Sri Mulyani Usulkan Rp746 Triliun untuk Berantas Kemiskinan dan Stunting di Tahun Pemilu
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani mengusulkan anggaran prioritas jumbo untuk perlindungan sosial (perlinsos) di 2024, tahun saat berlangsungnya pemilu. Nominal yang diusulkannya adalah Rp503,7 triliun hingga Rp546,9 triliun. Jumlah itu naik dari angka-angka sebelum tahun 2024 yang berada di kisaran Rp470an triliun.
"Ini berarti ada kenaikan untuk perlinsos, terutama untuk menangani kemiskinan ekstrem," ujar Sri dalam Rapat Kerja dengan Komisi XI DPR di Jakarta, Senin (5/6/2023).
Dia mengatakan, penghapusan kemiskinan ekstrem ini akan dilakukan melalui program keluarga harapan (PKH), sartu sembako, dan BLT desa. Anggaran ini juga digunakan untuk penguatan perlinsos sepanjang hayat untuk antisipasi aging population melalui integrasi program.
"Dilanjutkan dengan penguatan graduasi dari kemiskinan antara lain melalui program Sentra Kreasi Atensi sebagai wadah kegiatan kewirausahaan," ungkap Sri.
Sri Mulyani menyebut, anggaran ini juga nantinya digunakan untuk mendorong perlindungan sosial adaptif melalui protokol perlinsos di masa krisis atau bencana.
Selain perlinsos, dia juga mengusulkan anggaran kesehatan sebesar Rp187,9 triliun hingga Rp200,8 triliun. Usulan anggaran ini antara lain untuk penajaman lokasi dan intervensi percepatan penurunan stunting yang ditempuh dengan suplementasi gizi mikro dan makro serta imunisasi.
Kemudian juga untuk penguatan teknologi dan kemandirian farmasi serta penguatan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Jika ditotal, anggaran untuk perlinsos (kemiskinan ekstrem) dan kesehatan (stunting) mencapai Rp746 triliun (masing-masing proyeksi terbesar).
"Termasuk penguatan sistem kesehatan yang andal, antara lain DAK fisik untuk peningkatan sarana prasarana," pungkas Sri.
"Ini berarti ada kenaikan untuk perlinsos, terutama untuk menangani kemiskinan ekstrem," ujar Sri dalam Rapat Kerja dengan Komisi XI DPR di Jakarta, Senin (5/6/2023).
Dia mengatakan, penghapusan kemiskinan ekstrem ini akan dilakukan melalui program keluarga harapan (PKH), sartu sembako, dan BLT desa. Anggaran ini juga digunakan untuk penguatan perlinsos sepanjang hayat untuk antisipasi aging population melalui integrasi program.
"Dilanjutkan dengan penguatan graduasi dari kemiskinan antara lain melalui program Sentra Kreasi Atensi sebagai wadah kegiatan kewirausahaan," ungkap Sri.
Sri Mulyani menyebut, anggaran ini juga nantinya digunakan untuk mendorong perlindungan sosial adaptif melalui protokol perlinsos di masa krisis atau bencana.
Selain perlinsos, dia juga mengusulkan anggaran kesehatan sebesar Rp187,9 triliun hingga Rp200,8 triliun. Usulan anggaran ini antara lain untuk penajaman lokasi dan intervensi percepatan penurunan stunting yang ditempuh dengan suplementasi gizi mikro dan makro serta imunisasi.
Kemudian juga untuk penguatan teknologi dan kemandirian farmasi serta penguatan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Jika ditotal, anggaran untuk perlinsos (kemiskinan ekstrem) dan kesehatan (stunting) mencapai Rp746 triliun (masing-masing proyeksi terbesar).
"Termasuk penguatan sistem kesehatan yang andal, antara lain DAK fisik untuk peningkatan sarana prasarana," pungkas Sri.
(uka)