Top! Ahli AI Indonesia Dapat Penghargaan Bergengsi di CVPR 2023
loading...
A
A
A
JAKARTA - Teknologi kecerdasan artifisial atau artificial intelligence (AI) saat ini sedang tren dan banyak diterapkan oleh perusahaan-perusahaan yang inovatif dan modern. Sumber daya manusia (SDM) yang paham akan teknologi kekinian itu pun banyak dibutuhkan dewasa ini.
Di dunia, salah satu ajang berkumpulnya para peneliti dan pegiat teknologi adalah Conference on Computer Vision and Pattern Recognition (CVPR).
Untuk tahun ini, konferensi CVPR yang digelar pada 18-22 Juni itu tetap menyedot antusiasme yang tinggi. Terlebih lagi lantaran konferensi ini menghadirkan terobosan-terobosan penelitian terbaru dan memasilitasi para peneliti untuk berkolaborasi dari seluruh penjuru dunia.
Di antara rentetan prestasi dalam konferensi tersebut, salah satu pencapaian yang mencuri perhatian adalah Outstanding Reviewer yang diberikan kepada Williem, seorang peneliti dan expertise AI asal Indonesia.
Kontribusi dan keahliannya dalam bidang Computer Vision (Artificial Intelligence yang mendalami analisa visual) membuat Williem berhasil menerima penghargaan bergengsi tersebut, menjadikannya satu-satunya penerima dari Indonesia pada tahun ini.
Tak hanya CVPR, Williem juga sudah mengikuti berbagai konferensi lainnya pada saat menempuh pendidikan S3 di Korea Selatan seperti International Conference on Computer Vision (ICCV) dan European Conference on Computer Vision (ECCV).
Sejumlah riset telah dilakukan sejak tahun 2012 sampai 2016 untuk membuat karya ilmiah yang bisa layak untuk ditampilkan di konferensi bergengsi.
Tentu bukan perjalanan yang mudah bagi Williem untuk karya ilmiahnya bisa lolos. Meski berulangkali mendapat penolakan, ia pantang menyerah.
“Mungkin ada sekitar 10 sampai 12 paper yang ditolak tapi ya harus dicoba terus, sampai akhirnya di tahun 2015 diterima di ICCV yang ada di Santiago, Chile dan paper tersebut juga yang menjadikan saya sebagai mahasiswa satu-satunya yang berhasil diterima ICCV di antara perusahaan-perusahaan besar lainnya, pada saat itu," ujarnya melalui keterangan tertulis, dikutip Jumat (23/6/2023).
Pada tahun 2016, nama Williem terus melambung dengan diterimanya karya ilmiah di CVPR 2016 di Las Vegas, Amerika Serikat.
Tahun 2017, Williem telah berhasil menempuh pendidikan S3 di Korea dan memutuskan untuk kembali ke Indonesia dengan tujuan untuk membangun teknologi di Indonesia terutama AI menjadi semakin baik.
“Di tahun 2023 ini diberikan kepercayaan dari CVPR sebagai outstanding reviewer bersama dengan rekan lainnya dari Google, Meta, Facebook, Amazon dan sebagainya," tuturnya.
Dia menjelaskan, dalam proses review suatu karya ilmiah, biasanya seorang reviewer dalam satu konferensi diberikan 4-8 karya ilmiah yang harus di-review.
"Selanjutnya kita diskusi dengan reviewer yang lain untuk menentukan bahwa karya ilmiah tersebut diterima atau tidak dan seperti tujuan dari konferensi karya ilmiah adalah sebagai bantuan untuk penelitian lainnya atau untuk pengembangan teknologi seperti Open AI," bebernya.
Sebagai Outstanding Reviewer, sambung Williem, seseorang harus memenuhi beberapa kriteria yang menunjukkan keunggulan dalam proses peninjauan karya ilmiah.
Pertama, mereka harus memiliki pemahaman yang mendalam dalam bidang Computer Vision dan topik terkait. Kemudian, ulasan yang diberikan harus cermat, komprehensif, dan konstruktif, dengan evaluasi yang teliti terhadap kekuatan dan kelemahan karya serta rekomendasi yang jelas.
Selain itu, ketepatan dalam memenuhi tenggat waktu yang ditentukan juga menjadi faktor penting. Selanjutnya, kemampuan komunikasi yang baik dalam menyampaikan pandangan dan saran dengan jelas juga sangat dihargai.
Reviewer juga diharapkan terlibat aktif dalam proses peninjauan, berpartisipasi dalam diskusi dengan editor dan penulis, serta memberikan kontribusi bernilai bagi pengembangan karya. Konsistensi, keandalan, dan kontribusi terhadap komunitas akademik juga menjadi faktor penilaian yang penting.
Semua kriteria ini harus dipenuhi untuk diakui sebagai Outstanding Reviewer, yang menunjukkan kontribusi yang luar biasa dalam menjaga kualitas dan keandalan peninjauan dalam konferensi ilmiah.
Adapun Williem telah tiga kali mendapatkan gelar sebagai Outstanding Reviewer yaitu ECCV 2020, CVPR 2021, dan CVPR 2023.
