Kewajiban Neto Posisi Investasi Internasional Indonesia Meningkat

Senin, 19 Juni 2023 - 11:05 WIB
loading...
Kewajiban Neto Posisi Investasi Internasional Indonesia Meningkat
Bank Indonesia melaporkan kewajiban Posisi Investasi Internasional (PII) Indonesia pada triwulan I 2023 mengalami peningkatan. FOTO/dok.SINDOnews
A A A
JAKARTA - Bank Indonesia (BI) melaporkan kewajiban Neto Posisi Investasi Internasional ( PII ) Indonesia pada triwulan I 2023 mengalami peningkatan.

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Erwin Haryono mengatakan, PII Indonesia mencatat kewajiban neto sebesar USD255,3 miliar meningkat dibandingkan kewajiban neto akhir triwulan IV-2022 sebesar USD252,7 miliar.

"Peningkatan kewajiban neto tersebut berasal dari kenaikan posisi Kewajiban Finansial Luar Negeri (KFLN) yang melampaui kenaikan posisi Aset Finansial Luar Negeri (AFLN)," ujar Erwin di Jakarta, Senin (19/6/2023).



Dia mengatakan Posisi AFLN meningkat ditopang oleh kenaikan cadangan devisa. Posisi AFLN akhir triwulan I 2023 tercatat sebesar USD464,5 miliar naik 3,3% secara kuartalan dari USD449,9 miliar.

"Mayoritas komponen AFLN mengalami peningkatan posisi, dengan peningkatan terbesar pada aset cadangan devisa, diikuti oleh investasi langsung, investasi lainnya, dan investasi portofolio," sambung Erwin.

Menurut dia peningkatan posisi AFLN tersebut selain dikontribusikan oleh peningkatan penempatan aset, juga disebabkan oleh peningkatan harga aset dan pelemahan nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) terhadap mayoritas mata uang global.

Posisi KFLN Indonesia triwulan I 2023 meningkat seiring dengan aliran masuk investasi portofolio serta investasi langsung. "Posisi KFLN Indonesia naik 2,5% (qtq) dari USD702,6 miliar pada akhir triwulan IV-2022 menjadi USD719,8 miliar pada akhir triwulan I-2023," ucap Erwin.

Perkembangan ini disebabkan oleh aliran masuk modal asing dalam bentuk investasi portofolio yang meningkat selama triwulan I 2023 sejalan dengan ketidakpastian pasar keuangan global yang mereda dan imbal hasil aset keuangan domestik yang menarik. "Selain itu, aliran masuk investasi langsung juga tetap solid yang mencerminkan tetap terjaganya optimisme pelaku usaha terhadap prospek perekonomian nasional," ungkapnya.

Peningkatan posisi KFLN juga dipengaruhi oleh pelemahan nilai tukar dolar AS terhadap Rupiah sehingga mendorong kenaikan nilai instrumen keuangan domestik.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1577 seconds (0.1#10.140)