Upaya Menghapus Persepsi Anomali Hubungan Antara Bank dan Fintech

Minggu, 14 Mei 2023 - 11:30 WIB
loading...
Upaya Menghapus Persepsi Anomali Hubungan Antara Bank dan Fintech
Kini bank dan fintech terus menjalin kerja sama. Foto/Ilustrasi
A A A
JAKARTA - Sejumlah bank terus memperbesar penyaluran kreditnya secara business to business (B2B) yang berbasis ekosistem. Langkah itu pula yang dilakukan oleh Bank DKI, bank milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Untuk itu, Bank DKI terus menjalin kerja sama dengan berbagai pihak. Salah satu yang terbaru adalah dengan menggandeng sebuah perusahaan fintech, Digiasia Bios (Digiasia).

Kerja sama Bank DKI dengan Digiasia seolah melunturkan anggapan adanya "perseteruan" antara bank dan fintech dalam menyalurkan kredit. Selama ini terdapat persepsi anomali atas hubungan antara bank dan fintech yang seolah kontradiktif.

"Padahal sinergi yang terjalin antara Bank DKI dan Digiasia justru diyakini memperkuat bidang bisnis masing-masing entitas serta membangun ekosistem keuangan makro yang lebih sehat dan inklusif,” kata Direktur Utama Bank DKI Fidri Arnaldy, dalam keterangan tertulis yang diterima, Minggu (14/5/2023).

Fidri menambahkan, Bank DKI senantiasa membuka diri terhadap berbagai peluang untuk bersinergi dengan berbagai entitas sebagai upaya memperluas akses keuangan masyarakat. Juga meningkatkan daya saing produk dan layanan, serta meningkatkan kontribusi bukan hanya dalam lingkup DKI Jakarta melainkan skala nasional.

Kerja sama Bank DKI dan Digiasia ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman yang dilakukan oleh Direktur Teknologi & Operasional Bank DKI Amirul Wicaksono dan Co-Founder Digiasia Bios, Alexander Rusli di Jakarta pada Kamis lalu (11/05/2023).

Upaya Menghapus Persepsi Anomali Hubungan Antara Bank dan Fintech


Direktur Teknologi & Operasional Bank DKI, Amirul Wicaksono mengatakan langkah Bank DKI menjalin mitra dengan Digiasia dibangun dengan optimisme memberikan nilai tambah terhadap produk dan jasa layanan. "Serta menjadi solusi atas kebutuhan nasabah kedua belah pihak,” kata Amirul.

Senada dengan itu, Co-Founder Digiasia Bios, Alexander Rusli menyampaikan rasa hormat dan antusiasme telah dipercaya untuk membentuk kemitraan strategis dengan Bank DKI. Alexander meyakini kerja sama ini akan memberikan dampak positif dan keuntungan kepada kedua belah pihak.

"Kami memahami bahwa setiap bisnis dan lapisan masyarakat memiliki kebutuhan yang berbeda. Melalui produk dan layanan fintech yang kami sediakan, kami hadir untuk membantu dan mendukung transformasi keuangan perusahaan mitra dan pelanggan kami,” ujar Alexander.

Sampai dengan Kuartal I-2023, penyaluran kredit Bank DKI meningkat 24,68% menjadi Rp48,37 triliun pada Maret 2023, dari Rp38,80 triliun pada periode yang sama di tahun sebelumnya. Penyaluran kredit Bank DKI secara year on year (yoy) dibanding periode Q1 2022 meningkat di seluruh segmen.

Kredit ritel tumbuh sebesar 79,38% menjadi Rp1,06 triliun pada Maret 2023 dan kredit mikro tumbuh 54,35% menjadi Rp2,69 triliun pada Maret 2023. Lalu, kredit konsumer tumbuh 14,16% menjadi Rp20,54 triliun pada Maret 2023 dari Rp17,99 triliun di Q1 2022.



Kredit dengan skala lebih besar juga tumbuh positif, seperti kredit menengah tumbuh 47,14% menjadi Rp1,44 triliun pada Maret 2023 dari Rp981,40 miliar di Maret 2022. Sedangkan kredit komersial tumbuh 16,51% menjadi Rp16,23 triliun pada Maret 2023. Kredit sindikasi tumbuh 80,07%, menjadi Rp6,39 triliun pada Maret 2023.

(uka)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1348 seconds (0.1#10.140)