PLN Terangi Desa-Desa Terpencil di Flores NTT
loading...
A
A
A
JAKARTA - PLN berkomitmen untuk menghadirkan listrik bagi seluruh warga hingga ke pelosok negeri secara bertahap. Dalam melakukan pembangunan infrastruktur kelistrikan ke kawasan 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar), PLN saat ini mendahulukan desa-desa yang benar-benar belum teraliri listrik. Oleh karena itu, PLN selalu berkomunikasi dengan pemerintah, khususnya pemerintah daerah untuk menyusun rencana pembangunan infrastruktur kelistrikan.
Salah satu contohnya, Desa Golo Nderu yang masuk ke dalam Kecamatan Kota Komba, Kabupaten Manggarai Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur, warganya telah mendapatkan listrik dari Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) Wae Woja dengan daya sebesar 40 kW. Pembangkit tersebut dibangun oleh pemda dan telah beroperasi sejak tahun 2015.
“Saat ini, PLN memang fokus untuk melistriki desa yang sama sekali belum berlistrik. Tapi selanjutnya, secara bertahap PLN akan tetap membangun infrastruktur kelistrikan kepada desa-desa yang saat ini telah mendapatkan akses listrik non-PLN. Seperti desa Golo Nderu yang masuk dalam perencanaan Tahun 2021,” tutur Manager PLN UP2K (Unit Pelaksana Proyek Ketenagalistrikan) Flores, Simi Lapebesi. ( Baca juga:Tingkatkan Kualitas SDM di Daerah 3T, Menteri Basuki Rehab Fasilitas Pendidikan )
Hingga Juni 2020, rasio desa berlistrik di Kabupaten Manggarai Timur telah mencapai 85,23 persen. Khusus di Dataran Flores, sepanjang tahun 2020, PLN juga telah berhasil menyalakan listrik ke 46 desa yang berada di Dataran Flores.
Untuk melistriki 46 desa tersebut, PLN membangun 66 unit gardu distribusi dengan daya sebesar 3.050 kiloVolt Ampere (kVA), Jaringan Tegangan Menengah 203.98 kilometer sirkuit (kms), dan Jaringan Tegangan Rendah sepanjang 184.82 kms. Selain itu, saat ini PLN juga sedang menyelesaikan pembangunan jaringan listrik untuk melistriki 50 desa yang belum berlistrik di Dataran Flores.
“Sesuai mandat yang diberikan kepada PLN, kami terus berupaya agar semua desa bisa menikmati listrik. Hadirnya listrik diharapkan dapat meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat,” ucap Simi.
Salah satu contohnya, Desa Golo Nderu yang masuk ke dalam Kecamatan Kota Komba, Kabupaten Manggarai Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur, warganya telah mendapatkan listrik dari Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) Wae Woja dengan daya sebesar 40 kW. Pembangkit tersebut dibangun oleh pemda dan telah beroperasi sejak tahun 2015.
“Saat ini, PLN memang fokus untuk melistriki desa yang sama sekali belum berlistrik. Tapi selanjutnya, secara bertahap PLN akan tetap membangun infrastruktur kelistrikan kepada desa-desa yang saat ini telah mendapatkan akses listrik non-PLN. Seperti desa Golo Nderu yang masuk dalam perencanaan Tahun 2021,” tutur Manager PLN UP2K (Unit Pelaksana Proyek Ketenagalistrikan) Flores, Simi Lapebesi. ( Baca juga:Tingkatkan Kualitas SDM di Daerah 3T, Menteri Basuki Rehab Fasilitas Pendidikan )
Hingga Juni 2020, rasio desa berlistrik di Kabupaten Manggarai Timur telah mencapai 85,23 persen. Khusus di Dataran Flores, sepanjang tahun 2020, PLN juga telah berhasil menyalakan listrik ke 46 desa yang berada di Dataran Flores.
Untuk melistriki 46 desa tersebut, PLN membangun 66 unit gardu distribusi dengan daya sebesar 3.050 kiloVolt Ampere (kVA), Jaringan Tegangan Menengah 203.98 kilometer sirkuit (kms), dan Jaringan Tegangan Rendah sepanjang 184.82 kms. Selain itu, saat ini PLN juga sedang menyelesaikan pembangunan jaringan listrik untuk melistriki 50 desa yang belum berlistrik di Dataran Flores.
“Sesuai mandat yang diberikan kepada PLN, kami terus berupaya agar semua desa bisa menikmati listrik. Hadirnya listrik diharapkan dapat meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat,” ucap Simi.
(uka)