Dukung Pemberdayaan UMKM, Platform Digital Ini Adopsi Teknologi Web3
loading...
A
A
A
JAKARTA - Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) senantiasa menjadi tulang punggung ekonomi Indonesia. Kehadiran platform digital diharapkan membantu pelaku UMKM agar lebih produktif dan berdaya saing.
Peran UMKM dalam menggerakkan roda perekonomian tidak main-main. UMKM yang jumlahnya lebih dari 64,2 juta unit berkontribusi Rp8.573,89 triliun atau 61,07% dari total Produk Domestik Bruto (PDB) tahun 2021.
Laporan ASEAN Investment Report 2022 dari United Nations Conference on Trade and Development (UNCTAD) yang diterbitkan Oktober 2022 juga mencatat jumlah pelaku UMKM di Tanah Air sebanyak 65,46 juta dan berkontribusi sebesar 60,3% terhadap PDB serta mampu menyerap 97% tenaga kerja di Indonesia.
Guna menumbuhkembangkan UMKM, diperlukan dukungan dan sinergi yang kuat dari berbagai sektor. Selain itu, teknologi digital juga harus dioptimalkan untuk membantu pemasaran dan penjualan produk UMKM.
Pemerintah juga telah memasang target sebanyak 30 juta UMKM yang go digital pada tahun 2024 mendatang. Sejauh ini, sudah banyak pelaku UMKM yang memanfaatkan teknologi digital, terlebih dengan hadirnya pandemi sejak awal 2020.
Bagaimanapun, peningkatan digitalisasi dapat memungkinkan akses yang lebih mudah ke layanan untuk meningkatkan efisiensi usaha, menumbuhkan produktivitas ekonomi dan turut meningkatkan kondisi sosial-ekonomi masyarakat secara umum.
Untuk itulah, platform layanan digital yang berbasis komunitas dengan aktivitas jual-beli online yang berfokus pada UMKM, SellOn, hadir untuk mendukung pertumbuhan ekonomi masyarakat dan para pelaku UMKM di Tanah Air.
Sellon merupakan layanan aplikasi yang berfokus pada komunitas hiperlokal dan marketplace yang menghubungkan pembeli dan penjual untuk bertansaksi barang bekas atau baru. Anggota komunitas dapat berbagi informasi yang berguna, seperti bisnis lokal dan fasilitas umum, atau mengadakan pertemuan dalam komunitas.
COO SellOn, John Kim menjelaskan, SellOn berupaya merevolusi keterlibatan komunitas hiperlokal dengan sistem imbalan yang berbasis Web3 dan Blockchain.
Melalui platform ini, pengguna dapat berbagi informasi dalam komunitas mereka, melakukan jual-beli produk, bergabung dalam kelompok untuk membeli produk dalam jumlah besar, dan banyak lagi.
“Aplikasi SellOn juga mendukung fitur berbagi pesan, permainan online, dan juga memberikan kesempatan bagi bisnis lokal untuk beriklan di komunitasnya,” ujarnya melalui siaran pers, dikutip Jumat (9/6/2023).
Dia menyebut, berbagai fitur yang ditawarkan SellOn juga dapat memberikan manfaat nyata bagi pengguna yang aktif. Dengan menghubungkan bisnis lokal dan komunitas dengan konsumen di sekitarnya, SellOn memanfaatkan sifat hiperlokal dari platformnya untuk mendorong peluang bisnis dan memastikan setiap komunitas terhubung dengan baik.
Berbeda dengan platform media sosial dan marketplace lainnya, SellOn ingin menghargai seluruh pengguna yang berkontribusi dalam membuat konten, serta menghidupkan aktivitas komunitas dalam platform SellOn melalui sistem tokennya.
Menurut dia, transformasi ini dapat terwujud berkat integrasi Web3, yang menghadirkan permainan di dalam aplikasi SellOn. Pengguna yang rutin berinteraksi dengan aplikasi akan mendapatkan penghargaan berupa Sellon Points (SPT) yang dapat ditukarkan dengan voucher maupun token SELO.
“Aplikasi SellOn memiliki dompet digital sendiri yang memudahkan pengguna untuk mengubah SPT menjadi token SELO. Dompet ini juga menjadi perlindungan ekstra bagi pengguna untuk mengamankan seluruh aset Web3 miliknya,” bebernya.
Sejak adopsi teknologi Web3 pada Desember 2022 lalu, ungkap John, jumlah pengguna aplikasi SellOn meningkat secara signifikan dengan lebih dari 300.000 pengguna aktif hingga saat ini.
"Dengan karakteristik ekonomi dan kebutuhan yang jelas dari komunitas di Indonesia, SellOn berada dalam posisi yang strategis untuk menghubungkan orang-orang dan bisnis dengan cara yang berbeda,” tuturnya.
“Dengan memudahkan hubungan antar satu sama lain dan memberikan peluang yang sama kepada bisnis, kami harap SellOn dapat terus membantu pertumbuhan ekonomi baik bagi pengguna maupun UMKM," tambah dia.
