Teknologi Digital Dorong Peran Agen BRILink Salurkan Kredit Ultra Mikro untuk UMKM
loading...
A
A
A
“Jadi agen BRILink bisa menjadi agen UMi untuk memberikan kredit ultra mikro sampai dengan Rp5 juta. Tapi agen UMi belum tentu agen BRILink,” ujar Acep Mardiat yang juga menjabat Manajer Bisnis Mikro BRI Kantor Cabang Cikarang.
Fasilitas penyaluran kredit ultra mikro bukan hanya mengutungkan masyarakat mendapatkan akses kredit yang mudah. Bagi agen BRILink juga mendapatkan fee setelah akad dan lunas sebesar Rp50.000. Termasuk mendapatkan fee dari setiap transaksi dengan nasabah.
Meskipun agen BRILink tetap bisa secara mandiri melayani penyaluran kredit, BRI Cikarang tetap memantau agar proses pengembalian kredit agar tetap lancar. “Kualitas kredit harus tetap dijaga, jika NPL sudah 3% maka fasilitas penyaluran kredit dihentikan (Freez),” tutur Giri Laksomono.
Diketahui total nasabah BRI Kantor Cabang Cikarang sebanyak 34.000 dan sekitar 14.000 debitur merupakan pelaku UMKM. Penyaluran kredit BRI Kantor Cabang Cikarang setiap bulan rata-rata mencapai sekitar Rp70 miliar.
“Jadi sampai akhir bulan Mei tahun ini penyaluran kredit sudah sekitar Rp350 miliar, dengan pertumbuhan mencapai lebih dari 13%,” ujar Acep Mardiat.
Fasilitas penyaluran kredit ultra mikro bukan hanya mengutungkan masyarakat mendapatkan akses kredit yang mudah. Bagi agen BRILink juga mendapatkan fee setelah akad dan lunas sebesar Rp50.000. Termasuk mendapatkan fee dari setiap transaksi dengan nasabah.
Meskipun agen BRILink tetap bisa secara mandiri melayani penyaluran kredit, BRI Cikarang tetap memantau agar proses pengembalian kredit agar tetap lancar. “Kualitas kredit harus tetap dijaga, jika NPL sudah 3% maka fasilitas penyaluran kredit dihentikan (Freez),” tutur Giri Laksomono.
Diketahui total nasabah BRI Kantor Cabang Cikarang sebanyak 34.000 dan sekitar 14.000 debitur merupakan pelaku UMKM. Penyaluran kredit BRI Kantor Cabang Cikarang setiap bulan rata-rata mencapai sekitar Rp70 miliar.
“Jadi sampai akhir bulan Mei tahun ini penyaluran kredit sudah sekitar Rp350 miliar, dengan pertumbuhan mencapai lebih dari 13%,” ujar Acep Mardiat.
(akr)