BI: Penjualan Ritel Melambat

Selasa, 12 April 2016 - 20:03 WIB
BI: Penjualan Ritel Melambat
BI: Penjualan Ritel Melambat
A A A
JAKARTA - Survei Penjualan Ritel Februari 2016, mengindikasikan bahwa secara tahunan penjualan ritel melambat. Ini tercermin dari Indeks Penjualan Riil (IPR) Februari 2016 yang tumbuh 9,9% (yoy), lebih rendah dibandingkan pertumbuhan Januari 2016 sebesar 12,9% (yoy).

"Perlambatan pertumbuhan IPR Februari 2016 terjadi pada penjualan beberapa kelompok komoditas, dengan perlambatan terbesar pada produk sandang," kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia, Tirta Segara, Selasa (12/4/2016).

Secara regional, pertumbuhan penjualan ritel tertinggi terjadi di Bandung sedangkan pertumbuhan terendah terjadi di Banjarmasin.

Penjualan ritel pada Maret 2016 diperkirakan tumbuh melambat (9,6%, yoy). Perlambatan terbesar diperkirakan terjadi pada penjualan komoditas peralatan informasi dan komunikasi meskipun masih tumbuh positif.

"Selain itu, pada Maret 2016 diperkirakan masih terjadi kontraksi penjualan komoditas BBM sebesar minus 16,0% (yoy), lebih rendah dibandingkan minus 12,7% (yoy) pada Februari 2016," paparnya.

Survei juga mengindikasikan bahwa tekanan kenaikan harga pada Mei 2016 diperkirakan meningkat. Indikasi ini terlihat dari Indeks Ekspektasi Harga (IEH) tiga bulan mendatang, yang tercatat sebesar 128,4, lebih tinggi dari 123,7 pada bulan sebelumnya.

"Namun demikian, tekanan kenaikan harga secara umum masih dalam tren menurun," ujar dia.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9738 seconds (0.1#10.140)