Tembus USD60,6 Miliar, Industri Manufaktur Penyumbang Tertinggi Ekspor di 4 Bulan Pertama 2023

Rabu, 17 Mei 2023 - 12:31 WIB
loading...
Tembus USD60,6 Miliar, Industri Manufaktur Penyumbang Tertinggi Ekspor di 4 Bulan Pertama 2023
Sektor industri manufaktur terus menjadi salah satu penopang perekonomian Indonesia. Foto/pexels/criiv india
A A A
JAKARTA - Sektor industri manufaktur terus menjadi salah satu penopang perekonomian Indonesia. Kontribusinya terhadap nilai ekspor nasional juga tinggi.

Bahkan, pada periode Januari-April 2023, ekspor industri pengolahan menyumbang 70,21% atau mencapai USD60,63 Miliar dari total ekspor periode tersebut yang sebesar USD86,35 Miliar.

Juru Bicara Kementerian Perindustrian (Kemenperin) , Febri Hendri Antoni Arif mengatakan, terlepas dari adanya penurunan ekspor secara bulanan dan tahunan, pihaknya meyakini kinerja ekspor sektor industri akan kembali meningkat.

“Meski demikian, kami meyakini, selanjutnya kinerja ekspor sektor industri akan kembali meningkat setelah lepas dari pandemi,” ujarnya melalui keterangan resmi, Rabu (17/5/2023).

Keyakinan ini didukung oleh indikator-indikator kinerja sektor industri yang menunjukkan pertumbuhan positif dan ekspansi. Di antaranya Purchasing Manager’s Index (PMI) Manufaktur Indonesia yang dirilis oleh S&P Global dan Indeks Kepercayaan Industri (IKI) yang diluncurkan Kemenperin, sama-sama menunjukkan level ekspansi.

Sementara itu, sektor industri pengolahan nonmigas menyumbang 67,32% dari total ekspor nasional pada April 2023. Pangsa pasar utama ekspor industri pengolahan non migas terdiri dari China (22,90%), Amerika Serikat (11,91%), dan Jepang (5,85%).



Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), penurunan ekspor komoditas barang perhiasan dan barang berharga dan minyak kelapa sawit menjadi penyebab utama penurunan nilai ekspor industri pengolahan nonmigas secara bulanan.

Febri pun menegaskan Kemenperin terus berupaya menjalankan langkah-langkah strategis guna menjaga pasar bagi produk-produk hasil manufaktur di Indonesia.

Di antaranya adalah dengan kebijakan hilirisasi untuk meningkatkan nilai tambah komoditas di dalam negeri serta penguatan struktur industri nasional.



Di samping itu, pemerintah terus berupaya aktif melakukan upaya perluasan ekspor melalui kerja sama bilateral dan multilateral, juga membuka pasar ekspor ke negara-negara nontradisional.

“Kerja sama dengan negara mitra dan investor global dapat menjadikan Indonesia masuk di rantai pasok global, meningkatkan daya saing industri, dan membuka pasar luar negeri yang lebih luas,” tutup Febri.
(ind)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.4638 seconds (0.1#10.140)