Saat ini Williem menjabat sebagai Chief Technology Officer dan Founder dari Verihubs, perusahaan AI berbasis SaaS (software-as-a-service) yang menyediakan solusi kepatuhan dan keamanan bisnis digital di Indonesia.
Di dunia, salah satu ajang berkumpulnya para peneliti dan pegiat teknologi adalah Conference on Computer Vision and Pattern Recognition (CVPR).
Untuk tahun ini, konferensi CVPR yang digelar pada 18-22 Juni itu tetap menyedot antusiasme yang tinggi. Terlebih lagi lantaran konferensi ini menghadirkan terobosan-terobosan penelitian terbaru dan memasilitasi para peneliti untuk berkolaborasi dari seluruh penjuru dunia.
Di antara rentetan prestasi dalam konferensi tersebut, salah satu pencapaian yang mencuri perhatian adalah Outstanding Reviewer yang diberikan kepada Williem, seorang peneliti dan expertise AI asal Indonesia.
Kontribusi dan keahliannya dalam bidang Computer Vision (Artificial Intelligence yang mendalami analisa visual) membuat Williem berhasil menerima penghargaan bergengsi tersebut, menjadikannya satu-satunya penerima dari Indonesia pada tahun ini.
Tak hanya CVPR, Williem juga sudah mengikuti berbagai konferensi lainnya pada saat menempuh pendidikan S3 di Korea Selatan seperti International Conference on Computer Vision (ICCV) dan European Conference on Computer Vision (ECCV).
Sejumlah riset telah dilakukan sejak tahun 2012 sampai 2016 untuk membuat karya ilmiah yang bisa layak untuk ditampilkan di konferensi bergengsi.
Tentu bukan perjalanan yang mudah bagi Williem untuk karya ilmiahnya bisa lolos. Meski berulangkali mendapat penolakan, ia pantang menyerah.
“Mungkin ada sekitar 10 sampai 12 paper yang ditolak tapi ya harus dicoba terus, sampai akhirnya di tahun 2015 diterima di ICCV yang ada di Santiago, Chile dan paper tersebut juga yang menjadikan saya sebagai mahasiswa satu-satunya yang berhasil diterima ICCV di antara perusahaan-perusahaan besar lainnya, pada saat itu," ujarnya melalui keterangan tertulis, dikutip Jumat (23/6/2023).
Pada tahun 2016, nama Williem terus melambung dengan diterimanya karya ilmiah di CVPR 2016 di Las Vegas, Amerika Serikat.
Tahun 2017, Williem telah berhasil menempuh pendidikan S3 di Korea dan memutuskan untuk kembali ke Indonesia dengan tujuan untuk membangun teknologi di Indonesia terutama AI menjadi semakin baik.
“Di tahun 2023 ini diberikan kepercayaan dari CVPR sebagai outstanding reviewer bersama dengan rekan lainnya dari Google, Meta, Facebook, Amazon dan sebagainya," tuturnya.
Dia menjelaskan, dalam proses review suatu karya ilmiah, biasanya seorang reviewer dalam satu konferensi diberikan 4-8 karya ilmiah yang harus di-review.
"Selanjutnya kita diskusi dengan reviewer yang lain untuk menentukan bahwa karya ilmiah tersebut diterima atau tidak dan seperti tujuan dari konferensi karya ilmiah adalah sebagai bantuan untuk penelitian lainnya atau untuk pengembangan teknologi seperti Open AI," bebernya.
Sebagai Outstanding Reviewer, sambung Williem, seseorang harus memenuhi beberapa kriteria yang menunjukkan keunggulan dalam proses peninjauan karya ilmiah.
Pertama, mereka harus memiliki pemahaman yang mendalam dalam bidang Computer Vision dan topik terkait. Kemudian, ulasan yang diberikan harus cermat, komprehensif, dan konstruktif, dengan evaluasi yang teliti terhadap kekuatan dan kelemahan karya serta rekomendasi yang jelas.
Selain itu, ketepatan dalam memenuhi tenggat waktu yang ditentukan juga menjadi faktor penting. Selanjutnya, kemampuan komunikasi yang baik dalam menyampaikan pandangan dan saran dengan jelas juga sangat dihargai.
Reviewer juga diharapkan terlibat aktif dalam proses peninjauan, berpartisipasi dalam diskusi dengan editor dan penulis, serta memberikan kontribusi bernilai bagi pengembangan karya. Konsistensi, keandalan, dan kontribusi terhadap komunitas akademik juga menjadi faktor penilaian yang penting.
Semua kriteria ini harus dipenuhi untuk diakui sebagai Outstanding Reviewer, yang menunjukkan kontribusi yang luar biasa dalam menjaga kualitas dan keandalan peninjauan dalam konferensi ilmiah.
Adapun Williem telah tiga kali mendapatkan gelar sebagai Outstanding Reviewer yaitu ECCV 2020, CVPR 2021, dan CVPR 2023.
Saat ini Williem menjabat sebagai Chief Technology Officer dan Founder dari Verihubs, perusahaan AI berbasis SaaS (software-as-a-service) yang menyediakan solusi kepatuhan dan keamanan bisnis digital di Indonesia.
(ind)