Perry Ungkap Penyebab Rupiah Masih Undervalued

Rabu, 29 April 2020 - 13:27 WIB
loading...
Perry Ungkap Penyebab...
Bank Indonesia menilai nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat masih undervalued. Foto/SINDOnews/Yorri Farli
A A A
JAKARTA - Nilai tukar rupiah pada Rabu ini menguat terhadap dolar Amerika Serikat (USD). Namun, secara keseluruhan, nilai mata uang kecintaan kita yang berada di level Rp15.300-an per USD masih undervalued alias masih di bawah fundamentalnya.

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengungkapkan melemahnya rupiah dipengaruhi oleh faktor teknikal, baik dari dalam maupun luar negeri.

Dari dalam negeri misalnya. Pelemahan rupiah dipengaruhi oleh lebih tingginya kebutuhan valuta asing oleh korporasi. Sehingga hal tersebut berpengaruh pada permintaan valas.

"Untuk (pelemahan rupiah) yang terjadi beberapa hari kemarin ada beberapa faktor. Misalnya dari dalam negeri, kebutuhan valuta asing untuk korporasi itu lebih tinggi dan ini mempengaruhi permintaan valas," terangnya dalam teleconfrence, Rabu (29/4/2020).

Penyebab kedua karena adanya penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Penerapan PSBB ini membuat pelaku pasar melihat kondisi ini akan menurunkan pertumbuhan ekonomi.

Ini tambah dengan prediksi Fitch Ratings terkait pertumbuhan ekonomi Indonesia di level 2,8%, lebih rendah dari tahun sebelumnya. Ini turut mempengaruhi sentimen terhadap rupiah. Meskipun diakui Perry, angka ini lebih tinggi dari perkiraan BI yaitu 2,3% untuk pertumbuhan ekonomi tahun 2020.

Ada faktor negatif, ada pula faktor positif dari luar dan dalam negeri. Dari dalam negeri adalah tingginya penawaran lelang Surat Berharga Negara (SBN) yang mencapai Rp44,4 triliun.

"Penawaran lelang SBN yang lebih tinggi menjadi Rp44,4 triliun, menunjukkan minat investor dalam dan luar negeri untuk membeli SBN ini 2,2 kali dari target, ini positif," kata Perry.

Sentimen dari luar negeri adalah penguatan pasar saham di AS dan Eropa. Menurut Perry, hingga akhir tahun, nilai tukar diprediksi akan stabil dan menguat ke arah Rp15.000 per USD.

Hal ini ditambah dengan defisit transaksi berjalan yang lebih rendah dari target semula 2,5%-3% dari Produk Domestik Bruto (PDB).

"Insya Allah pada kuartal I, defisit transaksi berjalan di bawah 1,5% dari PDB. Untuk keseluruhan tahun di bawah 2% dari PDB. Jika defisit transaksi berjalannya lebih rendah, berarti kekurangan devisa itu lebih rendah dan mendukung penguatan nilai tukar ke arah fundamentalnya," kata Perry.
(bon)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Rupiah Sepekan Melemah...
Rupiah Sepekan Melemah Hampir 1 Persen, Berikut Penyebabnya
Apakah Bisa Tukar Uang...
Apakah Bisa Tukar Uang Baru secara Online?
Rupiah Keok Lawan Dolar...
Rupiah Keok Lawan Dolar AS, Hari Ini Bertengger di Rp16.501/USD
BI Proyeksikan Ekonomi...
BI Proyeksikan Ekonomi RI Tumbuh 4,7% hingga 5,5% di 2025
OECD Pangkas Proyeksi...
OECD Pangkas Proyeksi Ekonomi RI, Rupiah Melemah di Atas Rp16.500
BI Guyur Likuiditas...
BI Guyur Likuiditas Rp291,8 Triliun, Bank BUMN hingga Asing Terima Jatah
Tok, BI Tahan Suku Bunga...
Tok, BI Tahan Suku Bunga Acuan di Level 5,75%
Utang Luar Negeri Indonesia...
Utang Luar Negeri Indonesia Naik Jadi USD427,5 Miliar per Januari 2025
Bank Indonesia Menghadirkan...
Bank Indonesia Menghadirkan Kemudahan Transaksi Pembayaran Digital Melalui QRIS TAP
Rekomendasi
PB POBSI Gelar Kompetisi...
PB POBSI Gelar Kompetisi Play Like Pro, Gabungkan Atlet Profesional dan Selebriti
BPI Danantara: Peluang...
BPI Danantara: Peluang atau Tantangan untuk Pertumbuhan Ekonomi Indonesia?
Tom Lembong Klaim Kebijakannya...
Tom Lembong Klaim Kebijakannya Bikin Petani Senang, Harga Tebu di Atas HPP
Berita Terkini
Pupuk Hayati Dinosaurus...
Pupuk Hayati Dinosaurus Diklaim Mampu Genjot Hasil Panen 30%
1 jam yang lalu
PLN EPI-EML Kolaborasi...
PLN EPI-EML Kolaborasi Pasokan Gas di Sistem Kelistrikan Madura
1 jam yang lalu
Minat Anak Muda Terhadap...
Minat Anak Muda Terhadap KPR Alami Peningkatan
1 jam yang lalu
Pertamina Gelar Program...
Pertamina Gelar Program Mengaji Berhadiah Voucher BBM di SPBU
2 jam yang lalu
Profil Hery Gunardi,...
Profil Hery Gunardi, Direktur Utama BRI yang Baru
2 jam yang lalu
SIG dan Kementerian...
SIG dan Kementerian BUMN Kolaborasi Gelar Program Sobat Aksi Ramadan
2 jam yang lalu
Infografis
Terungkap Penyebab Ukraina...
Terungkap Penyebab Ukraina Tembak Jet Tempur F-16 Miliknya Sendiri
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved