Soal Restrukrisasi Kredit, Nasabah Diminta Proaktif
loading...
A
A
A
"Kami sudah merestrukturisasi sebanyak 220 ribu debitur, restrukturisasi ini terjadi dan masif. Permintaan restrukturisasi ini tidak berhenti tapi yang menarik posisi Juni itu kondisi permintaan sudah turun dari April dan Mei yang kami kira itu puncaknya," jelas Nixon.
Sementara itu, dari estimasi Rp 68,03 triliun yang direstrukturisasi sejak Juni hingga Desember, perseroan merinci potensi restrukturisasi dalam tiga bulan mulai Juni sampai Agustus sebesar Rp 37,55 triliun dari 210.262 debitur. Jika dirinci, untuk debitur konsumer konvensional sebesar 193.265 debitur dengan baki debet Rp 24,59 triliun, konsumer syariah sebesar Rp 1,81 triliun dari 16.345 debitur.
Kemudian, segmen UKM terdapat 305 debitur dengan nilai kredit Rp 135 miliar, segmen korporasi hanya 2 debitur dengan baki debet Rp 4 triliun. Untuk segmen komersial konvensional sebanyak 214 debitur dengan estimasi plafon Rp 6,50 triliun, segmen komersial syariah sebanyak 132 debitur dengan baki debet Rp 298 miliar. Dari 220 ribu debitur yang telah direstrukturisasi perseroan hingga saat ini, paling banyak dari debitur kredit pemilikan rumah (KPR).
Pola restrukturisasi yang banyak diminta adalah penundaan pembayaran dengan tenor dari enam bulan hingga 12 bulan. "Kurang lebih ada 200 ribu dari nasabah KPR, kemudian 5.000 nasabah dari pengusaha UMKM dan juga korporasi," tutur Nixon.
Sementara itu, dari estimasi Rp 68,03 triliun yang direstrukturisasi sejak Juni hingga Desember, perseroan merinci potensi restrukturisasi dalam tiga bulan mulai Juni sampai Agustus sebesar Rp 37,55 triliun dari 210.262 debitur. Jika dirinci, untuk debitur konsumer konvensional sebesar 193.265 debitur dengan baki debet Rp 24,59 triliun, konsumer syariah sebesar Rp 1,81 triliun dari 16.345 debitur.
Kemudian, segmen UKM terdapat 305 debitur dengan nilai kredit Rp 135 miliar, segmen korporasi hanya 2 debitur dengan baki debet Rp 4 triliun. Untuk segmen komersial konvensional sebanyak 214 debitur dengan estimasi plafon Rp 6,50 triliun, segmen komersial syariah sebanyak 132 debitur dengan baki debet Rp 298 miliar. Dari 220 ribu debitur yang telah direstrukturisasi perseroan hingga saat ini, paling banyak dari debitur kredit pemilikan rumah (KPR).
Pola restrukturisasi yang banyak diminta adalah penundaan pembayaran dengan tenor dari enam bulan hingga 12 bulan. "Kurang lebih ada 200 ribu dari nasabah KPR, kemudian 5.000 nasabah dari pengusaha UMKM dan juga korporasi," tutur Nixon.
(akr)