Di Hadapan CEO TikTok, Luhut Tegaskan Indonesia Bukan Negara Ecek-ecek
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan sejumlah capaian Indonesia di hadapan CEO TikTok Shou Zi Chew. Luhut juga mengatakan bahwa Indonesia bukanlah negara ecek-ecek.
Pertama, Luhut menyebutkan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di level 5% pada kuartal I 2023. Angka ini lebih tinggi dari China yang berada di level 4,5%.
Bahkan Indonesia juga dapat mempertahankan ekonominya di tengah terjangan pandemi Covid-19 dan ketidakpastian. Sementara angka inflasi Indonesia masih di level 4%.
Luhut mengatakan bahwa ekonomi Indonesia yang kuat tersebut idak lepas dari program downstreaming industri, dekarbonisasi, digitalisasi, dana desa, dan interkoneksi.
"Karena kita sudah buktikan dalam keadaan-keadaan ekonomi paling susah pun kita punya ekonomi yang bagus, " kata Luhut dalam acara TikTok Southeast Asia Socio-Economic Impact Report di Hotel The Ritz Carlton Pacific Place, Jakarta, Kamis (15/6/2023).
"Begitu banyak potensi industri hilir di Indonesia. Negara ini bukan negara ecek-ecek, ecek-ecek ini semacam banana republic," tambahnya.
Pernyataan yang sama dulu juga pernah dikatakan Luhut saat bertemu dengan beberapa profesor dan peneliti di Australia National University. Ketika itu Luhut menegaskan bahwa Republik Indonesia bukan negara yang tidak stabil (republik pisang).
"We're not banana republic. Indonesia sudah jauh lebih berkembang daripada yang Anda tahu sebelumnya, demikian saya sampaikan kepada mereka," kata Luhut dalam keterangan unggahan akun instagram @luhut.pandjaitan dikutip, Minggu (19/2/2023).
Dalam ilmu politik, istilah "banana republic" menggambarkan negara yang secara politik tidak stabil dengan ekonomi yang bergantung pada ekspor produk sumber daya terbatas, seperti pisang atau mineral.
Pertama, Luhut menyebutkan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di level 5% pada kuartal I 2023. Angka ini lebih tinggi dari China yang berada di level 4,5%.
Bahkan Indonesia juga dapat mempertahankan ekonominya di tengah terjangan pandemi Covid-19 dan ketidakpastian. Sementara angka inflasi Indonesia masih di level 4%.
Luhut mengatakan bahwa ekonomi Indonesia yang kuat tersebut idak lepas dari program downstreaming industri, dekarbonisasi, digitalisasi, dana desa, dan interkoneksi.
"Karena kita sudah buktikan dalam keadaan-keadaan ekonomi paling susah pun kita punya ekonomi yang bagus, " kata Luhut dalam acara TikTok Southeast Asia Socio-Economic Impact Report di Hotel The Ritz Carlton Pacific Place, Jakarta, Kamis (15/6/2023).
"Begitu banyak potensi industri hilir di Indonesia. Negara ini bukan negara ecek-ecek, ecek-ecek ini semacam banana republic," tambahnya.
Pernyataan yang sama dulu juga pernah dikatakan Luhut saat bertemu dengan beberapa profesor dan peneliti di Australia National University. Ketika itu Luhut menegaskan bahwa Republik Indonesia bukan negara yang tidak stabil (republik pisang).
"We're not banana republic. Indonesia sudah jauh lebih berkembang daripada yang Anda tahu sebelumnya, demikian saya sampaikan kepada mereka," kata Luhut dalam keterangan unggahan akun instagram @luhut.pandjaitan dikutip, Minggu (19/2/2023).
Dalam ilmu politik, istilah "banana republic" menggambarkan negara yang secara politik tidak stabil dengan ekonomi yang bergantung pada ekspor produk sumber daya terbatas, seperti pisang atau mineral.
(uka)