Thales Bersama PT Len Memperkokoh Kedaulatan Pertahanan Wilayah Udara Indonesia
loading...
A
A
A
JAKARTA - PT Len Industri telah memesan 13-unit Ground Master 400 Alpha radar long-range air surveillance dilengkapi dengan sistem SkyView Command and Control, untuk memperkokoh kedaulatan wilayah udara Indonesia dan menciptakan batas kawasan pertahanan udara (bubble of airspace protection) yang jelas.
Sistem pertahanan wilayah udara yang akan dipasang di seluruh kepulauan Indonesia sangat membantu TNI dengan menciptakan satu skema wilayah udara terintegrasi untuk mendeteksi dini semua jenis ancaman dari pesawat jet, peluru kendali, helikopter (hovering helicopters), hingga pesawat tanpa awak (UAVs).
Perpindahan produksi untuk komponen-komponen tertentu akan meningkatkan kemampuan dan pengetahuan radar PT Len, sekaligus memposisikan PT Len sebagai centre of excellence radar di Indonesia.
Saat ini, GM 400 Alpha merupakan salah satu radar udara long-range air surveillance terlaris di dunia yang telah teruji dan berkontribusi terhadap pertahanan wilayah udara di seluruh dunia, dengan lebih dari 80-unit radar GM400 terpasang di 19 negara. Jumlah ini menjadi bukti keberhasilan radar GM di Asia Tenggara.
Munculnya berbagai konfrontasi geostrategis pada saat ini telah meningkatkan permintaan terhadap sistem pertahanan wilayah udara secara signifikan. Selain pesawat terbang dan peluru kendali, pesawat tanpa awak kini juga menjadi ancaman bagi kedaulatan wilayah udara. Solusi Thales Air Surveillance yang dipilih oleh PT Len akan memperkuat kedaulatan dan pertahanan udara Indonesia.
Terkenal dengan kemampuannya untuk mendeteksi ancaman jarak jauh dan dengan ketinggian rendah, GM400 Alpha, memiliki tingkat kesadaran situasi (situational awareness) yang lebih superior untuk melakukan deteksi ancaman dini dan membantu TNI meningkatkan pertahanan kedaulatan wilayah udara.
Arsitektur digital pada radar juga akan memastikan ketahanan teknologi tersebut terhadap berbagai ancaman baru, serangan siber dan taktik-taktik perang elektronik.
SkyView, sebuah sistem komando dan kontrol (command and control /C2) lengkap, mencakup area geografis yang luas dan memastikan integrasi penuh Pusat Operasi Udara Indonesia (Indonesian Air Operation Centres) pada tingkat lokal, regional, dan nasional.
SkyView menyediakan gambar pemantauan udara 360° yang terintegrasi dan akurat melalui radar taktis Ground Master (GM) 400 Alpha yang mudah diterapkan dan teruji dalam pertempuran. Begitu ancaman udara terdeteksi dan teridentifikasi, efektor yang relevan dapat dipilih dan diaktifkan.
Kontrak ini akan berlaku selama beberapa tahun ke depan dengan Thales yang akan membuat radar-radar serta Command and Control solution sedangkan PT Len, dengan didukung oleh Thales, akan membangun stasiun-stasiun radar, instalasi dan integrasi sistem termasuk menangani pekerjaan-pekerjaan umum pendukungnya.
PT Len juga akan memproduksi beberapa komponen radar di dalam negeri, membangun kemampuan dalam negeri, alih teknologi dan berkontribusi terhadap penguatan industri pertahanan di Indonesia.
Tonggak keberhasilan ini semakin memperkokoh kolaborasi strategis antara PT Len dan Thales, dimana keduanya mengumumkan pada November 2022 lalu pembentukan perusahaan patungan (JV) yang akan dimulai dengan kegiatan Pemeliharaan, Perbaikan, dan Overhaul (MRO) lokal untuk radar yang digunakan oleh Angkatan Udara Indonesia, dengan perkiraan memulai operasi pada awal 2024.
Topik kerja sama tambahan akan dieksplorasi, termasuk radar, sistem komando dan kontrol, satelit militer, dan Sistem Manajemen Pertempuran (Combat Management Systems).
“Thales merasa bangga bisa berkontribusi membantu Indonesia dalam menjaga dan meningkatkan pertahanan kedaulatan wilayah udara. Komitmen kami untuk Indonesia lebih dari sekedar menyediakan perlengkapan. Kami sangat antusias untuk memperdalam kemitraan dengan PT Len untuk menetapkan pemetaan (roadmap) modernisasi pertahanan Indonesia, termasuk pengembangan pusat C2 nasional (Air national C2 centre) dan kegiatan MRO radar lokal,” kata Executive Vice President, Land and Air Systems, Thales, Christophe Salomon.
“Hubungan kerja sama dengan Thales yang telah terjalin selama beberapa dekade, memberikan kami keyakinan bahwa Thales adalah mitra yang tepat untuk memajukan Defend ID. Kontrak radar ini merupakan bukti dari kemitraan yang kuat dan visi yang selaras untuk membangun kemampuan yang ada di dalam negeri. Melalui proyek ini, PT Len akan menciptakan generasi baru insinyur-insinyur pertahanan di Indonesia,” kata President Director PT Len Industri, Bobby Rasyidin.
