Bahan Bakar Asal Rusia Disedot Negara Asia, Tetangga Indonesia Tampung 3,5 Juta Ton
loading...
A
A
A
MOSKOW - Negara- negara Asia tetap menjadi tujuan utama ekspor gasoil vakum (VGO) dan bahan bakar minyak Rusia setelah embargo Uni Eropa (UE) diberlakukan. Hal ini disampaikan oleh para pedagang dan berdasarkan data Refinitiv.
"Aliran yang cukup stabil untuk penyulingan dan bunkering," kata seorang pedagang seperti dilansir Reuters.
Menurut data Refinitiv, China dan India yang menjadi importir utama minyak Rusia masing-masing menyumbang sekitar 2,6 juta ton dan 2,1 juta ton ekspor produk minyak kotor dari pelabuhan Rusia sejak awal tahun. Kedua negara tersebut membeli bahan bakar minyak dan VGO untuk diproses lebih lanjut di kilang mereka.
Selain itu ada juga negara tetangga Indonesia yakni Singapura dan Malaysia yang termasuk dalam lima tujuan teratas untuk bahan bakar minyak dan VGO asal Rusia. Total aliran bahan bakar murah Rusia ke negara Asia Tenggara itu hampir mencapai 3,5 juta ton.
Sementara Turki dan Arab Saudi masing-masing menerima sekitar 1,6 juta ton, menurut data Refinitiv. Sedangkan Fujairah, tempat transit utama dan pusat pencampuran untuk produk minyak di Uni Emirat Arab, menerima hampir 1,4 juta ton bahan bakar minyak dan VGO sejak awal tahun ini.
Pada Februari 2023, UE (Uni Eropa) memperkenalkan larangan penuh atas pasokan produk minyak Rusia, tetapi bahan bakar minyak dan VGO Rusia telah dialihkan ke tempat lain karena pembatasan sebagian sudah berlaku pada Agustus 2022. Asia dan Timur Tengah serta juga pemuatan ship-to-ship (STS) menjadi cara paling populer untuk memotong sanksi sejak saat itu.
Pemuatan STS di dekat pelabuhan Kalamata Yunani juga telah menarik volume produk minyak kotor terbesar dari Rusia, yang melonjak menjadi 8 juta ton pada 2022 dan mencapai hampir 2,7 juta ton dari awal 2023. Para pedagang mengatakan kargo-kargo itu sebagian besar berakhir di Asia.
"(Tujuan utama adalah) China, Singapura dan beberapa kargo pergi ke India," tambah seorang pedagang yang dirahasiakan namanya.
Rusia juga mengekspor sejumlah kecil produk minyak mereka ke Afrika di bawah sanksi Eropa. Sebagian besar mendarat ke Senegal, yang telah membeli sekitar 114.000 ton bahan bakar minyak Rusia bulan ini, menurut Refinitiv.
"Aliran yang cukup stabil untuk penyulingan dan bunkering," kata seorang pedagang seperti dilansir Reuters.
Menurut data Refinitiv, China dan India yang menjadi importir utama minyak Rusia masing-masing menyumbang sekitar 2,6 juta ton dan 2,1 juta ton ekspor produk minyak kotor dari pelabuhan Rusia sejak awal tahun. Kedua negara tersebut membeli bahan bakar minyak dan VGO untuk diproses lebih lanjut di kilang mereka.
Selain itu ada juga negara tetangga Indonesia yakni Singapura dan Malaysia yang termasuk dalam lima tujuan teratas untuk bahan bakar minyak dan VGO asal Rusia. Total aliran bahan bakar murah Rusia ke negara Asia Tenggara itu hampir mencapai 3,5 juta ton.
Sementara Turki dan Arab Saudi masing-masing menerima sekitar 1,6 juta ton, menurut data Refinitiv. Sedangkan Fujairah, tempat transit utama dan pusat pencampuran untuk produk minyak di Uni Emirat Arab, menerima hampir 1,4 juta ton bahan bakar minyak dan VGO sejak awal tahun ini.
Pada Februari 2023, UE (Uni Eropa) memperkenalkan larangan penuh atas pasokan produk minyak Rusia, tetapi bahan bakar minyak dan VGO Rusia telah dialihkan ke tempat lain karena pembatasan sebagian sudah berlaku pada Agustus 2022. Asia dan Timur Tengah serta juga pemuatan ship-to-ship (STS) menjadi cara paling populer untuk memotong sanksi sejak saat itu.
Pemuatan STS di dekat pelabuhan Kalamata Yunani juga telah menarik volume produk minyak kotor terbesar dari Rusia, yang melonjak menjadi 8 juta ton pada 2022 dan mencapai hampir 2,7 juta ton dari awal 2023. Para pedagang mengatakan kargo-kargo itu sebagian besar berakhir di Asia.
"(Tujuan utama adalah) China, Singapura dan beberapa kargo pergi ke India," tambah seorang pedagang yang dirahasiakan namanya.
Rusia juga mengekspor sejumlah kecil produk minyak mereka ke Afrika di bawah sanksi Eropa. Sebagian besar mendarat ke Senegal, yang telah membeli sekitar 114.000 ton bahan bakar minyak Rusia bulan ini, menurut Refinitiv.
(akr)