Tanggapi Peluang Menang Pilpres Bersama Ganjar, Sandiaga Uno: Pemilu adalah Suara Rakyat
loading...
A
A
A
JAKARTA - Sandiaga Uno menanggapi hasil survei yang menyebut dirinya memiliki peluang atau kans besar bila berpasangan dengan Ganjar Pranowo saat Pemilu Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) pada tahun depan. Pilpres diagendakan berlangsung pada 14 Februari 2024.
Bagi Sandiaga, Pemilu adalah suara rakyat dan ihwal siapa yang akan menjadi pemimpin di negeri ini juga sudah digariskan oleh Tuhan YME.
“Yang akan menentukan Pemilu ke depan adalah pilihan daripada rakyat, suara rakyat. Kans tentunya ada, namun semua sudah ada yang menentukan dan di garis tangan yang menentukan yang di Atas (Allah SWT),” ujarnya saat ditemui di kawasan Kuta, Bali, Minggu (18/6/2023).
“Intinya kita harus berjuang dan memberikan kontribusi yang terbaik bagi bangsa,” tambah Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) itu.
Sandiaga yang ditunjuk Partai Persatuan Pembangunan (PPP) sebagai Ketua Badan Pemenangan Pemilu Nasional (Bappilu Nasional) juga mengatakan survei ini alat ukur yang bisa digunakan menjadi bantuan menganalisis dan mempertimbangkan dari segi penentuan pilihan.
“Namun saya akan tetap memokuskan kepemimpinan di bidang ekonomi dan saya akan terus berada di tengah masyarakat agar bisa menangkap aspirasi dan menghadirkan solusi lapangan kerja yang tercipta harga bahan-bahan pokok yang terkendali dan terjangkau dan stabilitas ekonomi menuju Indonesia Maju,” tuturnya.
“Pak Joko Widodo menyampaikannya bentuknya seperti tongkat estafet. Untuk itu kita perlu berlari cepat menangkap tongkat estafet tersebut dan membawa Indonesia maju,” tambah pria kelahiran 28 Juni 1969 itu.
Hal tersebut tidak ingin disia-siakan oleh Sandiaga lantaran Indonesia tidak memiliki waktu banyak untuk memanfaatkan bonus demografi yang dimiliki.
“Kita punya ruang yang sempit sekitar 15 tahun untuk mengonversi bonus demografi kita dalam peningkatan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Ekonomi rakyat itu harus kita prioritaskan,” tandas Sandiaga.
Bagi Sandiaga, Pemilu adalah suara rakyat dan ihwal siapa yang akan menjadi pemimpin di negeri ini juga sudah digariskan oleh Tuhan YME.
“Yang akan menentukan Pemilu ke depan adalah pilihan daripada rakyat, suara rakyat. Kans tentunya ada, namun semua sudah ada yang menentukan dan di garis tangan yang menentukan yang di Atas (Allah SWT),” ujarnya saat ditemui di kawasan Kuta, Bali, Minggu (18/6/2023).
“Intinya kita harus berjuang dan memberikan kontribusi yang terbaik bagi bangsa,” tambah Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) itu.
Sandiaga yang ditunjuk Partai Persatuan Pembangunan (PPP) sebagai Ketua Badan Pemenangan Pemilu Nasional (Bappilu Nasional) juga mengatakan survei ini alat ukur yang bisa digunakan menjadi bantuan menganalisis dan mempertimbangkan dari segi penentuan pilihan.
“Namun saya akan tetap memokuskan kepemimpinan di bidang ekonomi dan saya akan terus berada di tengah masyarakat agar bisa menangkap aspirasi dan menghadirkan solusi lapangan kerja yang tercipta harga bahan-bahan pokok yang terkendali dan terjangkau dan stabilitas ekonomi menuju Indonesia Maju,” tuturnya.
“Pak Joko Widodo menyampaikannya bentuknya seperti tongkat estafet. Untuk itu kita perlu berlari cepat menangkap tongkat estafet tersebut dan membawa Indonesia maju,” tambah pria kelahiran 28 Juni 1969 itu.
Hal tersebut tidak ingin disia-siakan oleh Sandiaga lantaran Indonesia tidak memiliki waktu banyak untuk memanfaatkan bonus demografi yang dimiliki.
“Kita punya ruang yang sempit sekitar 15 tahun untuk mengonversi bonus demografi kita dalam peningkatan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Ekonomi rakyat itu harus kita prioritaskan,” tandas Sandiaga.
(ind)