8 BUMN yang Punya Utang Jumbo, Terbesar Capai Ratusan Triliun
loading...
A
A
A
JAKARTA - Beberapa Badan Usaha Milik Negara (BUMN) diketahui memiliki utang yang besarnya mencapai puluhan hingga ratusan triliun rupiah. Kewajiban tersebut dibukukan beberapa tahun lalu hingga kuartal I/2023.
Perusahaan pelat merah dengan utang bernilai fantastis tersebut bergerak di berbagai sektor bisnis. Mulai dari sektor infrastruktur, kelistrikan, penerbangan, perkebunan, hingga transportasi.
Menteri BUMN Erick Thohir menyebut total utang perseroan negara hingga tahun 2022 saja sudah menyentuh Rp1.640 triliun. Jumlah tersebut naik signifikan dari tahun sebelumnya senilai Rp1.580 triliun.
Meskipun utang BUMN menggunung, Erick memastikan equity perseroan juga naik. Berikut ini daftar BUMN yang mengantongi utang puluhan hingga ratusan triliun rupiah:
1. PT Waskita Karya Tbk (WSKT)
BUMN bersaham WSKT tersebut membukukan liabilitas, termasuk utang, senilai Rp84,37 triliun per 31 Maret 2023. Jumlah tersebut mengalami kenaikan dari posisi 31 Desember 2022 di angka Rp83,98 triliun.
Dari laporan keuangan pada kuartal I/2023, WSKT mencatatkan utang jangka pendek sebesar Rp21,23 triliun. Sedangkan utang jangka panjang sejumlah Rp63,13 triliun.
2. PT Wijaya Karya Tbk (WIKA)
Jumlah liabilitas, termasuk utang, Wijaya Karya mencapai Rp55,76 triliun. Angka tersebut membuat emiten berkode saham WIKA itu menduduki posisi kedua setelah WSKT, sebagai BUMN konstruksi dengan status terbuka (Tbk) yang membukukan utang bernilai fantastis.
Dari laporan keuangan per 31 Maret 2023, WIKA mencatatkan utang jangka pendek sebesar Rp34,07 triliun. Sedangkan liabilitas jangka panjang senilai Rp21,69 triliun.
3. PT Pembangunan Perumahan Tbk (PTPP)
PTPP membukukan liabilitas, termasuk utang hingga 31 Maret tahun ini senilai Rp43,81 triliun. Angka ini meningkat dari posisi 31 Desember 2022 di Rp42,79 triliun. Utang tersebut merupakan akumulasi dari utang jangka pendek sebesar Rp26,61 triliun dan utang jangka panjang yang mencapai Rp17,19 triliun.
Perusahaan pelat merah dengan utang bernilai fantastis tersebut bergerak di berbagai sektor bisnis. Mulai dari sektor infrastruktur, kelistrikan, penerbangan, perkebunan, hingga transportasi.
Menteri BUMN Erick Thohir menyebut total utang perseroan negara hingga tahun 2022 saja sudah menyentuh Rp1.640 triliun. Jumlah tersebut naik signifikan dari tahun sebelumnya senilai Rp1.580 triliun.
Meskipun utang BUMN menggunung, Erick memastikan equity perseroan juga naik. Berikut ini daftar BUMN yang mengantongi utang puluhan hingga ratusan triliun rupiah:
1. PT Waskita Karya Tbk (WSKT)
BUMN bersaham WSKT tersebut membukukan liabilitas, termasuk utang, senilai Rp84,37 triliun per 31 Maret 2023. Jumlah tersebut mengalami kenaikan dari posisi 31 Desember 2022 di angka Rp83,98 triliun.
Dari laporan keuangan pada kuartal I/2023, WSKT mencatatkan utang jangka pendek sebesar Rp21,23 triliun. Sedangkan utang jangka panjang sejumlah Rp63,13 triliun.
2. PT Wijaya Karya Tbk (WIKA)
Jumlah liabilitas, termasuk utang, Wijaya Karya mencapai Rp55,76 triliun. Angka tersebut membuat emiten berkode saham WIKA itu menduduki posisi kedua setelah WSKT, sebagai BUMN konstruksi dengan status terbuka (Tbk) yang membukukan utang bernilai fantastis.
Dari laporan keuangan per 31 Maret 2023, WIKA mencatatkan utang jangka pendek sebesar Rp34,07 triliun. Sedangkan liabilitas jangka panjang senilai Rp21,69 triliun.
3. PT Pembangunan Perumahan Tbk (PTPP)
PTPP membukukan liabilitas, termasuk utang hingga 31 Maret tahun ini senilai Rp43,81 triliun. Angka ini meningkat dari posisi 31 Desember 2022 di Rp42,79 triliun. Utang tersebut merupakan akumulasi dari utang jangka pendek sebesar Rp26,61 triliun dan utang jangka panjang yang mencapai Rp17,19 triliun.