Bakal Diguyur PMN Rp8 Triliun, Begini Rencana WIKA
loading...
A
A
A
JAKARTA - PT Wijaya Karya (Persero) Tbk ( WIKA ) menyambut positif usulan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang ingin memberikan penyertaan modal negara ( PMN ) tambahan senilai Rp8 triliun. Sekretaris Perusahaan WIKA Mahendra Vijaya mengatakan, perseroan sedang fokus berkoordinasi dengan Kementerian BUMN, regulator, dan stakeholder lain dalam menyiapkan rencana tersebut.
"Terkait dengan rencana pemberian PMN yang akan diberikan kepada WIKA, hal ini kami serahkan sepenuhnya kepada Kementerian BUMN dan kami menyambut baik support tersebut," kata Mahendra di Keterbukaan Informasi, Selasa (6/6/2023).
Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan bahwa suntikan dana negara untuk emiten konstruksi pelat merah itu telah diusulkan untuk 2023. Dana ini akan digunakan WIKA untuk penyehatan struktur permodalan.
"Kita mengusulkan waktu, sebenarnya PMN di tahun ini (2023), tambahan Rp3,56 triliun (IFG), lalu Wijaya Karya Rp8 triliun, dan PT Hutama Karya Rp12,5 triliun. Tapi dari Menteri Keuangan, kemarin sudah diputuskan, ini menjadi masukan di PMN 2024," kata Erick.
Mahendra menambahkan perseroan saat ini sedang melakukan perbaikan kondisi keuangan dan peningkatan proses bisnis. WIKA juga tengah memfokuskan kembali bisnis pada proyek-proyek dengan pola pembayaran bulanan dan yang memiliki uang muka.
Pihaknya berharap upaya tersebut dapat memperkuat arus kas perseroan. "Tentunya hal ini (PMN) dapat membantu penguatan struktur permodalan dan penyehatan keuangan perseroan di masa mendatang," tandasnya.
"Terkait dengan rencana pemberian PMN yang akan diberikan kepada WIKA, hal ini kami serahkan sepenuhnya kepada Kementerian BUMN dan kami menyambut baik support tersebut," kata Mahendra di Keterbukaan Informasi, Selasa (6/6/2023).
Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan bahwa suntikan dana negara untuk emiten konstruksi pelat merah itu telah diusulkan untuk 2023. Dana ini akan digunakan WIKA untuk penyehatan struktur permodalan.
"Kita mengusulkan waktu, sebenarnya PMN di tahun ini (2023), tambahan Rp3,56 triliun (IFG), lalu Wijaya Karya Rp8 triliun, dan PT Hutama Karya Rp12,5 triliun. Tapi dari Menteri Keuangan, kemarin sudah diputuskan, ini menjadi masukan di PMN 2024," kata Erick.
Mahendra menambahkan perseroan saat ini sedang melakukan perbaikan kondisi keuangan dan peningkatan proses bisnis. WIKA juga tengah memfokuskan kembali bisnis pada proyek-proyek dengan pola pembayaran bulanan dan yang memiliki uang muka.
Pihaknya berharap upaya tersebut dapat memperkuat arus kas perseroan. "Tentunya hal ini (PMN) dapat membantu penguatan struktur permodalan dan penyehatan keuangan perseroan di masa mendatang," tandasnya.
(uka)