Sebagai informasi, SellOn saat ini telah beroperasi di Indonesia dan Singapura, dan akan memperluas jangkauannya ke negara lain, termasuk Thailand dan Malaysia.
Peran UMKM dalam menggerakkan roda perekonomian tidak main-main. UMKM yang jumlahnya lebih dari 64,2 juta unit berkontribusi Rp8.573,89 triliun atau 61,07% dari total Produk Domestik Bruto (PDB) tahun 2021.
Laporan ASEAN Investment Report 2022 dari United Nations Conference on Trade and Development (UNCTAD) yang diterbitkan Oktober 2022 juga mencatat jumlah pelaku UMKM di Tanah Air sebanyak 65,46 juta dan berkontribusi sebesar 60,3% terhadap PDB serta mampu menyerap 97% tenaga kerja di Indonesia.
Guna menumbuhkembangkan UMKM, diperlukan dukungan dan sinergi yang kuat dari berbagai sektor. Selain itu, teknologi digital juga harus dioptimalkan untuk membantu pemasaran dan penjualan produk UMKM.
Pemerintah juga telah memasang target sebanyak 30 juta UMKM yang go digital pada tahun 2024 mendatang. Sejauh ini, sudah banyak pelaku UMKM yang memanfaatkan teknologi digital, terlebih dengan hadirnya pandemi sejak awal 2020.
Bagaimanapun, peningkatan digitalisasi dapat memungkinkan akses yang lebih mudah ke layanan untuk meningkatkan efisiensi usaha, menumbuhkan produktivitas ekonomi dan turut meningkatkan kondisi sosial-ekonomi masyarakat secara umum.
Untuk itulah, platform layanan digital yang berbasis komunitas dengan aktivitas jual-beli online yang berfokus pada UMKM, SellOn, hadir untuk mendukung pertumbuhan ekonomi masyarakat dan para pelaku UMKM di Tanah Air.
Sellon merupakan layanan aplikasi yang berfokus pada komunitas hiperlokal dan marketplace yang menghubungkan pembeli dan penjual untuk bertansaksi barang bekas atau baru. Anggota komunitas dapat berbagi informasi yang berguna, seperti bisnis lokal dan fasilitas umum, atau mengadakan pertemuan dalam komunitas.
COO SellOn, John Kim menjelaskan, SellOn berupaya merevolusi keterlibatan komunitas hiperlokal dengan sistem imbalan yang berbasis Web3 dan Blockchain.
Melalui platform ini, pengguna dapat berbagi informasi dalam komunitas mereka, melakukan jual-beli produk, bergabung dalam kelompok untuk membeli produk dalam jumlah besar, dan banyak lagi.
“Aplikasi SellOn juga mendukung fitur berbagi pesan, permainan online, dan juga memberikan kesempatan bagi bisnis lokal untuk beriklan di komunitasnya,” ujarnya melalui siaran pers, dikutip Jumat (9/6/2023).
Dia menyebut, berbagai fitur yang ditawarkan SellOn juga dapat memberikan manfaat nyata bagi pengguna yang aktif. Dengan menghubungkan bisnis lokal dan komunitas dengan konsumen di sekitarnya, SellOn memanfaatkan sifat hiperlokal dari platformnya untuk mendorong peluang bisnis dan memastikan setiap komunitas terhubung dengan baik.
Berbeda dengan platform media sosial dan marketplace lainnya, SellOn ingin menghargai seluruh pengguna yang berkontribusi dalam membuat konten, serta menghidupkan aktivitas komunitas dalam platform SellOn melalui sistem tokennya.
Menurut dia, transformasi ini dapat terwujud berkat integrasi Web3, yang menghadirkan permainan di dalam aplikasi SellOn. Pengguna yang rutin berinteraksi dengan aplikasi akan mendapatkan penghargaan berupa Sellon Points (SPT) yang dapat ditukarkan dengan voucher maupun token SELO.
“Aplikasi SellOn memiliki dompet digital sendiri yang memudahkan pengguna untuk mengubah SPT menjadi token SELO. Dompet ini juga menjadi perlindungan ekstra bagi pengguna untuk mengamankan seluruh aset Web3 miliknya,” bebernya.
Sejak adopsi teknologi Web3 pada Desember 2022 lalu, ungkap John, jumlah pengguna aplikasi SellOn meningkat secara signifikan dengan lebih dari 300.000 pengguna aktif hingga saat ini.
"Dengan karakteristik ekonomi dan kebutuhan yang jelas dari komunitas di Indonesia, SellOn berada dalam posisi yang strategis untuk menghubungkan orang-orang dan bisnis dengan cara yang berbeda,” tuturnya.
“Dengan memudahkan hubungan antar satu sama lain dan memberikan peluang yang sama kepada bisnis, kami harap SellOn dapat terus membantu pertumbuhan ekonomi baik bagi pengguna maupun UMKM," tambah dia.
Sebagai informasi, SellOn saat ini telah beroperasi di Indonesia dan Singapura, dan akan memperluas jangkauannya ke negara lain, termasuk Thailand dan Malaysia.
(ind)