Serangan Siber Marak, Begini Cara Pelaku Industri Kripto Melindungi Data Pengguna

Rabu, 24 Mei 2023 - 09:09 WIB
loading...
Serangan Siber Marak,...
Kasus kebocoran data yang kerap terjadi harus diantisipasi dengan sistem keamanan siber atau cybersecurity yang baik. Foto/pexels/pixabay
A A A
JAKARTA - Keamanan data harus menjadi prioritas, terlebih bagi industri keuangan, agar terhindar dari serangan siber . Kasus kebocoran data yang kerap terjadi pun harus diantisipasi dengan sistem keamanan siber atau cybersecurity yang baik.

Dari segi keamanan siber di Tanah Air, berdasarkan data dari National Cyber Security Index (NCSI) per April 2023, Indonesia menempati urutan 47 dari 175 negara soal indeks keamanan siber.

Disadari bahwa di era industri yang serba digital saat ini, data memiliki peranan penting bagi sebuah perusahaan. Data berperan penting agar bisa melakukan banyak hal dari mulai melakukan riset hingga menentukan strategi agar dapat membuat keputusan bisnis yang terukur dan tepat.

Dalam acara Tech in Asia Product Development Conference (TIA PDC) 2023 bertajuk “Data Analytics and Market Research: How to Harness Insights to Drive Business Growth”, Rabu (17/5), Lead Data Analyst PT Pintu Kemana Saja atau Pintu, Natasha Ashley mengatakan, data mampu memberikan impact yang sangat besar.

“Data itu sangat penting. Pintu sendiri yang bergerak di industri kripto seluruh aktivitasnya pasti berhubungan dengan data. Dari mulai transaksi jual beli, sampai melakukan analisis pasar, semuanya menggunakan data,” ujarnya, dikutip Rabu (24/5/2023).

“Kami adalah data-driven company, karena data memiliki manfaat yang sangat luas menyangkut ke semua divisi dari mulai marketing, product, strategy, finance, hingga bicara soal keamanan,” imbuhnya.

Terkait upaya melindungi data pengguna, Natasha mengatakan, pihaknya berupaya untuk mencegah kebocoran data dengan menerapkan sistem keamanan bertingkat mencakup autentikasi multi-faktor (MFA) termasuk di dalamnya One Time Password (OTP), autentikasi biometrik, dan opsi authenticator.



Selain itu, sambung dia, Pintu memiliki ISO/IEC 27001:2013 & ISO/IEC 27017: 2015 terkait keamanan siber yang telah memiliki lisensi dari Bappebti. “Kami juga menggunakan enkripsi yang kuat dan menerapkan kebijakan akses yang khusus untuk melakukan transfer dan menyimpan data dalam sistem kami guna mencegah adanya kebocoran informasi,” tuturnya.

Pihaknya juga senantiasa melakukan tinjauan keamanan secara reguler untuk memastikan bahwa sistem selalu diperbarui dan terlindungi dari ancaman apapun.

“Kami bekerja maksimal untuk menjaga privasi dan keamanan data user. Meski dunia kripto masih terbilang baru, namun dari segi data point collected growth-nya tumbuh sangat pesat yang dihasilkan dari transaksi jutaan user,” bebernya.



Berdasarkan riset yang dilakukan TripleA, perusahaan blockchain yang berbasis di Singapura, diperkirakan jumlah pengguna kripto di seluruh dunia pada tahun 2023 dapat mencapai lebih dari 420 juta pengguna. Adapun benua Asia sebagai negara dengan kepemilikan crypto terbanyak karena mendapatkan keuntungan dari jumlah populasi yang sangat besar.

“Tidak heran kalau pertumbuhan crypto meningkat pesat di Indonesia, karena memiliki keuntungan dari jumlah populasinya yang sangat besar. Semakin banyak orang yang beraktivitas secara digital seperti berinvestasi pada kripto, data point-nya juga semakin besar dan keunggulan ini harus bisa dimaksimalkan penggunaannya untuk membantu memajukan negara lebih pesat lagi,” tandas Natasha.
(ind)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2683 seconds (0.1#10.140)