberpihakan pemerintah dalam hal ini," tegasnya.
Dia menambahkan, pihaknya sedang berupaya melakukan inovasi perusahaan dalam mewujudkan hunian yang berkualitas, harmonis, dan berkelanjutan dengan menghadirkan brand Samesta sebagai nama setiap proyek perumahan yang dibuat Perumnas. Nama Samesta ini, terinspirasi dari konsep alam semesta yang mempunyai makna penyatuan, keseimbangan, dan interkonektivitas.
Budi memerinci, terdapat lebih dari 46 proyek kawasan rumah tapak yang tersebar di Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Bali dan NTB yang menjadi fokus perusahaan dengan nama Samesta.
"Pada konsep proyek rumah susun Perumnas pun akan kami namai Samesta, setidaknya di 8 proyek rumah susun Perumnas yang sudah berjalan," ungkap Budi.
Selain itu, Perumnas juga akan mendapat penugasan dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat untuk beberapa proyek, namun masih dalam tahap penggodokan.
"Walaupun pandemi Covid-19 ini hampir menghantam setiap industri di Indonesia, tidak terkecuali di sektor perumahan, tetapi saya yakin kondisi ini akan berangsur membaik. (Baca juga: Istilah Berganti Wabah Tak Pergi )
Di sisi internal, beragam perbaikan telah kami siapkan terutama yang berkonsentrasi pada sistem Informasi Teknologi, SDM, Proses Bisnis dan Manajemen risiko yang dikemas dalam sebuah program Transformasi," pungkasnya.
Pasalnya, hingga saat ini angka backlog yang masih menyentuh 7,6 juta unit di tahun 2019, porsi terbesar pada hunian Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).
"Kami terus berupaya untuk menghadirkan hunian yang terbaik untuk masyarakat Indonesia dengan selalu memperhatikan tidak hanya dari sisi kualitas tetapi juga yang mampu cepat diterima oleh pasar," ujar Budi dalam keterangan resminya, Senin (20/7/2020). (Baca: Gencar Kembangkan Rumah Tapak, Perumnas Gandeng PTPN II untuk Kawasan Baru )
Budi menjelaskan, bahwa pihaknya telah mendapatkan dana Penanaman Modal Negara (PMN) sebesar Rp650 Miliar. Dukungan positif ini, akan dijadikan amunisi dalam mempercepat pembangunan proyek kami yang mayoritas adalah berkonsep kawasan rumah tapak.
"Inilah yang selalu kami dorong, bahwa rumah adalah kebutuhan primer bagi masyarakat, bukan investasi dan perlunya keberpihakan pemerintah dalam hal ini," tegasnya.
Dia menambahkan, pihaknya sedang berupaya melakukan inovasi perusahaan dalam mewujudkan hunian yang berkualitas, harmonis, dan berkelanjutan dengan menghadirkan brand Samesta sebagai nama setiap proyek perumahan yang dibuat Perumnas. Nama Samesta ini, terinspirasi dari konsep alam semesta yang mempunyai makna penyatuan, keseimbangan, dan interkonektivitas.
Budi memerinci, terdapat lebih dari 46 proyek kawasan rumah tapak yang tersebar di Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Bali dan NTB yang menjadi fokus perusahaan dengan nama Samesta.
"Pada konsep proyek rumah susun Perumnas pun akan kami namai Samesta, setidaknya di 8 proyek rumah susun Perumnas yang sudah berjalan," ungkap Budi.
Selain itu, Perumnas juga akan mendapat penugasan dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat untuk beberapa proyek, namun masih dalam tahap penggodokan.
"Walaupun pandemi Covid-19 ini hampir menghantam setiap industri di Indonesia, tidak terkecuali di sektor perumahan, tetapi saya yakin kondisi ini akan berangsur membaik. (Baca juga: Istilah Berganti Wabah Tak Pergi )
Di sisi internal, beragam perbaikan telah kami siapkan terutama yang berkonsentrasi pada sistem Informasi Teknologi, SDM, Proses Bisnis dan Manajemen risiko yang dikemas dalam sebuah program Transformasi," pungkasnya.
(ind)