Bukukan Pendapatan Rp73 Miliar, VENTENY Dukung Pertumbuhan UMKM Indonesia
loading...
A
A
A
JAKARTA - PT VENTENY Fortuna International Tbk (VENTENY), membukukan pendapatan sebesar Rp73 miliar di 2022 atau meningkat 83% dari periode yang sama di tahun sebelumnya. Sejalan dengan pertumbuhan tersebut, VENTENY juga mencatatkan peningkatan laba dari Rp3,6 miliar di 2021 menjadi Rp5,5 miliar di 2022 (sebelum pajak).
Peningkatan ini mencerminkan komitmen VENTENY untuk mendukung pertumbuhan UMKM dan peningkatan kesejahteraan karyawan di Indonesia. Faktor utama kenaikan pendapatan ini didukung oleh peningkatan penyaluran growth funding ke para pelaku UMKM, di mana VENTENY menyalurkan growth funding sebesar Rp1,2 triliun di 2022, meningkat 64% dari tahun 2021 sebesar Rp765 miliar.
(Baca juga:Fokus Keberpihakan Ekosistem Ultra Mikro, BRI Sediakan Funding Facility kepada PNM)
Saat ini, layanan VENTENY telah tersebar di berbagai wilayah, meliputi Pulau Jawa, Lampung, Sumatera Selatan, dan sebagian Kalimantan. VENTENY juga berkomitmen untuk memperluas layanannya di Indonesia serta Asia Tenggara untuk mendukung pertumbuhan UMKM dan perekonomian terutama di Indonesia.
Selain itu, VENTENY berhasil memenuhi permintaan dari komunitas karyawan dengan memberikan solusi melalui VENTENY Employee Super-app yang diluncurkan pada 2021, di mana layanan tersebut terdiri dari layanan Financial Technology, Education Technology, Lifestyle Technology, dan Health Technology. Pendapatan dari layanan VENTENY Employee Super-app berkontribusi terhadap 13% dari total pendapatan di 2022, dan mencatatkan peningkatan sebesar 397% dari Juni 2022.
Terdapat lebih dari 50.000 pengguna aktif yang menggunakan aplikasi setiap bulannya yang terus bertumbuh seiring dengan pertumbuhan UMKM dan pelaku bisnis yang bekerjasama dengan VENTENY.
(Baca juga:5 Tahun Buron, Eks Manajer Funding yang Rugikan Nasabah Rp22 Miliar Ditangkap)
Jun Waide, Founder dan Group CEO VENTENY mengatakan pencapaian positif VENTENY selama beroperasi di Indonesia, tidak lepas dari konsistensinya untuk selalu memberikan pelayanan prima dan menjadi solusi untuk seluruh mitra bisnis VENTENY. VENTENY menyediakan end-to-end solution untuk para pemilik usaha dan UMKM mulai dari growth funding untuk pertumbuhan usaha hingga peningkatan kesejahteraan sumber daya manusia melalui aplikasi VENTENY Employee Super-app.
“Saya sangat bangga dengan pertumbuhan VENTENY yang sejalan dengan rencana pemerintah dalam upaya Peningkatan Ekonomi Nasional pasca Covid-19 di Indonesia,” ujar Jun Waide dalam keterangan tertulisnya, Jumat (5/5/2023).
Di VENTENY, kata Jun Waide, yakin apapun yang dikerjakan harus memberikan dampak besar pada aspek people, planet, dan profit yang menjadi bagian dari fokus perseroan dalam ESG (Environment Social Governance). “Sehingga kami berkomitmen untuk terus berkontribusi dalam memberdayakan UMKM dan karyawan untuk mengurangi financing gap yang secara tidak langsung juga akan berdampak positif terhadap stabilitas dan kinerja bisnis VENTENY di masa depan,” katanya.
Grup COO VENTENY, Damar Raditya optimistis untuk menyambut pertumbuhan perusahaan di 2023. “VENTENY secara aktif dan cermat melihat peluang-peluang baru yang dapat mempercepat akselerasi bisnis para pegiat usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Asia Tenggara, khususnya Indonesia,” kata Damar.
Peningkatan ini mencerminkan komitmen VENTENY untuk mendukung pertumbuhan UMKM dan peningkatan kesejahteraan karyawan di Indonesia. Faktor utama kenaikan pendapatan ini didukung oleh peningkatan penyaluran growth funding ke para pelaku UMKM, di mana VENTENY menyalurkan growth funding sebesar Rp1,2 triliun di 2022, meningkat 64% dari tahun 2021 sebesar Rp765 miliar.
(Baca juga:Fokus Keberpihakan Ekosistem Ultra Mikro, BRI Sediakan Funding Facility kepada PNM)
Saat ini, layanan VENTENY telah tersebar di berbagai wilayah, meliputi Pulau Jawa, Lampung, Sumatera Selatan, dan sebagian Kalimantan. VENTENY juga berkomitmen untuk memperluas layanannya di Indonesia serta Asia Tenggara untuk mendukung pertumbuhan UMKM dan perekonomian terutama di Indonesia.
Selain itu, VENTENY berhasil memenuhi permintaan dari komunitas karyawan dengan memberikan solusi melalui VENTENY Employee Super-app yang diluncurkan pada 2021, di mana layanan tersebut terdiri dari layanan Financial Technology, Education Technology, Lifestyle Technology, dan Health Technology. Pendapatan dari layanan VENTENY Employee Super-app berkontribusi terhadap 13% dari total pendapatan di 2022, dan mencatatkan peningkatan sebesar 397% dari Juni 2022.
Terdapat lebih dari 50.000 pengguna aktif yang menggunakan aplikasi setiap bulannya yang terus bertumbuh seiring dengan pertumbuhan UMKM dan pelaku bisnis yang bekerjasama dengan VENTENY.
(Baca juga:5 Tahun Buron, Eks Manajer Funding yang Rugikan Nasabah Rp22 Miliar Ditangkap)
Jun Waide, Founder dan Group CEO VENTENY mengatakan pencapaian positif VENTENY selama beroperasi di Indonesia, tidak lepas dari konsistensinya untuk selalu memberikan pelayanan prima dan menjadi solusi untuk seluruh mitra bisnis VENTENY. VENTENY menyediakan end-to-end solution untuk para pemilik usaha dan UMKM mulai dari growth funding untuk pertumbuhan usaha hingga peningkatan kesejahteraan sumber daya manusia melalui aplikasi VENTENY Employee Super-app.
“Saya sangat bangga dengan pertumbuhan VENTENY yang sejalan dengan rencana pemerintah dalam upaya Peningkatan Ekonomi Nasional pasca Covid-19 di Indonesia,” ujar Jun Waide dalam keterangan tertulisnya, Jumat (5/5/2023).
Di VENTENY, kata Jun Waide, yakin apapun yang dikerjakan harus memberikan dampak besar pada aspek people, planet, dan profit yang menjadi bagian dari fokus perseroan dalam ESG (Environment Social Governance). “Sehingga kami berkomitmen untuk terus berkontribusi dalam memberdayakan UMKM dan karyawan untuk mengurangi financing gap yang secara tidak langsung juga akan berdampak positif terhadap stabilitas dan kinerja bisnis VENTENY di masa depan,” katanya.
Grup COO VENTENY, Damar Raditya optimistis untuk menyambut pertumbuhan perusahaan di 2023. “VENTENY secara aktif dan cermat melihat peluang-peluang baru yang dapat mempercepat akselerasi bisnis para pegiat usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Asia Tenggara, khususnya Indonesia,” kata Damar.
(dar)