Imbas Klaim Pengangguran yang Meningkat, Wall Street Dibuka Naik
loading...
A
A
A
JAKARTA - Indeks utama Wall Street menguat malam ini Kamis (8/6/2023) setelah klaim angka pengangguran di Amerika Serikat meningkat lebih dari ekspektasi. Dow Jones Industrial Average menguat 0,02% di 33.671,41. S&P 500 menguat 0,01% di 4.267,70, sedangkan Nasdaq Composite tumbuh 0,08%, menjadi 13.114,78.
Departemen Tenaga Kerja AS merilis klaim pengangguran yang melonjak sebesar 261.000. Angka tersebut notabene tertinggi sejak Oktober 2021. Kenaikan jumlah orang yang tidak bekerja di AS memberi sinyal bahwa suku bunga bank sentral/Federal Reserve telah memberi dampak signifikan.
Kondisi ini membangun optimisme di pasar modal bahwa The Fed tak akan melanjutkan pengetatan, yang berarti berpotensi menahan bunga acuan mereka pada pertemuan selanjutnya.
Saat ini pelaku pasar sedang fokus pada rapat kebijakan moneter The Fed pada 13-14 Juni 2023. Indikator Fedwatch CME Group membaca peluang sebesar 68% bahwa The Fed bakal mempertahankan suku bunga pada di kisaran 5%-5,25% saat ini.
The Fed justru diramal bakal mengerek kembali suku bunga pada pertemuan bulan Juli. "Pandangan kami tetap, bahwa Fed akan berhenti pada bulan Juni, tetapi membiarkan pintu terbuka untuk kenaikan Juli," kata analis Jefferies Group, Mohit Kumar, dilansir Reuters, Kamis (8/6/2023).
Membaca perkembangan terbaru dari sisi makro, data inflasi AS bakal diumumkan pada 13 Juni mendatang, tepat pada hari pertama pertemuan The Fed. Pelaku pasar mengharapkan indeks harga konsumen dapat lebih rendah pada periode Mei.
Departemen Tenaga Kerja AS merilis klaim pengangguran yang melonjak sebesar 261.000. Angka tersebut notabene tertinggi sejak Oktober 2021. Kenaikan jumlah orang yang tidak bekerja di AS memberi sinyal bahwa suku bunga bank sentral/Federal Reserve telah memberi dampak signifikan.
Kondisi ini membangun optimisme di pasar modal bahwa The Fed tak akan melanjutkan pengetatan, yang berarti berpotensi menahan bunga acuan mereka pada pertemuan selanjutnya.
Saat ini pelaku pasar sedang fokus pada rapat kebijakan moneter The Fed pada 13-14 Juni 2023. Indikator Fedwatch CME Group membaca peluang sebesar 68% bahwa The Fed bakal mempertahankan suku bunga pada di kisaran 5%-5,25% saat ini.
The Fed justru diramal bakal mengerek kembali suku bunga pada pertemuan bulan Juli. "Pandangan kami tetap, bahwa Fed akan berhenti pada bulan Juni, tetapi membiarkan pintu terbuka untuk kenaikan Juli," kata analis Jefferies Group, Mohit Kumar, dilansir Reuters, Kamis (8/6/2023).
Membaca perkembangan terbaru dari sisi makro, data inflasi AS bakal diumumkan pada 13 Juni mendatang, tepat pada hari pertama pertemuan The Fed. Pelaku pasar mengharapkan indeks harga konsumen dapat lebih rendah pada periode Mei.
(uka)