Ngebutnya Akselerasi Ekonomi Digital RI, Transaksi Uang Elektronik Akan Tembus Rp495 Triliun

Senin, 08 Mei 2023 - 11:24 WIB
loading...
Ngebutnya Akselerasi...
Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo memperkirakan, pertumbuhan uang elektronik tahun ini bisa lebih tinggi mencapai Rp495 triliun. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Gubernur Bank Indonesia (BI) , Perry Warjiyo memperkirakan, pertumbuhan uang elektronik tahun ini bisa lebih tinggi mencapai Rp495 triliun. Ia bahkan menyebut, Indonesia kini menjadi salah satu negara yang paling cepat dalam akselerasi ekonomi keuangan digital .

"Transaksi e-commerce bisa mencapai Rp533 triliun, bahkan layanan perbankan digital bisa mencapai lebih dari Rp64 ribu triliun, baik itu transfer maupun transaksi-transaksi yang lain. Kalau dulu kita harus datang ke perbankan, sekarang kita bisa melakukan transaksi ekonomi dan keuangan secara digital di mana saja, kapan saja," ungkap Perry dalam Opening Ceremony of Festival Ekonomi Keuangan Digital Indonesia (FEKDI) 2023 secara virtual di Jakarta, Senin (8/5/2023).



Elektronifikasi transaksi-transaksi pemerintah di pusat maupun di berbagai daerah, penggunaan sarana digital dalam ekonomi dan sistem pembayaran, dari yang besar sampai ke pasar-pasar tradisional, UMKM, bahkan di rumah-rumah ibadah, baik itu di masjid dan gereja menggunakan digital.

"Inilah wujud nyata komitmen kita semua, termasuk komitmen dari BI. Sejak 2019, melalui Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia (BSPI), BI berkomitmen menjadikan digitalisasi sistem pembayaran menjadi episentrum ekonomi keuangan digital Indonesia," tambah Perry.



Tak hanya itu, ini juga menjadi komitmen BI mendigitalisasikan sistem pembayaran menjadi episentrum ekonomi keuangan digital. BI membangun konektivitas digital sebagai satu nusa digitalisasi ekonomi keuangan Indonesia.

"Kita sudah meluncurkan BI-FAST yang sekarang sudah hampir 1 miliar transaksi per hari. Tidak hanya satu nusa konektivitas digital, BI-FAST akan kita sambungkan dengan gerbang pembayaran nasional maupun infrastruktur sistem pembayaran digital lainnya. Kita juga dalam satu visi melakukan satu bahasa, layanan pembayaran Indonesia," kata Perry.

Bahkan QRIS di tahun ini ditargetkan bisa menembus 45 juta pengguna, dimana hampir semuanya, 80-90% adalah UMKM di pasar-pasar tradisional. Tak hanya itu, BI pun sudah maju dengan industri dalam menggunakan layanan bahasa pembayaran, yaitu Standar Nasional Open API Pembayaran (SNAP) sebagai satu visi, satu bahasa.

"Tapi lebih dari itu, kita juga dalam satu visi misi yang sama, yaitu satu bangsa digital pembayaran Indonesia. Kita sudah konsolidasikan industri pembayaran Indonesia, apakah perbankan digital, apakah perusahaan jasa pembayaran dan konektivitas integrasinya dengan marketplace (e-commerce), membentuk unicorn-unicorn Indonesia yang tentu saja dengan visi bangsa digital Indonesia," jelasnya.

Perry mengatakan, bahwa itulah visi dan misi Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia, satu nusa, konektivitas digital pembayaran Indonesia, satu bahasa, semua layanan dengan standar nasional. "Dan satu tentu saja, bangsa digital pembayaran Indonesia, konektivitas dan konsolidasi pembayaran Indonesia," pungkasnya.

(akr)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
India Menancapkan Tonggak...
India Menancapkan Tonggak Sejarah Baru Produksi Batu Bara, Tembus 1 Miliar Ton
Gerakan Pangan Murah,...
Gerakan Pangan Murah, Kepala Bapanas: Kadin Luar Biasa Gabungkan Hulu dan Hilir
Ramadan 2025, Pertamina...
Ramadan 2025, Pertamina Berbagi Takjil di 145 SPBU se-Indonesia
Deposit Tanah Jarang...
Deposit Tanah Jarang Melimpah, Trump: Rusia Berada di Belahan Bumi Paling Berharga
Apakah Bisa Tukar Uang...
Apakah Bisa Tukar Uang Baru secara Online?
Rupiah Keok Lawan Dolar...
Rupiah Keok Lawan Dolar AS, Hari Ini Bertengger di Rp16.501/USD
Bank Jatim Catatkan...
Bank Jatim Catatkan Laba Bersih Rp1,28 Triliun di 2024
Harga Emas Antam Tak...
Harga Emas Antam Tak Terbendung, Hari Ini Naik Lagi ke Rp1.779.000/Gram
800 Ribu Lulusan Perguruan...
800 Ribu Lulusan Perguruan Tinggi Masih Nganggur, Menaker Ungkap Perkaranya
Rekomendasi
Kucing Caracal Serang...
Kucing Caracal Serang Tentara Israel, Dipuji Lebih Membela Palestina ketimbang Negara-negara Islam
Kakak Adik Viral Tawarkan...
Kakak Adik Viral Tawarkan Ginjal untuk Bebaskan Ibu, Polisi Tangguhkan Penahanan SY
Mengapa Allah SWT Merahasiakan...
Mengapa Allah SWT Merahasiakan Malam Lailatul Qadar?
Berita Terkini
Tumbuh Berkelanjutan,...
Tumbuh Berkelanjutan, MSIN Masuk dalam FTSE Global Equity Index
12 menit yang lalu
Bahaya! Tren Penurunan...
Bahaya! Tren Penurunan IHSG Diprediksi Terus Menuju 5.838
41 menit yang lalu
India Menancapkan Tonggak...
India Menancapkan Tonggak Sejarah Baru Produksi Batu Bara, Tembus 1 Miliar Ton
1 jam yang lalu
Beri Sanksi ke Rusia,...
Beri Sanksi ke Rusia, Uni Eropa Menusuk Sendiri Jantung Ekonominya
2 jam yang lalu
Gerakan Pangan Murah,...
Gerakan Pangan Murah, Kepala Bapanas: Kadin Luar Biasa Gabungkan Hulu dan Hilir
7 jam yang lalu
Jelang Lebaran Momen...
Jelang Lebaran Momen Tepat untuk Membeli Emas, Ini Alasannya
7 jam yang lalu
Infografis
Indonesia Butuh Rp47.587,3...
Indonesia Butuh Rp47.587,3 Triliun untuk Pertumbuhan Ekonomi 8%
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved