Top! Ahli AI Indonesia Dapat Penghargaan Bergengsi di CVPR 2023
loading...
A
A
A
Pada tahun 2016, nama Williem terus melambung dengan diterimanya karya ilmiah di CVPR 2016 di Las Vegas, Amerika Serikat.
Tahun 2017, Williem telah berhasil menempuh pendidikan S3 di Korea dan memutuskan untuk kembali ke Indonesia dengan tujuan untuk membangun teknologi di Indonesia terutama AI menjadi semakin baik.
“Di tahun 2023 ini diberikan kepercayaan dari CVPR sebagai outstanding reviewer bersama dengan rekan lainnya dari Google, Meta, Facebook, Amazon dan sebagainya," tuturnya.
Dia menjelaskan, dalam proses review suatu karya ilmiah, biasanya seorang reviewer dalam satu konferensi diberikan 4-8 karya ilmiah yang harus di-review.
"Selanjutnya kita diskusi dengan reviewer yang lain untuk menentukan bahwa karya ilmiah tersebut diterima atau tidak dan seperti tujuan dari konferensi karya ilmiah adalah sebagai bantuan untuk penelitian lainnya atau untuk pengembangan teknologi seperti Open AI," bebernya.
Sebagai Outstanding Reviewer, sambung Williem, seseorang harus memenuhi beberapa kriteria yang menunjukkan keunggulan dalam proses peninjauan karya ilmiah.
Pertama, mereka harus memiliki pemahaman yang mendalam dalam bidang Computer Vision dan topik terkait. Kemudian, ulasan yang diberikan harus cermat, komprehensif, dan konstruktif, dengan evaluasi yang teliti terhadap kekuatan dan kelemahan karya serta rekomendasi yang jelas.
Selain itu, ketepatan dalam memenuhi tenggat waktu yang ditentukan juga menjadi faktor penting. Selanjutnya, kemampuan komunikasi yang baik dalam menyampaikan pandangan dan saran dengan jelas juga sangat dihargai.
Reviewer juga diharapkan terlibat aktif dalam proses peninjauan, berpartisipasi dalam diskusi dengan editor dan penulis, serta memberikan kontribusi bernilai bagi pengembangan karya. Konsistensi, keandalan, dan kontribusi terhadap komunitas akademik juga menjadi faktor penilaian yang penting.
Tahun 2017, Williem telah berhasil menempuh pendidikan S3 di Korea dan memutuskan untuk kembali ke Indonesia dengan tujuan untuk membangun teknologi di Indonesia terutama AI menjadi semakin baik.
“Di tahun 2023 ini diberikan kepercayaan dari CVPR sebagai outstanding reviewer bersama dengan rekan lainnya dari Google, Meta, Facebook, Amazon dan sebagainya," tuturnya.
Dia menjelaskan, dalam proses review suatu karya ilmiah, biasanya seorang reviewer dalam satu konferensi diberikan 4-8 karya ilmiah yang harus di-review.
"Selanjutnya kita diskusi dengan reviewer yang lain untuk menentukan bahwa karya ilmiah tersebut diterima atau tidak dan seperti tujuan dari konferensi karya ilmiah adalah sebagai bantuan untuk penelitian lainnya atau untuk pengembangan teknologi seperti Open AI," bebernya.
Sebagai Outstanding Reviewer, sambung Williem, seseorang harus memenuhi beberapa kriteria yang menunjukkan keunggulan dalam proses peninjauan karya ilmiah.
Pertama, mereka harus memiliki pemahaman yang mendalam dalam bidang Computer Vision dan topik terkait. Kemudian, ulasan yang diberikan harus cermat, komprehensif, dan konstruktif, dengan evaluasi yang teliti terhadap kekuatan dan kelemahan karya serta rekomendasi yang jelas.
Selain itu, ketepatan dalam memenuhi tenggat waktu yang ditentukan juga menjadi faktor penting. Selanjutnya, kemampuan komunikasi yang baik dalam menyampaikan pandangan dan saran dengan jelas juga sangat dihargai.
Reviewer juga diharapkan terlibat aktif dalam proses peninjauan, berpartisipasi dalam diskusi dengan editor dan penulis, serta memberikan kontribusi bernilai bagi pengembangan karya. Konsistensi, keandalan, dan kontribusi terhadap komunitas akademik juga menjadi faktor penilaian yang penting.