Sistem pertahanan wilayah udara yang akan dipasang di seluruh kepulauan Indonesia sangat membantu TNI dengan menciptakan satu skema wilayah udara terintegrasi untuk mendeteksi dini semua jenis ancaman dari pesawat jet, peluru kendali, helikopter (hovering helicopters), hingga pesawat tanpa awak (UAVs).
Perpindahan produksi untuk komponen-komponen tertentu akan meningkatkan kemampuan dan pengetahuan radar PT Len, sekaligus memposisikan PT Len sebagai centre of excellence radar di Indonesia.
Saat ini, GM 400 Alpha merupakan salah satu radar udara long-range air surveillance terlaris di dunia yang telah teruji dan berkontribusi terhadap pertahanan wilayah udara di seluruh dunia, dengan lebih dari 80-unit radar GM400 terpasang di 19 negara. Jumlah ini menjadi bukti keberhasilan radar GM di Asia Tenggara.
Munculnya berbagai konfrontasi geostrategis pada saat ini telah meningkatkan permintaan terhadap sistem pertahanan wilayah udara secara signifikan. Selain pesawat terbang dan peluru kendali, pesawat tanpa awak kini juga menjadi ancaman bagi kedaulatan wilayah udara. Solusi Thales Air Surveillance yang dipilih oleh PT Len akan memperkuat kedaulatan dan pertahanan udara Indonesia.
Terkenal dengan kemampuannya untuk mendeteksi ancaman jarak jauh dan dengan ketinggian rendah, GM400 Alpha, memiliki tingkat kesadaran situasi (situational awareness) yang lebih superior untuk melakukan deteksi ancaman dini dan membantu TNI meningkatkan pertahanan kedaulatan wilayah udara.
Arsitektur digital pada radar juga akan memastikan ketahanan teknologi tersebut terhadap berbagai ancaman baru, serangan siber dan taktik-taktik perang elektronik.
SkyView, sebuah sistem komando dan kontrol (command and control /C2) lengkap, mencakup area geografis yang luas dan memastikan integrasi penuh Pusat Operasi Udara Indonesia (Indonesian Air Operation Centres) pada tingkat lokal, regional, dan nasional.
SkyView menyediakan gambar pemantauan udara 360° yang terintegrasi dan akurat melalui radar taktis Ground Master (GM) 400 Alpha yang mudah diterapkan dan teruji dalam pertempuran. Begitu ancaman udara terdeteksi dan teridentifikasi, efektor yang relevan dapat dipilih dan diaktifkan.
Kontrak ini akan berlaku selama beberapa tahun ke depan dengan Thales yang akan membuat radar-radar serta Command and Control solution sedangkan PT Len, dengan didukung oleh Thales, akan membangun stasiun-stasiun radar, instalasi dan integrasi sistem termasuk menangani pekerjaan-pekerjaan umum pendukungnya.
PT Len juga akan memproduksi beberapa komponen radar di dalam negeri, membangun kemampuan dalam negeri, alih teknologi dan berkontribusi terhadap penguatan industri pertahanan di Indonesia.
Tonggak keberhasilan ini semakin memperkokoh kolaborasi strategis antara PT Len dan Thales, dimana keduanya mengumumkan pada November 2022 lalu pembentukan perusahaan patungan (JV) yang akan dimulai dengan kegiatan Pemeliharaan, Perbaikan, dan Overhaul (MRO) lokal untuk radar yang digunakan oleh Angkatan Udara Indonesia, dengan perkiraan memulai operasi pada awal 2024.
Topik kerja sama tambahan akan dieksplorasi, termasuk radar, sistem komando dan kontrol, satelit militer, dan Sistem Manajemen Pertempuran (Combat Management Systems).
“Thales merasa bangga bisa berkontribusi membantu Indonesia dalam menjaga dan meningkatkan pertahanan kedaulatan wilayah udara. Komitmen kami untuk Indonesia lebih dari sekedar menyediakan perlengkapan. Kami sangat antusias untuk memperdalam kemitraan dengan PT Len untuk menetapkan pemetaan (roadmap) modernisasi pertahanan Indonesia, termasuk pengembangan pusat C2 nasional (Air national C2 centre) dan kegiatan MRO radar lokal,” kata Executive Vice President, Land and Air Systems, Thales, Christophe Salomon.
“Hubungan kerja sama dengan Thales yang telah terjalin selama beberapa dekade, memberikan kami keyakinan bahwa Thales adalah mitra yang tepat untuk memajukan Defend ID. Kontrak radar ini merupakan bukti dari kemitraan yang kuat dan visi yang selaras untuk membangun kemampuan yang ada di dalam negeri. Melalui proyek ini, PT Len akan menciptakan generasi baru insinyur-insinyur pertahanan di Indonesia,” kata President Director PT Len Industri, Bobby Rasyidin.
(akr)