Kuasai 15% Saham Pefindo, Asing Kian Masuki Bisnis Pemeringkatan Surat Utang di Indonesia
loading...
A
A
A
JAKARTA - S&P Global Ratings , salah satu raksasa perusahaan pemeringkat global yang bermarkas di Amerika Serikat, resmi menguasai 15% saham PT Pemeringkat Efek Indonesia ( Pefindo ). Kepemilikan ini menempatkan posisi S&P Global sebagai pemegang saham terbesar ketiga, di bawah Dana Pensiun Bank Indonesia, dan PT Bursa Efek Indonesia (BEI).
Direktur Utama Pefindo Irmawati Amran mengatakan kepemilikan ini akan memperluas kemitraan jangka panjang antara kedua perusahaan. Pefindo sendiri merupakan perusahaan pemeringkat surat utang lokal.
"Dengan keahlian dan skala globalnya akan membantu Pefindo memperluas layanan kepada stakeholders di pasar modal Indonesia," kata Irmawati dalam Konferensi Pers, Senin (8/5).
Irma menambahkan bahwa kolaborasi Pefindo dengan S&P Global Ratings telah terbangun sejak 1996 melalui perjanjian dukungan teknis.
Pefindo dan S&P Global Ratings sebelumnya mengadakan seminar dan pelatihan. Ke depan, kerja sama ini, terang Irma, akan dikembangkan lebih jauh terutama dalam membantu asistensi produk pemeringkatan perseroan.
"Ke depan, kita akan mengembangkan rating manajer investasi, rating untuk reksa dana surat utang. Nanti kita juga akan ada rangking reksa dana," terangnya.
Sementara itu, Kepala Regional-AsiaPasifik S&P Global Ratings Elena Okorochenko mengatakan kerja sama ini akan membantu Pefindo dalam meningkatkan standar pemeringkatan di Indonesia.
"Investasi ini juga meningkatkan komitmen kami terhadap pasar modal pada salah satu negara dengan perkembangan ekonomi terbesar di dunia dan membantu memperkuat standar pemeringkatan kredit di Indonesia," tutupnya.
Seperti diketahui S&P Global Ratings merupakan perusahaan pemeringkat atas saham dan obligasi dunia. Kompetitornya adalah Moody's dan Fitch Ratings.
Sementara Pefindo merupakan perusahaan pemeringkat lokal yang menguasai pangsa pasar Indonesia sekitar 81%. Tahun lalu, dari surat utang yang diterbitkan sebesar Rp516,3 triliun, sekitar Rp408,3 triliun meraih pemeringkatan dari Pefindo.
Direktur Utama Pefindo Irmawati Amran mengatakan kepemilikan ini akan memperluas kemitraan jangka panjang antara kedua perusahaan. Pefindo sendiri merupakan perusahaan pemeringkat surat utang lokal.
"Dengan keahlian dan skala globalnya akan membantu Pefindo memperluas layanan kepada stakeholders di pasar modal Indonesia," kata Irmawati dalam Konferensi Pers, Senin (8/5).
Irma menambahkan bahwa kolaborasi Pefindo dengan S&P Global Ratings telah terbangun sejak 1996 melalui perjanjian dukungan teknis.
Pefindo dan S&P Global Ratings sebelumnya mengadakan seminar dan pelatihan. Ke depan, kerja sama ini, terang Irma, akan dikembangkan lebih jauh terutama dalam membantu asistensi produk pemeringkatan perseroan.
"Ke depan, kita akan mengembangkan rating manajer investasi, rating untuk reksa dana surat utang. Nanti kita juga akan ada rangking reksa dana," terangnya.
Sementara itu, Kepala Regional-AsiaPasifik S&P Global Ratings Elena Okorochenko mengatakan kerja sama ini akan membantu Pefindo dalam meningkatkan standar pemeringkatan di Indonesia.
"Investasi ini juga meningkatkan komitmen kami terhadap pasar modal pada salah satu negara dengan perkembangan ekonomi terbesar di dunia dan membantu memperkuat standar pemeringkatan kredit di Indonesia," tutupnya.
Seperti diketahui S&P Global Ratings merupakan perusahaan pemeringkat atas saham dan obligasi dunia. Kompetitornya adalah Moody's dan Fitch Ratings.
Sementara Pefindo merupakan perusahaan pemeringkat lokal yang menguasai pangsa pasar Indonesia sekitar 81%. Tahun lalu, dari surat utang yang diterbitkan sebesar Rp516,3 triliun, sekitar Rp408,3 triliun meraih pemeringkatan dari Pefindo.
(uka)